Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wujudkan Ketahanan Pangan, Desa di Sukabumi Ini Kembangkan Pirus

Wujudkan Ketahanan Pangan, Desa di Sukabumi Ini Kembangkan Pirus Ilustrasi Buah dan sayuran. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian pangan di tengah semakin minimnya lahan pertanian. Salah satunya adalah gerakan yang dilakukan oleh warga Desa Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini.

Warga di desa wisata ini mengembangkan sebuah program giat masyarakat melalui kegiatan bernama Pirus, yang merupakan singkatan dari pipir imah di urus (samping rumah diurus).

Memanfaatkan Lahan di Pinggir Rumah

ketahanan pangan pirus

©2020 Merdeka.com

Dilansir dari sukabumikab.go.id, Pirus adalah kegiatan memanfaatkan lahan yang tersedia di samping rumah dan menjadikannya sebagai kebun dengan komoditas sayur dan buah.

Kegiatan ini juga terintegrasi dengan program lainnya di bidang edukasi yang menjadi brand bagi desa yang berada di kawasan perbukitan tersebut yaitu Integrated Tourism Farming (ITF).

Pirus sendiri merupakan upaya masyarakat setempat untuk mewujudkan kemandirian pangan di tengah semakin tingginya pertumbuhan penduduk serta berkurangnya area pertanian.

Membudidayakan Beragam Komoditas

Melalui kegiatan ini, warga bisa memanfaatkan lahan di samping rumah mereka untuk beternak ikan dengan memanfaatkan media ember. Selain itu warga juga bisa menggunakan botol bekas untuk menanam sayuran hidroponik.

Saat ini ada beberapa jenis sayuran hidroponik dari media botol bekas yang sudah mulai bisa dimanfaatkan oleh warga setempat, seperti kangkung, pakcoy, sawi, selada, bayam, tomat, serta beberapa jenis sayuran lainnya.

Berbagai sayuran ini ditargetkan bisa memenuhi semua kebutuhan warga setempat serta bisa menjadi sarana edukasi dan buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke desa wisata yang terkenal dengan wisata Hanjelinya tersebut.

Berguna Bagi Masyarakat

Asep Hidayat, salah satu pegiat Pirus dari Waluran berharap kegiatan ini ke depannya bisa menopang kebutuhan hingga perekonomian warga setempat. Pasalnya ketika kegiatan pemberdayaan komoditas tersebut berhasil, masyarakat tidak perlu berbelanja ke pasar lagi.

“Yang paling terpenting program ini bisa memberikan nilai bisnis untuk masyarakat sehingga bisa terus berlanjut. Sekarang ini, alhamdulillah kami bisa membagikan sebanyak 45 Ember kepada masyarakat untuk ketahanan pangan. Ini berkat para sahabat yang mau ikut menjadi pemberi solusi dalam ikhtiar pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan," ungkapnya.

Menjadi Pelopor Kampung Ketahanan Pangan di Sukabumi

Asep juga berharap kampungnya bisa mendapat banyak dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Selain menjadi destinasi wisata, Desa Waluran juga ditargetkan menjadi kampung dengan prinsip ketahanan pangan lokal di Kabupaten Sukabumi.

"Salah satu mimpi kami yang belum tercapai adalah penggunaan energi terbarukan untuk kebutuhan hidroponik, budidaya ikan dalam terpal, dan kebutuhan lainnya sebagai sarana penunjang pemberdayaan berkelanjutan," pungkasnya.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?
Menimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?

Pembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang

Baca Selengkapnya
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.

Baca Selengkapnya
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi

Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai

Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya