Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membuka tabir gelap pembunuh bocah dalam kardus

Membuka tabir gelap pembunuh bocah dalam kardus ilustrasi kekerasan anak. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Perhatian publik tertuju pada Neng, bocah warga Kalideres, Jakarta Barat, yang Jumat (2/10) malam ditemukan tewas di dalam sebuah kardus. Neng ditemukan dalam kondisi memprihatinkan. Tangan dan kakinya diikat lakban dengan mulut disumpal kaos kaki.

Neng ditemukan tanpa busana. Dari hasil otopsi ditemukan kekerasan fisik di area kelaminnya serta ada berkas sperma. Dilihat dari kondisi jasadnya, Neng diperkirakan sudah tak bernyawa pada Jumat siang.

Sejumlah pihak mengutuk keras pelaku pembunuhan Neng. Bahkan, kejadian ini masuk kategori pembunuhan sadis.

"Ini merupakan pembunuhan sadis dan keji. Ini biadab. Karena biadab itu saya akan lakukan lebih apa yang saya punyai," ujar Ketua Komnas Perlindungan Anas, Arist Merdeka Sirait saat mengunjungi keluarga korban di Jakarta, kemarin.

Anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, menyebut peristiwa malang yang menimpa bocah berumur 9 tahun itu menambah rentetan panjang kasus terhadap kekerasan anak. Sehingga, ia menilai dewasa ini Indonesia telah mengalami kondisi darurat terhadap kekerasan anak.

"Indonesia memang darurat kekerasan terhadap anak. Tadinya kita berharap kasus Angeline adalah kasus terakhir. Tapi ternyata kasus kekerasan terhadap anak adalah persoalan gunung es yang sangat mengkhawatirkan," kata Maman

Polda Metro Jaya berlomba dengan waktu memecahkan kasus ini. Polisi menyusur lokasi kejadian, tempat Neng ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menuturkan, dugaan terjadi kekerasan seksual sebelum Neng dibunuh sudah tampak jelas dari hasil otopsi yang dilakukan tim forensik dari RS Polri. Dia menuturkan, Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus menyelidiki kasus ini.

"Tim kita sudah terbentuk korban sudah jelas siapa, kemudian diduga dari hasil otopsinya ada kekerasan seksual."

Tabir gelap pembunuhan Neng mulai terbuka satu per satu. Berikut paparannya.

Orang dekat

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menduga pembunuh bocah Neng adalah kerabat dekat korban. Menurut dia, dugaan itu seperti yang terjadi pada kasus-kasus sebelumnya.

"Saya akan bekerja sama dengan yang lain. Dugaan saya sesuai kasus yang kita bongkar justru orang terdekat," kata Arist di rumah Neng, Jakarta Barat, Senin (5/10).

Arist mengatakan, dugaan ini harus diteliti agar menjawab misteri kematian bocah sembilan tahun itu agar persoalan ini tidak berlarut dan meresahkan masyarakat. "Perlu ada penyisiran dugaan saya," kata Arist.

Residivis

Satuan Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya meminta keterangan dua orang saksi terkait pembunuhan bocah sembilan tahun yang jasadnya ditemukan di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat. Salah satu saksi tersebut merupakan seorang residivis.

"Ada residivis tinggal sendiri di bedeng suka main dengan anak kecil, kami periksa," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di ruangnya, Senin (5/10).

Selain itu, saksi lain yang diperiksa bertempat tinggal di lokasi tempat terakhir korban terlihat. Saksi tersebut diperiksa setelah anjing pelacak berhenti di rumahnya.

"Di gang itu disisir anggota. Anjing pelacak kami berhenti di rumah orang itu," ujarnya.

Krishna menegaskan, pemeriksaan kedua orang itu masih sebagai saksi. Selain itu polisi juga akan mencocokkan DNA saksi dengan DNA asing yang menempel di tubuh korban.

"Dua orang saat ini masih diperiksa secara intensif. Ingat, masih saksi belum menjadi tersangka," ujarnya.

Periksa CCTV

Satuan Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus mendalami kasus pembunuhan Neng, bocah sembilan tahun yang jasadnya ditemukan terbungkus dalam kardus di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Salah satunya dengan memeriksa rekaman closed circuit television (CCTV) yang berada di dekat lokasi penemuan jasad.

"Tadi malam kami membongkar CCTV. Datanya sudah kami back up," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di ruangnya, Senin (5/10).

Khrisna menambahkan, rekaman CCTV tersebut tidak dapat dilihat secara cepat. Penyidik harus melihat rekaman tersebut secara perlahan-lahan untuk mendapatkan petunjuk yang signifikan.

"Apabila terdapat petunjuk signifikan, ini akan menjadi penyelidikan," ujarnya.

Pelaku mengidap kelainan seksual

Polda Metro Jaya masih menelusuri pelaku pembunuh Neng (9), warga Kalideres yang ditemukan tewas di dalam kardus dengan kondisi mengenaskan. Saat ditemui dalam perayaan HUT TNI ke-70 di Markas Kodam Jaya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa orang untuk penyelidikan kasus pembunuhan Neng.

Dari hasil otopsi di mana pada bagian kelamin dan dubur Neng ditemukan bercak sperma dan kondisi Neng yang ditemukan tewas tanpa busana, Kapolda menduga pelaku mengidap kelainan seksual dengan orientasi terhadap anak-anak.

"Kita sudah tanya keluarga, orang terdekat, dan tidak menutup kemungkinan pelaku yang mengidap gangguan pedofil," ujar Tito di Jakarta, Senin (5/10).

Periksa dua saksi

Polisi masih terus mendalami penyidikan kasus pembunuhan PNF atau bocah Neng, anak sembilan tahun yang jasadnya ditemukan terbungkus dalam kardus di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Hingga saat ini, polisi telah meminta keterangan dua orang.

"Dua orang saat ini masih diperiksa secara intensif. Ingat, masih saksi belum menjadi tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di ruangannya, Senin (5/10).

Khrisna menjelaskan, dua orang saksi ini berdasarkan olah TKP yang dilakukan penyidik. Keduanya merupakan orang yang berada di lokasi tempat korban terakhir menghilang. Kedua orang ini dianggap tidak memiliki alibi yang cukup kuat saat kejadian.

"Indikator orang yang kami jadikan saksi yang tinggal sendiri, alibi tidak cukul akurat. Dari sana kami akan melakukan pemeriksaan dua orang ini," ujarnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya
Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya

Keterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
7 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Gigi Anak
7 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Gigi Anak

Sejumlah hal kerap dilakukan oleh bayi dan anak dengan salah sehingga menyebabkan munculnya masalah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang 3 KKB Anak Buah Guspi Waker yang Ditembak di Intan Jaya
Sepak Terjang 3 KKB Anak Buah Guspi Waker yang Ditembak di Intan Jaya

KKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak

Baca Selengkapnya
Bocah 13 Tahun Dicabuli Kakek Kandung dan Tetangganya
Bocah 13 Tahun Dicabuli Kakek Kandung dan Tetangganya

Pelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka

Baca Selengkapnya
Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan
Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan

Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif

Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.

Baca Selengkapnya
9 Cara Mendidik Buah Hati Agar Menjadi Anak yang Sabar
9 Cara Mendidik Buah Hati Agar Menjadi Anak yang Sabar

Temperamen seorang anak biasanya sudah mulai tampak sejak usia dini. Mendidik anak agar mampu bersabar bisa menjadi modal utama untuk di kemudian hari.

Baca Selengkapnya