Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kondisi Kita Hari Ini, di Batas Tipis Pandemi dan Endemi

Kondisi Kita Hari Ini, di Batas Tipis Pandemi dan Endemi Anies Targetkan Transportasi Umum Jangkau 92 Persen Wilayah Ibu Kota. ©2022 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Ratusan orang mengantre di Stasiun Bogor pagi ini, Rabu (6/4). Tujuan mereka mayoritas sama, menuju tempat bekerja di seputaran Jakarta. Pemandangan ini sudah terjadi sepekan terakhir. Hampir serupa suasana sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Keramaian Stasiun Bogor turut berdampak pada kondisi stasiun lainnya di Jakarta. Walaupun tidak sepadat dua hari lalu, tetapi penumpang terpantau ramai. Hampir tidak ada lagi jaga jarak. Beruntung, kepatuhan mengenakan masker tetap dilakukan.

Pemandangan seperti ini baru beberapa pekan terjadi. Tepat setelah satu per satu pelonggaran kebijakan menyikapi kondisi pandemi di Tanah Air disampaikan pemerintah. Sebelumnya, kebijakan bekerja di rumah diikuti pembatasan jumlah penumpang membuat suasana gerbong nyaris sepi.

kapasitas penumpang krl tetap dibatasi

merdeka.com coba memantau bagaimana aktivitas warga menggunakan kereta. KRL rute Bekasi-Jakarta Kota via Manggarai tak terlalu ramai. Di setiap gerbong masih terdapat ruang untuk bergerak. Tidak berjejal seperti yang sempat ramai di media sosial dua hari terakhir. Begitu pun suasana kereta menuju Tanah Abang.

"Kalau sekarang ya sudah enggak ada padat seperti kemarin. Karena momennya sudah selesai, mereka hari pertama buka saat bekerja pasti maunya di rumah," kata Rani (30), pengguna KRL kepada merdeka.com.

Ramainya penumpang juga terlihat di angkutan Transjakarta rute Stasiun Tanah Abang-Stasiun Gondangdia. Meski masih ada bangku kosong, jumlah penumpang cukup ramai. Perjalanan sampai ke tujuan tak butuh waktu lama, sebab kebetulan lalu lintas tidak terlalu padat.

Setibanya di Stasiun Gondangdia, pemeriksaan aplikasi Pedulilindungi oleh petugas juga tidak terlalu ketat.

kemacetan di jakarta

Tidak cuma angkutan massal yang mulai ramai. Lalu lintas di Jakarta juga kembali padat. Tepatnya di jam-jam kantor. Kondisi ini seiring banyaknya perkantoran kembali memberlakukan work from office (WFO) setelah pemerintah melakukan pelonggaran.

"Suami sekarang kena macet lagi. Ke Bogor balik lagi hampir dua jam kadang," kata Novi.

Dampak pelonggaran juga membuat pusat keramaian seperti pasar kembali dipadati pengunjung. Apalagi bertepatan momen menyambut Idul Fitri.

Suasana Tanah Abang

Pagi tadi, saat mendatangi Pasar Tanah Abang, kios-kios pedagang belum semuanya beroperasi. Rolling door beberapa kios masih tertutup. Belum ada keramaian di pusat grosir terbesar itu.

"Biasanya jam 9 ini sudah ramai, sekarang masih sepi. Kemarin juga sepi," kata Eci (28) pedagang aksesoris dan masker di Blok G.

pasar tanah abang jelang ramadan

Pemilik kios terlihat masih menyusun barang dagangannya. Tanda kios baru saja dibuka. Jumlah pengunjung yang memenuhi lantai Blok G saat itu pun sedikitnya tidak lebih dari 100 orang.

"Masih sepi, biasanya seminggu puasa ramai," kata Aga, pedagang pakaian muslim.

Aga sedang melayani Eca, pembeli asal Subang. Eca membeli 25 potong mukenah yang akan ia jual kembali. Saban tahun, Eca berbelanja grosiran di Tanah Abang.

Suasana hidup normal memang benar-benar dirindukan masyarakat Indonesia. Dua tahun hidup dalam pandemi tentu menghambat aktivitas. Apalagi, pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah pelonggaran kebijakan. Dengan alasan, kasus Covid-19 di Tanah Air mulai menurun. Meski status pandemi belum dicabut.

