Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencari Penyebab Logis Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Mencari Penyebab Logis Kematian Satu Keluarga di Kalideres TKP satu keluarga di Kalideres ditemukan tewas. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Empat orang warga yang tinggal satu atap di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas. Mereka adalah pasangan suami istri dan anak ditemukan meninggal, Kamis (10/11).

Mereka adalah RY (71), RN (68), DF (42) dan DG (69). Hingga Minggu (12/11), penyebab kematian satu keluarga itu masih menjadi misteri.

Pakar Kriminolog Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, ada empat faktor yang membuat orang meninggal dunia. Salah satunya yakni pembunuhan.

"Pertama mari kita bicara sebab musabab orang meninggal dunia. Penyebab kematian itu bisa dipilah ke dalam empat kategori, NASH. N yang pertama Natural, seseorang meninggal karena faktor alami. Karena sakit, usia tua, faktor-faktor alami yang menyebabkan seseorang kehilangan nyawa," kata Reza, Sabtu (12/11).

"Yang kedua adalah A, Accident kecelakaan, jatuh, tersengat listrik, itu adalah contoh-contoh kecelakaan yang menyebabkan orang meninggal dunia. Yang ketiga adalah S, Suicide maaf bunuh diri. Yang keempat adalah akibat pembunuhan," sambungnya.

Kendati demikian, menurutnya, karena dalam peristiwa ini ada empat orang yang meninggal dunia. Sehingga, tidak bisa menarik kesimpulan tunggal yakni ada satu faktor yang berlaku sebagai penyebab kematian seluruh anggota keluarga tersebut.

"Dengan kata lain, konsekuensinya adalah pihak kepolisian harus memilah satu persatu untuk memastikan jenazah A meninggal karena apa, jenazah B karena apa dan seterusnya. Karena tidak tertutup kemungkinan dari empat orang tersebut ada faktor kematian yang kombinasi," ujarnya.

Lalu, ia pun memberikan perumpamaan yakni ada satu orang yang meracuni anggota keluarganya. Kemudian, orang tersebut menghabisi atau mengakhiri hidupnya sendiri.

"Misalnya, ada satu orang yang meracuni anggota keluarganya, kemudian orang tersebut menghabisi dirinya. Maka dalam satu peristiwa ini ada satu penyebab yaitu pembunuhan dan bunuh diri, nah ini yang harus dipilah," jelasnya.

Dia tak yakin, seluruh keluarga yang meninggal itu akibat kelaparan. Hal ini merujuk hasil forensik dokter RS Polri, tak ditemukan makanan dalam organ tubuh para korban dari autopsi yang telah dilakukan.

"Kalau misalnya dikaitkan dengan kelaparan, menurut saya penjelasan tentang perut kosong kah itu, kelaparan kah itu, tidak ada sisa makanan kah itu. Menurut saya tetap belum menjelaskan apa sesungguhnya penyebab kematian empat orang tersebut," tambahnya.

Lalu, ia mempertanyakan, apakah kelaparan atau perut kosong itu memang menjadi pilihan dari empat orang tersebut. "Empat orang tersebut secara sengaja memutuskan untuk tidak makan berhari-hari, kalau itu menjadi pilihan mereka, maka ini bisa kita bayangkan, maaf bunuh diri," ucapnya.

Tapi kalau misalnya mereka mengalami dimensial, lanjut Reza, mengalami gangguan kejiwaan yang tertentu yang menyebabkan tidak bisa berpikir secara jernih. Sehingga tidak bisa mencari makanan.

"Barangkali ini penyebabnya adalah natural, alami," sambungnya.

Namun sebaliknya, apabila ada satu pihak yang memaksa pihak lain untuk tidak makan hingga berhari-hari atau tidak memasok makanan secara sengaja hingga lama kepada anggota keluarganya. Maka itu, bisa dikatakan sebagai pembunuhan.

"Itu sebabnya tadi saya katakan. Penjelasan tentang perut kosong pun menurut saya belum mencapai titik akhir, tanda titik tetap harus dipastikan NASH. Penyebab kematian itu sifatnya alami, kecelakaan, bunuh diri ataukah pembunuhan," ungkapnya.

Lalu, terkait dengan kondisi jenazah yang ditemukan oleh warga dan polisi dengan kondisi dan tempat yang berbeda. Hal itu diduga karena mereka meninggal dunia dalam waktu yang tidak bersamaan.

"Tapi tetap, apakah mereka meninggal dunia pada waktu yang sama, pada waktu yang berdekatan atau pada yang waktu yang berjauhan. Tetap perlu dipastikan penyebabnya apa? Natural, Accident, bunuh dari atau pembunuhan," ucapnya.

Korban Dikenal Tertutup

Saat disinggung terkait dengan korban yang jarang melakukan komunikasi dengan warga sekitar, Reza pun menyinggung soal pagar rumah korban yang berwarna oren kemerahan sangat tinggi dan tertutup rapat.

"Yang paling definitif bisa kita katakan mereka ini lambat ditemukan. Saya belum bisa membangun asumsi apapun terkait dengan keengganan bersosialisasi dengan penyebab kematian, saya belum bisa berspekulasi tentang itu," paparnya.

"Tapi bahwa pagar yang sedemikian tinggi, kemungkinan mereka untuk bersosialisasi itulah yang mengapa mereka terlambat ditemukan oleh warga, terlambat ditemukan oleh pihak kepolisian," tambahnya.

Sehingga Reza menambahkan, tak heran apabila ketertutupan sosialisasi dari korban membuat jenazahnya baru ditemukan sepekan kemudian. Apalagi, dilihat dari rumahnya, pagar yang menutupi begitu tinggi dan tertutup.

"Jadi pertanyaan, kenapa pagar harusnya setinggi itu, apakah warga atau sebagian warga merasa kampung mereka adalah kampung yang aman," sambungnya.

Menurutnya, apabila seorang warga merasa lingkungan tempat tinggal bukanlah menjadi lokasi yang aman atau rawan kejahatan, maka, hal itu menjadi masuk jika warga memilih untuk tidak bersosialisasi.

"Enggan untuk membuka pagar terlalu sering, enggan untuk memasang atau membangun pagar yang ukuran rendah, tidak. Jadi dengan kata lain, kita tidak mengkambinghitamkan secara serta merta bahwa warga yang enggan bersosialisasi sebagai masalah. Tapi boleh jadi merupakan cara adaptasi yang bersangkutan terhadap situasi yang justru bermasalah," tutupnya.

Sebelumnya, ditemukan empat mayat di dalam rumah yang berada di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar pada Kamis (10/11) kemarin yang kemudian dilaporkan kepada RT setempat.

"Kemarin (ditemukan), ada yang laporan ke RT karena bau nyengat dari dalam," ujar Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy.

Dia menyebut, dari hasil penyelidikan awal pihaknya tidak ditemukan adanya luka akibat terkena benda tajam ataupun tumpul dari korban.

"(Ada luka terkena benda tajam atau tumpul) nihil," sebutnya.

Tak Ada Bekas Luka

Kapolsek Kalideres Akp Syafri Wasdar mengatakan, untuk kondisi jasad fisik luar tubuh dari hasil pengecekan laboratorium forensik tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari keempat jasad tubuh korban.

"Tapi keterangan tadi dokter yang melakukan autopsi itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di jasad korban," kata dia.

Meski demikian dari hasil jasad yang baru ditemukan kemarin, telah dalam kondisi membusuk dan keempatnya masih berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Masih di RS Polri," singkatnya.

Tidak Ada Makanan Di Lambung

Dari hasil pemeriksaan sementara laboratorium forensik, kata Syafri, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab. Namun hanya ditemukan adanya bukti tidak ada sisa makanan di lambung keempat jasad korban.

"Belum ini, tapi penyebabnya itu belum bisa di ini (disimpulkan). karena banyak kemungkinan.

"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," tambah dia.

Sementara itu pada kesempatan terpisah, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan bahwa pada lambung korban tak ditemukan sisa-sisa makan, diduga keempat orang ini sejak lama tak mengonsumsi apapun.

"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," kata Pasma, saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).

Pasma mengungkapkan keempat korban diduga mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan mayat 'mengering' dengan keadaan membusuk.

"Di dalam lambungnya tidak ada isi makanan, artinya ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu tidak ada mengonsumsi makanan dan otot-ototnya sudah mengecil. Artinya ini ada kekurangan cairan, dehidrasi sehingga tubuh mayat ini menjadi kering," kata Pasma.

Diperkirakan Tewas Sudah 3 Pekan

Jika dilihat dari kondisinya, satu keluarga ini diperkirakan telah meninggal sejak tiga minggu lalu. Namun demikian, seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak. Lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda.

"Ini dari bapaknya, ibunya serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing masing berbeda. Keterangan dari dokter forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu," kata Pasma.

Hingga saat ini, pihak RS Polri belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut.

"RS Polri sedang lakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ lainnya supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujar dia.

Tak Ada Barang Hilang

Lebih lanjut, Pasma mengatakan bahwa saat melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan ada barang-barang berharga milik korban yang hilang.

"Sementara tidak (ada barang yang hilang)," kata Pasma.

Kendati demikian, pengakuan beberapa warga sekitar hingga RT setempat. Para korban diduga sudah pindah rumah, karena memang sempat terlihat mengemas barang-barang.

"Berdasarkan keterangan, sebelumnya keluarga ini sudah mengepak-ngepak barang untuk pindah. Dari perkiraan warga sekitar, dari pak RT diduga warga ini sudah pindah gitu. Ternyata kemaren pas dicium bau, ternyata mereka sudah meninggal," ujarnya.

Selain itu, saat jasad keempatnya ditemukan, kondisi rumah masih dalam keadaan rapih atau tidak berantakan. Kemudian, tidak juga ditemukannya bercak darah dari lokasi kejadian.

"Nggak ada (bercak darah). Rumah kondisi rapih. Tak ada yang berantakan, layak tinggal," tutupnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis

Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Rumah di Kalideres Terbakar Diduga karena Kompor Meledak, Seorang Lansia Tewas Terpanggang
Rumah di Kalideres Terbakar Diduga karena Kompor Meledak, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Mengenai penyebab pasti kebakaran masih akan ditelusuri kembali.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Suami di Kalideres Bakar Rumahnya Usai Digugat Cerai Istri, Mertua Tewas Terpanggang
Suami di Kalideres Bakar Rumahnya Usai Digugat Cerai Istri, Mertua Tewas Terpanggang

Suami istri tersebut mengalami luka bakar. Sementara mertuanya tewas

Baca Selengkapnya
Warga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok
Warga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok

Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma

Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.

Baca Selengkapnya
Mayat Wanita Dalam Koper di Bekasi Dimakamkan Keluarga, Ini Firasat Anak Sebelum Korban Ditemukan Tewas
Mayat Wanita Dalam Koper di Bekasi Dimakamkan Keluarga, Ini Firasat Anak Sebelum Korban Ditemukan Tewas

Pihak keluarga yang masih berduka ingin segera kasus ini terungkap.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Wanita dalam Koper Ditahan di Polsek Cikarang Barat
Pembunuh Wanita dalam Koper Ditahan di Polsek Cikarang Barat

Terduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.

Baca Selengkapnya