Masyarakat Berpenghasilan Rendah Sangat Terdampak Konsep Car Oriented Development

Merdeka.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan masyarakat berpenghasilan rendah merupakan kelompok masyarakat yang sangat terdampak dari konsep car oriented development (COD). Dari konsep COD, masyarakat berpenghasilan rendah tidak memiliki pilihan lain untuk menggunakan kendaraan pribadi demi menekan biaya transportasi.

Hal ini disebabkan integrasi transportasi belum masif dilakukan di kota-kota penyangga Jakarta. "Akibatnya biaya transportasi masyarakat berpenghasilan rendah menjadi sangat tinggi dan mobilitas menjadi terbatas, tergantung kendaraan pribadi," ujar Syafrin dalam webinar Integrasi Infrastruktur Kota dan Transportasi Berkelanjutan, Rabu (24/3).

Jika kendaraan pribadi menjadi pilihan utama masyarakat sebagai penunjang mobilitas di Jakarta, Syafrin meyakini hal itu secara otomatis akan berdampak terhadap kemacetan.

"Kondisi lalu lintas ini konsekuensinya muncul kita pahami adalah kemacetan lalu lintas yang sangat parah," kata Syafrin.

Untuk menekan volume kemacetan, langkah konkret yaitu mengubah paradigma tata kota. Jika sebelumnya kota Jakarta berkonsep car oriented development (COD) diubah menjadi transit oriented development (TOD).

Dalam TOD, kelompok pejalan kaki merupakan prioritas Pemprov seperti membangun, dan menambah luas pedestarian sepanjang jalan ibu kota. Susunan kedua adalah kendaraan bebas emisi seperti sepeda, kemudian transportasi umum, dan terakhir kendaraan pribadi.

"Tentu dengan prioritas penanganan transportasi ini jika kita melihat aspek mobilitas masyarakat itu ditempatkan di atas tidak lagi kepada bagaimana kita menyediakan infrastruktur dan sarana yang ada tetapi bagaimana pergerakan masyarakat difasilitasi oleh Pemprov DKI bersama-sama stakeholder lainnya," jelasnya.