Animo Warga Jakarta Terima Vaksinasi Booster Minim Karena Pilih-Pilih Vaksin
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Widyastuti) menyampaikan bahwa minat warga Jakarta untuk menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga cukup kecil. Animo penerima vaksin dosis ketiga tidak lebih baik dibandingkan dosis pertama dan kedua.
"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer, vaksin dosis 1 dan 2," kata Widya di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/3).
Dia beralasan, minimnya animo warga Jakarta untuk menerima vaksin dosis ketiga karena warga cenderung memilih vaksin merek tertentu.
Padahal, kata Widya, stok vaksin di Jakarta merupakan distribusi langsung dari Kementerian Kesehatan. Sehingga, menurutnya tidak ada kapasitas Pemprov DKI menentukan stok merek vaksin tertentu.
Dia meminta agar warga Jakarta tidak memilih-milih merek vaksin tertentu, dan segera mendatangi sentra vaksin untuk mendapatkan dosis ketiga.
"Ada warga yang memilih jenis vaksin tertentu. Kami kan vaksinnya mendapatkan dari Kemenkes, dan semua vaksin yang beredar sudah sudah direkomendasikan aman. Jadi kita jangan membeda-bedakan jenis vaksin," imbaunya.
Salah satu merek vaksin yang kurang diminati masyarakat adalah AstraZeneca. Warga khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan vaksin AstraZeneca.
Widya menjelaskan, merujuk laporan Ministerio de Salud, Chile, 2021, bahwa manfaat AstraZeneca lebih unggul dibandingkan Pfizer. Dalam laporan itu, kata Widya, booster menggunakan vaksin AstraZeneca efektif mencegah gejala apabila terpapar Covid-19 sebanyak 93 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 90 persen.
Selain itu, booster menggunakan vaksin AstraZeneca juga efektif mencegah rawat inap apabila terpapar Covid-19 sebesar 96 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 87 persen.
"Untuk itu, bagi seluruh masyarakat Jakarta, mari manfaatkan kesempatan dan ketersediaan vaksin saat ini di fasilitas-fasilitas kesehatan maupun sentra vaksinasi yang tersebar di berbagai wilayah. Ayo vaksin, lindungi diri dan sekitar,” ajaknya.
Diketahui, pada tiga bulan pertama 2022, Kementerian Kesehatan memprioritaskan vaksin AstraZeneca sebagai vaksin booster. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan keputusan tersebut karena stok vaksin AstraZeneca masih banyak.
"Untuk triwulan 1 tahun 2022 alokasi vaksin booster akan diutamakan untuk Vaksin AstraZeneca mengingat ketersediaan stok vaksin yang cukup banyak," kata Nadia, Sabtu (29/1).
Sesuai dengan ketentuan, vaksin AstraZeneca dapat digunakan dengan interval 8 -12 minggu, namun untuk mempercepat pencapaian dosis primer maka vaksin AstraZeneca diberikan dengan interval 8 minggu.
Pelaksanaan vaksinasi program dosis booster dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum tanpa menunggu target capaian 70 persen dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kehadiran SMKN Jateng ini mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
tertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, membeberkan urgensi pembentukan Dewan Aglomerasi yang meliputi Jakarta dan kota sekitarnya.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar program mudik gratis untuk masyarakat pada momen Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca Selengkapnya