Lantas, apakah Indonesia sudah siap kembali beraktivitas normal?

Pemerintah memang melonggarkan sejumlah kebijakan. Tetapi harapannya, masyarakat benar-benar menyikapinya secara bijak. Indonesia harus bisa belajar dari kondisi-kondisi sebelumnya. Apalagi, banyak negara di dunia menyatakan keluar dari pandemi, tetapi yang terjadi kasus Covid-19 malah meningkat.

"Kita harus betul-betul belajar dari negara lain khususnya yang sudah duluan mendeklarasikan bebas, kemudian luar biasa melakukan banyak pelonggaran yang akhirnya tidak lama. Bahkan tidak lebih dari satu bulan sejak itu, seperti misalnya Inggris," kata Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, kepada merdeka.com.

Dia menceritakan, kondisi Inggris saat ini cukup buruk. Walaupun tidak ada angka kematian tetapi kenaikan kasus cukup berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial negara itu.

"Betul fatalitasnya tidak setinggi waktu Delta. Tapi ya tetap sakit parah. Tetap ada yang harus dirawat di rumah sakit atau menjalani isoman," jelasnya.

ilustrasi covid 19

Kemunculan setiap varian baru, katanya, tetaplah harus diwaspadai. Apalagi untuk varian BA.2, virolognya 10 kali dari BA.1. Mereka yang memiliki komorbid tentu tidak bisa main-main menyikapi varian tersebut.

"Dan pada kelompok yang menurun imunitasnya atau proteksi dari vaksinasinya ini kan bisa membuat timbul gejala yang tentu tidak ringan," jelasnya.

Apa yang terjadi di Inggris saat ini tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di Indonesia. Apalagi, masih banyak lansia dan anak di bawah 5 tahun belum mendapatkan vaksin. Itu sebabnya, dia meminta masyarakat Indonesia tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dalam waktu dekat, masyarakat Indonesia juga kembali melakukan perjalanan mudik. Dicky meminta masyarakat benar-benar diedukasi agar tidak ada lagi lonjakan kasus setelah momen mudik selesai.

"Kalau tidak disertai dengan kedisiplinan memahami potensi risiko masing-masing, ya jangan kaget kalau kita akan melihat adanya peningkatan kasus," tegasnya.

klaster covid 19 di perkantoran

Indonesia Bisa Belajar dari Inggris

Dia sangat berharap kondisi pandemi yang sudah jauh membaik di Indonesia bisa terus dipertahankan. Pemerintah, juga diminta terus mematuhi arahan-arahan WHO.

"Sekali lagi status pandemi ini status yang mengikat dan tidak main-main. Jadi tidak bisa kita menetapkan sendiri, bebas. Karena WHO itu juga gudangnya para ahli. Sehingga penetapan status darurat kesehatan ini tentu tidak bisa kita nyatakan selesai begitu saja hanya dengan pertimbangan sepihak," jelasnya.

Selain itu, katanya, pemerintah tetap konsisten penerapan leveling terhadap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebagai bentuk mitigasi. Selain itu, terus mengejar target vaksinasi.

Terakhir proses komunikasi dalam menyampaikan kondisi yang sebenar-benarnya terjadi di Indonesia. Kebijakan diambil dan disampaikan benar-benar dianalisa terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kebingungan di masyarakat.

"PR-nya pemerintah itu di literasi paling besar. Komunikasi risiko yang dibangun itu harus diperbaiki untuk membangun kewaspadaan. Karena sekali lagi, ketika kita abai, virus ini bisa menjadi pemicu terjadinya badai," tegas Dicky.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia

Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
9 Kondisi yang Bisa Membuatmu Lebih Sering Buang Air Besar Dibanding Biasanya
9 Kondisi yang Bisa Membuatmu Lebih Sering Buang Air Besar Dibanding Biasanya

Buang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Parto Patrio yang Sempat Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Jalani Operasi
Kondisi Terkini Parto Patrio yang Sempat Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Jalani Operasi

Kabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Krisis Air Makin Parah, Begini Cara Warga Pati Siasati Kekurangan Air Bersih
Krisis Air Makin Parah, Begini Cara Warga Pati Siasati Kekurangan Air Bersih

Krisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya