Dalami motif penganiayaan tukang kopi, polisi pakai alat canggih
Merdeka.com - Kepolisian Polres Metro Jakarta Barat masih terus mendalami kasus penganiayaan terhadap Hernawati (46), tukang kopi yang disiksa sejumlah preman di depan bedeng depan pintu tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Bahkan untuk mendapatkan jawaban yang pasti, polisi akan menggunakan alat berteknologi canggih. "Nantinya kita akan memakai seluruh teknologi canggih untuk mengungkap kasus ini," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat Hengki Haryadi saat dihubungi, Rabu (25/9).
Sebelumnya, tiga orang penganiaya Hernawati, yakni Frengki (20), Henok (45), dan otak utama Sandy telah ditangkap polisi pada waktu yang berbeda. Frengki ditangkap di lokasi penganiayaan pada Minggu (15/9), tersangka Henok ditangkap keesokan harinya, Senin (16/9) malam di Tangerang, sedangkan Sandy ditangkap di Bali pada Selasa (24/9) pagi, sekitar pukul 10.00 WITA.
Salah seorang tersangka penganiayaan, Henok, membantah pernyataan korban yang mengatakan dirinya dianiaya karena terkait pemalakan yang dilakukan tersangka. Menurut dia Hernawati telah menukar sabu pesanan Sandy dengan garam.
"S beli sabu dari bos si ibu itu, sama dia malah dikasih garam," kata H saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Barat, Selasa (17/9).
S mengaku, saat melakukan penganiayaan dirinya melakukan pemukulan sebanyak enam kali. "Saya sempat mampir di situ (bedeng)," ujar dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
David menjelaskan untuk dua kasus yang menyeret nama Andika statusnya masih saksi terlapor.
Baca SelengkapnyaEks Panglima TNI itu punya alasan tersendiri sebelum menerima lamaran sang perwira Polri bagi putrinya.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaTak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaIni Sosok dan Motif Pengancam Tembak Anies yang Ditangkap di Jember
Baca Selengkapnya