Wujudkan Ketahanan Pangan, Desa di Sukabumi Ini Kembangkan Pirus
Merdeka.com - Banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian pangan di tengah semakin minimnya lahan pertanian. Salah satunya adalah gerakan yang dilakukan oleh warga Desa Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini.
Warga di desa wisata ini mengembangkan sebuah program giat masyarakat melalui kegiatan bernama Pirus, yang merupakan singkatan dari pipir imah di urus (samping rumah diurus).
Memanfaatkan Lahan di Pinggir Rumah
©2020 Merdeka.com
Dilansir dari sukabumikab.go.id, Pirus adalah kegiatan memanfaatkan lahan yang tersedia di samping rumah dan menjadikannya sebagai kebun dengan komoditas sayur dan buah.
Kegiatan ini juga terintegrasi dengan program lainnya di bidang edukasi yang menjadi brand bagi desa yang berada di kawasan perbukitan tersebut yaitu Integrated Tourism Farming (ITF).
Pirus sendiri merupakan upaya masyarakat setempat untuk mewujudkan kemandirian pangan di tengah semakin tingginya pertumbuhan penduduk serta berkurangnya area pertanian.
Membudidayakan Beragam Komoditas
Melalui kegiatan ini, warga bisa memanfaatkan lahan di samping rumah mereka untuk beternak ikan dengan memanfaatkan media ember. Selain itu warga juga bisa menggunakan botol bekas untuk menanam sayuran hidroponik.
Saat ini ada beberapa jenis sayuran hidroponik dari media botol bekas yang sudah mulai bisa dimanfaatkan oleh warga setempat, seperti kangkung, pakcoy, sawi, selada, bayam, tomat, serta beberapa jenis sayuran lainnya.
Berbagai sayuran ini ditargetkan bisa memenuhi semua kebutuhan warga setempat serta bisa menjadi sarana edukasi dan buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke desa wisata yang terkenal dengan wisata Hanjelinya tersebut.
Berguna Bagi Masyarakat
Asep Hidayat, salah satu pegiat Pirus dari Waluran berharap kegiatan ini ke depannya bisa menopang kebutuhan hingga perekonomian warga setempat. Pasalnya ketika kegiatan pemberdayaan komoditas tersebut berhasil, masyarakat tidak perlu berbelanja ke pasar lagi.
“Yang paling terpenting program ini bisa memberikan nilai bisnis untuk masyarakat sehingga bisa terus berlanjut. Sekarang ini, alhamdulillah kami bisa membagikan sebanyak 45 Ember kepada masyarakat untuk ketahanan pangan. Ini berkat para sahabat yang mau ikut menjadi pemberi solusi dalam ikhtiar pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan," ungkapnya.
Menjadi Pelopor Kampung Ketahanan Pangan di Sukabumi
Asep juga berharap kampungnya bisa mendapat banyak dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Selain menjadi destinasi wisata, Desa Waluran juga ditargetkan menjadi kampung dengan prinsip ketahanan pangan lokal di Kabupaten Sukabumi.
"Salah satu mimpi kami yang belum tercapai adalah penggunaan energi terbarukan untuk kebutuhan hidroponik, budidaya ikan dalam terpal, dan kebutuhan lainnya sebagai sarana penunjang pemberdayaan berkelanjutan," pungkasnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaBumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaMasyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnya