Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Karut Marut Persiapan Formula E di Monas

Karut Marut Persiapan Formula E di Monas Formula E. ©2019 REUTERS

Merdeka.com - Persiapan Pemprov DKI menggelar balap mobil Formula E di Jakarta menuai banyak polemik. Khususnya, soal lokasi balap hingga surat menyurat yang karut marut.

Satu bulan terakhir, warga Jakarta dibuat pusing soal pro dan kontra persiapan ajang balap mobil listrik tersebut. Hal tersebut dimulai dari rencana Pemprov DKI menggelar balap Formula E di kawasan Monas.

5 Februari 2020, Komisi Pengarah Medan Merdeka tak mengizinkan balapan Formula E digelar di Monas. Salah satu alasannya yakni, Monas masuk cagar budaya dan pengaspalan di kawasan Monas.

Yang soal Formula E bisa saya sampaikan hasil rapat Komrah, bahwa komisi pengarah tidak menyetujui apabila dilaksanakan di dalam area Monas. Kalau di luar silakan, kalau di dalam tidak," ujar Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama usai rapat dengan Pemprov DKI.

Keputusan tersebut pun membuat heboh publik. Pasalnya, Pemprov DKI telah gembar gembor pelaksanaan Formula E yang memakan biaya Rp1,2 triliun ini dilakukan di kawasan Monas.

Namun dua hari kemudian, tepatnya 7 Februari 2020, Komisi Pengarah kembali mengeluarkan surat. Intinya, mereka mengizinkan Pemprov DKI untuk menggelar Formula E di kawasan Monas.

Izin mengenai penyelenggara Formula E di kawasan Monas tertera dalam surat Nomor B-3/KPPKKM/02/2020 yang diteken Menteri Sekretaris Negara yang juga Ketua Komisi Pengarah Medan Merdeka, Pratikno.

Tetapi dengan sejumlah catatan. Penyelenggara harus memperhatikan Cagar Budaya dan menjaga keasrian, kelestarian vegetasi pepohonan serta kebersihan lingkungan di kawasan Medan Merdeka.

Ditolak DPRD

Pagelaran Formula E di Monas pun menuai penolakan berbagai pihak. Termasuk anggota DPRD DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diminta meninjau ulang Monas dijadikan lintasan Formula E.

"Karena memang tidak memadai situasinya. Pertama, itu kalau di Monas nanti lintasannya memungkinkan tidak. Apalagi dengan kemarin wacana Thamrin- Sudirman, mau ganggu berapa banyak orang jalan di sana?" ujar Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmudah.

Menurutnya, Formula E lebih cocok diadakan di wilayah Sentul, Bogor yang sudah memiliki fasilitas lengkap.

"Kalau saya sebagai anggota dewan ditanya, lebih baik jangan ada deh Formula E (di DKI). Hambur-hamburin duit dan efek bagusnya tidak ada," ucapnya.

Polemik Surat Rekomendasi

Belum selesai di situ. Karut Marut persiapan Formula E juga diwarnai dengan kesalahan ketik Pemprov DKI.

Awalnya, Anies mengirim surat ke Kemensetneg. Inti surat tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperoleh rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta untuk menyelenggarakan Formula E di Monas.

Namun, saat dikonfirmasi wartawan, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta Mundardjito menyatakan, TACB tidak pernah mengeluarkan surat rekomendasi mengenai penyelenggaraan mobil balap listrik atau Formula E di Monas.

Padahal, surat itu yang menjadi dasar Pemprov DKI berkirim ke Setneg untuk meminta izin menyelenggarakan balapan di Monas.

"Saya enggak tahu, kita enggak bikin. Saya ketuanya," kata Mundardjito saat dihubungi, Rabu (12/2).

Dinas Kebudayaan DKI pun buru-buru membantah. Kepala Dinas Kebudayaan Iwan H Wardhana mengatakan, saran atau masukan dilakukan oleh Tim Sidang Pemugaran (TSP) bukan TACB. Perbedaan keduanya menurut Iwan ada dalam kapasitas dan keahlian.

