Anies Ubah RS Jadi Rumah Sehat, PDIP: Pengalihan Isu Pagar JIS Roboh
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta mengubah sebutan Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat. Namun, ide tersebut mendapatkan kritik dari PDIP. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menilai, kebijakan Anies tersebut sangat rancu.
Perubahan itu, kata dia, berpotensi menyebabkan kebingungan dalam banyak hal. Salah satunya dalam dunia pendidikan.
"Mengartikan bahasa Inggris hospital akan menjadi dua arti, Rumah Sehat untuk RSUD DKI dan Rumah Sakit buat RS di luar RSUD, dan keduanya mempunyai arti yang berbeda. Ini akan membingungkan mereka yang sekolah," kata Gilbert dalam keterangannya, Rabu (3/8).
Selain itu, Gilbert menjelaskan, secara nasional Rumah Sakit merupakan singkatan dari Rumah Sakit. Sehingga menurut Gilbert, perubahan itu akan membutuhkan penyesuaian yang cukup luas.
"Ini sama seperti arti rumah singgah yang beda dari rumah tinggal. Secara nasional juga RS masih singkatan Rumah Sakit, bukan Rumah Sehat," ujar dia.
Gilbert berpandangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tak boleh sembarangan dan gegabah dalam mengambil kebijakan. Terkait perubahan tersebut, Gilbert meminta Pemprov DKI melibatkan pihak ahli termasuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Ini bukan seperti penamaan jalan yang merupakan wewenang DKI dan tidak jelas alasannya, membingungkan dan menimbulkan penolakan masyarakat. Apalagi perubahan nama RS dilakukan 2 bulan menjelang berakhir jabatan," jelas Gilbert.
Gilbert mengutarakan, secara mendasar tidak ada kebijakan Anies Baswedan yang cukup membantu Rumah Sakit (RS) di DKI Jakarta termasuk saat Covid-19. Gilbert menyatakan, pengobatan seluruh pasien saat pandemi ditopang pemerintah pusat.
"Selama pandemi Covid sedang di puncak, malah pemerintah Pusat yang menopang pengobatan seluruh pasien, bukan dari APBD. Kesan yang timbul adalah kebijakan yang tidak bijak, sekadar pengalihan isu misalnya dari kasus pagar JIS yang disebut mahakarya, tetapi nyatanya tidak," kata dia.
Sebelumnya, Anies meresmikan pencanangan penamaan rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di lima wilayah DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Dia ingin mengubah pola pikir masyarakat agar berorientasi pada hidup sehat saat mendengar 'Rumah Sehat’.
"Nah, dengan penamaan baru ini kami berharap masyarakat pun akan memandang rumah sehat dengan cara pandang berbeda daripada memandang rumah sakit," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8).
Rencana ini, kata Anies, sudah tertunda selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Sehingga dia bersyukur saat ini 'Rumah Sehat untuk Jakarta' dapat diluncurkan.
"Kita ingin warga Jakarta hidup sehat dan berorientasi kesehariannya untuk bisa lebih sehat. Itu lah sebabnya penjenamaan ini dilakukan, Alhamdulillah setelah tertunda hampir 2 tahun, sekarang bisa kita luncurkan," jelas dia.
Dia meminta seluruh jajaran pengelola rumah sakit di Jakarta untuk segera melakukan transformasi. 'Rumah Sehat untuk Jakarta' kata Anies, harus menjadi tempat yang memberikan kenyamanan dan keramahan bagi seluruh warga.
"Ini yang menjadi pesan utama, dan kami berharap pada seluruh jajaran pengelola rumah sehat di Jakarta untuk segera melakukan transformasi. Sehingga benar-benar ini menjadi sebuah tempat yang memberikan hospitality, hospitality itu adalah keramahan, kenyamanan, kepuasan," kata dia.
Anies menyatakan, pihaknya akan mengadakan sosialisasi secara masif untuk mengenalkan rumah sehat kepada masyarakat. Istilah rumah sakit kata Anies, sepenuhnya diganti jadi rumah sehat.
"Tentu akan ada sosialisasi masif, kan ini sudah dicanangkan secara terbuka supaya bagian dari sosialisasi. Sekarang kita menggunakan istilah rumah sehat, kata kuncinya adalah sehat," ujar dia.
Dia berharap, proses sosialisasi dapat berjalan dengan baik dan terwujud sesuai dengan yang telah direncanakan. Walaupun proses transisi nantinya membutuhkan banyak waktu.
"Nah, ini yang menjadi harapan kita, mudah-mudahan nanti bisa terwujud. Tentu ada periode transisi untuk boleh membiasakan dari menyebut istilah rumah sakit menjadi rumah sehat, itu sesuatu yang normal," katanya.
Reporter: Winda Nelfira
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaSetelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies mengungkap rahasia lama pernah ditawari Prabowo Subianto menjadi cawapres untuk Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jakarta ini juga membawa anaknya Mutiara Annisa dan Ismail Hakim.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaAnies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengucapkan selamat HUT ke-51 kepada PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaSebelum masuk bilik pencoblosan, Anies memeriksa lembar suara. Dia terlihat membuka dan membolak-balikkan lembar suara itu.
Baca Selengkapnya