Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggaran Janggal RAPBD DKI, Mendagri Tito Tak Mau Intervensi

Anggaran Janggal RAPBD DKI, Mendagri Tito Tak Mau Intervensi Mendagri Tito Karnavian. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Usulan RAPBD DKI 2020 atau KUA-PPAS APBD 2020 tengah mendapat sorotan. Sebab, beberapa usulan anggaran dinilai tak masuk akal. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian tak mau ikut campur soal itu sebelum RAPBD Jakarta rampung.

"Saya tak mau intervensi daerah sebelum mereka final, karena mereka memiliki mekanisme sendiri, contoh di tingkat provinsi masih ada pembahasan diulangi oleh bagian perencanaan, setelah itu ada inspektorat untuk lakukan cross checking, setelah itu baru masuk ke DPRD," kata Tito di Kemendagri, Jakarta, Jumat (1/11).

Setelah dari DPRD, draf RAPBD baru diajukan ke Kemendagri. Dari situ, kata Tito, pihaknya baru bisa menilai apakah menyentuh sasaran atau tidak.

"Rasional atau tidak (RAPBD itu), tentu saja sekarang masih di tahap provinsi, kita tak bisa dan tak ingin intervensi," ucapnya.

Paling tidak, Mendagri hanya mengingatkan tentang prinsip penggunaan anggaran itu bukan cuma memikirkan belanja pegawai rutin dan belanja barang operasional. Namun, apakah belanja modalnya tepat untuk kepentingan rakyat atau tidak.

"Utamakan juga belanja modal yang tepat untuk kepentingan rakyat, itu paling penting, agar betul-betul dirasakan masyarakat. Jangan belanja modal beli barang tapi gak dipakai, jadi harus tepat dan dirasakan masyarakat," tuturnya.

Tito mendapat laporan dari Dirjen Bina Keuangan Kemendagri yang mengevaluasi APBD 2019 pekan lalu. Dia menyebut bahwa banyak daerah yang APBD tahun 2019 hanya terserap sebanyak 60 persen.

"Ternyata banyak sekali daerah-daerah, tapi saya enggak bilang Jakarta, yang daya serap baru 60-an persen, padahal tinggal dua bulan lagi," ucap Tito.

Maka dari itu, Tito mengingatkan para kepala daerah bisa memaksimalkan anggaran untuk 2019 sebelum waktunya selesai. Ia berharap anggaran tersebut digunakan untuk keperluan rakyat, bukan hanya dibelanjakan barang.

"Nah saya membayangkan kalau 60 persen itu belanja pegawai, dan barang saja, berarti yang menikmati ini pegawai, yang dinikmati masyarakat mana?" ungkapnya.

"Penggunaan anggaran itu selain belanja pegawai rutin, belanja barang operasional, utamakan juga belanja modal yang tepat untuk kepentingan rakyat, itu paling penting, agar betul-betul dirasakan masyarakat," papar Tito.

Mantan Kapolri itu berharap para kepala daerah bisa memperhatikan dengan cermat ke mana saja aliran anggaran-anggaran tersebut digunakan. Dia ingin anggaran dapat digunakan secara maksimal.

"Maka di belanja modal itu harus betul-betul dipelototin oleh kepala daerah, DPRD, dan nanti juga sampai ke kita, dan juga para pengawas, apalagi kita kerjasama dengan KPK, dengan BPKP, BPK," tutupnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Anggota DPR RI Fraksi PKB Sudah Tanda Tangan Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

8 Anggota DPR RI Fraksi PKB Sudah Tanda Tangan Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

8 anggota DPR fraksi PKB yang menandatangani usulan hak angket kecurangan pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Usai Dilantik, Bripda Bagus dapat Pesan yang Mendalam dari sang Jenderal 'Kalau Sudah Jadi Anggota Polri Ingat Ortu'

Usai Dilantik, Bripda Bagus dapat Pesan yang Mendalam dari sang Jenderal 'Kalau Sudah Jadi Anggota Polri Ingat Ortu'

Isinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.

Baca Selengkapnya
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
Beda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?

Beda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?

Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'

Baca Selengkapnya
Kemendagri Sentil Satker Pemda: Harus Inisiatif Eksekusi Anggaran, Jangan Cuma Agenda Rutin Saja

Kemendagri Sentil Satker Pemda: Harus Inisiatif Eksekusi Anggaran, Jangan Cuma Agenda Rutin Saja

Safrizal ZA kumpulkan satker Pemda Seluruh Indonesia, dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu

Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu

Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu

Baca Selengkapnya