Merdeka.com - Reynaldi (20), mahasiswa Universitas Bunda Mulia yang tewas usai terjun bebas dari lantai 12 Gedung Asrama UBM hidup di Jakarta ditanggung kakek dan tantenya. Hal tersebut diketahui dari para saksi yang telah dimintai keterangan oleh polisi.

"Sekarang dia ikut untuk biaya sehari untuk kuliah ditanggung oleh Opa dan tantenya," ujar Kapolsek Pademangan Kompol Yulianthy saat dikonfirmasi, Rabu (23/1).

Dari keterangan teman seangkatannya, Reynaldi diketahui angkatan 2018 jurusan Desain Komunikasi Visual yang sedang menjalani semester dua. Berdasarkan kesaksian temannya, Reynaldi dikenal orang yang tertutup.

"Dia sendiri di sana saat melompat. Kemudian ya bisa dibilang korban orangnya kalau ada masalah tidak mau menceritakan," katanya.

Sejauh ini, Reynaldi nekat terjun bebas diduga karena memiliki masalah pribadi.

"Bisa dipastikan korban bunuh diri Karena dari hasil CCTV pada saat naik ke lantai 12 atau ke roof top karena mess UBM kan hanya sampai lantai 10 ya. Lantai 12 adalah rooftop, lantai 11 itu tandon air, genset, segala macam. 12 atapnya ya. Jadi lebih ke masalah pribadi, kita butuh pendalaman lebih lanjut, karena dia sering cerita ke temannya seperti itu. Korban adalah mahasiswa dari luar kota," bebernya.

Lebih lanjut dari keterangan yang diperoleh rekan angkatannya, orangtuanya telah bercerai dan menikah lagi. Hanya saja, kepolisan tak mau cepat ambil kesimpulan kalau motif Reynaldi nekat bunuh diri adalah karena hal tersebut.

"Polisi tidak menyimpulkan demikian tapi bisa disimpulkan begitu. Karena tanda-tanda dari telepon genggam tidak ada pesan-pesan istilahnya mau bunuh diri dari kamarnya, tidak ada. Tapi memang kata teman-teman kalau ada masalah tidak cerita dan tidak terbuka. Teman temannya tahu ada permasalahan keluarga," pungkasnya.