Anggota yang masuk ke dalam TACB, kata Iwan, wajib memiliki sertifikasi nasional mengenai cagar kebudayaan sedangkan TSP tidak ada kewajiban memiliki itu.

"Memang dia (Mundardjito) sebagai anggota tim ahli cagar budaya. Mestinya yang memberikan advisory Formula E bukan tim ahli cagar budaya, tapi tim sidang pemugaran," kata Iwan di Balai Kota.

Tuduhan Manipulasi

Hal ini membuat geram Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Dia bahkan menuding ada manipulasi data yang dilakukan oleh Anies Baswedan. Dia langsung mendatangi Setneg untuk melaporkan hal tersebut.

"Kami sebagai ketua dewan dari Fraksi kami melihat ada manipulasi lagi, bahwa seakan-akan kepala cagar budaya Pak Mundardjito ini mengiyakan padahal belum dikonfirmasinya. ini kan juga saya bertanya kepada Pak Setneg kok dibolehkan," kata dia di Kemensesneg, Kamis (13/2).

Sekda DKI Saefullah kemudian buru-buru membantah. Dia menegaskan, tidak ada manipulasi rekomendasi. Namun dia mengakui, ada salah ketik.

"Enggak ada (manipulasi), kesalahan itu kan siapa saja bisa salah," kata Saefullah di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (14/2).

Karena hal itu, Saefullah meminta adanya perbaikan surat yang telah dikirimkan. "Kalau ada kekeliruan naskah, salah input yang mengetik kali ya, diperbaiki saja," jelasnya.

TSP Akui Beri Rekomendasi

Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Bambang Eryudhawan akui, timnya telah memberikan rekomendasi kepada Pemprov DKI untuk menggunakan Monas sebagai lokasi penyelenggaraan Formula E.

"Tim pemugaran enggak pernah kasih izin, yang ada adalah rekomendasi. Izin bukan dari kita, izin tuh dari Setneg, jangan salah," kata Yudha saat dihubungi, Kamis (13/2).

Dia mengatakan, rekomendasi itu memiliki catatan tersendiri yakni tidak merusak cagar budaya ataupun lingkungan yang ada. Selain itu, hal terpenting penyelenggara dapat memulihkan keadaan yang ada.

Penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E juga sudah terlaksana di kawasan cagar budaya, salah satunya di Paris, Perancis.

"Kami cuma mengatakan gini, ada indikasi positif mau memanfaatkan. Namun pemanfaatan itu jangan sampai merusak cagar budaya," ucapnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya

Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya

Balapan mobil listrik tersebut seharusnya diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit tahun 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta

FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta

Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.

Baca Selengkapnya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Begal Sadis Beraksi di Lumajang, Tangan Warga Jember Ditebas hingga Nyaris Putus

Begal Sadis Beraksi di Lumajang, Tangan Warga Jember Ditebas hingga Nyaris Putus

Seorang pria asal Kabupaten Jember menjadi korban begal motor di Jalan Nasional Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (8/3) dini hari.

Baca Selengkapnya
Catat, Konvoi Pemotor di Jakarta Malam Tahun Baru Bakal Diputarbalikkan Polisi

Catat, Konvoi Pemotor di Jakarta Malam Tahun Baru Bakal Diputarbalikkan Polisi

Polisi memastikan tidak ada penyekatan, hanya saja warga yang kedapatan konvoi diminta untuk putar balik.

Baca Selengkapnya
Daftar Stasiun Kereta Api Melayani Mudik Motor Gratis 2024

Daftar Stasiun Kereta Api Melayani Mudik Motor Gratis 2024

Setiap masyarakat ingin membawa motor saat mudik melalui transportasi kereta api bisa mendaftar di semua stasiun tersebut.

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Tanpa Mobil Dinas dan Suara Strobo, Jenderal Polisi ini Justru Santuy Naik Kereta 'Kalayang'

Tanpa Mobil Dinas dan Suara Strobo, Jenderal Polisi ini Justru Santuy Naik Kereta 'Kalayang'

Tak menggunakan mobil dinas dan lampu sorotan, Yehu justru memilih naik kereta seorang diri.

Baca Selengkapnya