Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspadai Bahaya Musik Konser bagi Pendengaran, Ketahui Cara Mencegahnya

Waspadai Bahaya Musik Konser bagi Pendengaran, Ketahui Cara Mencegahnya

Waspadai Bahaya Musik Konser bagi Pendengaran, Ketahui Cara Mencegahnya

Meskipun mengasyikan, tapi jangan sampai Anda terlena dengan suara-suara keras ketika menonton konser.

Musik konser adalah salah satu bentuk hiburan yang banyak digemari di seluruh dunia. Ribuan orang berkumpul untuk merasakan kegembiraan, energi, dan kekuatan musik yang begitu lantang secara langsung.

Namun, sebaiknya kita tidak lengah. Karena di balik euforia ini, di balik musik-musik yang menggembirakan ini, terdapat bahaya yang seringkali terlupakan, khususnya terhadap kesehatan pendengaran kita.

Bahaya Musik Konser

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), suara keras bisa merusak sel-sel rambut kecil dalam koklea, yaitu organ kecil berbentuk mirip cangkang siput yang berada di dalam telinga bagian tengah. Kerusakan ini menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan yang terus menerus.

Suara yang berbahaya bagi telinga berada di atas 85 desibel berbobot A (dBA). Tingkat kebisingan yang lebih dari 85 dBA yaitu ketika kita mendengarkan musik melalui headphone atau speaker konser. CDC menjelaskan bahwa suara musik yang kencang biasanya berkisar antara 105-110 dBA. Jika telinga terpapar lebih dari 5 menit, akan meningkatkan risiko terkena gangguan pendengaran.

Berikut beberapa bahaya suara keras musik konser untuk pendengaran:

• Rusaknya gendang telinga. Konser musik yang keras bisa merusak gendang telinga karena tekanan suara yang berlebihan. Gendang telinga adalah membran tipis yang terletak di antara telinga bagian luar dan tengah. Ketika telinga terpapar suara keras, gelombang suara yang kuat akan menghasilkan tekanan yang tinggi pada gendang telinga.

Waspadai Bahaya Musik Konser bagi Pendengaran, Ketahui Cara Mencegahnya

• Kerusakan sel rambut telinga. Efek sekunder dari paparan suara keras yakni kerusakan yang terjadi pada arteri yang memasok darah ke koklea, yang merupakan bagian dari organ pendengaran. Koklea berisi ribuan sel rambut mikroskopis yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Suara keras dapat merusak atau membunuh sel rambut ini, sehingga mengurangi kemampuan mendengar.

• Tinnitus. Tinnitus adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara berdengung, berdering, atau berdesis di dalam telinga tanpa adanya sumber suara eksternal. Tinnitus dapat disebabkan oleh paparan suara keras yang merusak sel rambut atau saraf pendengaran. Tinnitus dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat kerusakan.

Waspadai Bahaya Musik Konser bagi Pendengaran, Ketahui Cara Mencegahnya

• Suara yang teredam. Suara yang teredam adalah kondisi di mana seseorang kesulitan mendengar atau memahami ucapan atau suara di sekitar mereka. Suara yang teredam dapat disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, atau kerusakan pada gendang telinga atau koklea akibat suara keras.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Untuk mencegah kerusakan pendengaran akibat suara keras, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain:

1. Menggunakan pelindung pendengaran. Penggunaan alat perlindungan pendengaran sangat dianjurkan jika Anda sering berada di lingkungan yang bising, seperti pabrik, konser musik, atau tempat kerja yang menggunakan mesin berisik. Alat perlindungan pendengaran dapat berupa penyumbat telinga (earplug), penutup telinga (earmuff), atau perangkat yang dibuat khusus sesuai dengan bentuk dan ukuran telinga Anda.

2. Mencari perangkat pengurang kebisingan. Perangkat pelindung pendengaran memiliki peringkat pengurangan kebisingan yang berbeda-beda. Peringkat ini menunjukkan seberapa besar suara yang dapat dikurangi oleh perangkat tersebut. Semakin tinggi peringkatnya, semakin besar pengurangan suara yang dapat dilakukan.

3. Mengukur tingkat suara. Anda dapat menggunakan aplikasi atau alat pengukur suara untuk mengetahui seberapa keras suara di sekitar Anda. Secara umum, suara yang lebih dari 85 desibel (dB) dapat menyebabkan kerusakan pendengaran jika didengar dalam waktu lama. Suara yang lebih dari 120 dB dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga bahkan dalam waktu singkat. Jika Anda mendengar suara yang melebihi ambang batas tersebut, segera jauhi sumber suaranya atau gunakan pelindung pendengaran.

4. Memberi istirahat pada telinga. Jika Anda terpapar suara keras dalam waktu lama, berikanlah istirahat pada telinga Anda dengan cara menjauh dari sumber suara atau mematikan perangkat audio yang Anda gunakan. Istirahat ini dapat membantu telinga Anda untuk pulih dari tekanan suara dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

5. Memeriksakan telinga secara rutin. Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan telinga secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko gangguan pendengaran, seperti usia lanjut, riwayat keluarga, penyakit tertentu, atau paparan suara keras. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi adanya gangguan pendengaran sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat.

Ternyata Mendengarkan Musik Saat Tidur Bisa Berikan Ketenangan, Bongkar Manfaat Lainnya Yuk!
Ternyata Mendengarkan Musik Saat Tidur Bisa Berikan Ketenangan, Bongkar Manfaat Lainnya Yuk!

Manfaat memutar musik saat tidur ternyata cukup banyak. Cari tahu, yuk!

Baca Selengkapnya
Begini Nasib Dua TNI di Palembang yang Mengamuk Gara-Gara Kesal Dengar Musik Lomba 17-an
Begini Nasib Dua TNI di Palembang yang Mengamuk Gara-Gara Kesal Dengar Musik Lomba 17-an

Korban yang tersinggung melaporkan aksi dua TNI tersebut ke polisi.

Baca Selengkapnya
Unsur-unsur Musik dan Penjelasan Lengkapnya yang Perlu Diketahui
Unsur-unsur Musik dan Penjelasan Lengkapnya yang Perlu Diketahui

Merdeka.com merangkum informasi tentang 9 unsur musik dan penjelasan lengkapnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Serunya Rampak Kendang, Seni Musik Khas Masyarakat Sunda yang Tampilkan Semangat Gotong Royong
Serunya Rampak Kendang, Seni Musik Khas Masyarakat Sunda yang Tampilkan Semangat Gotong Royong

Seni rampak kendang tak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik, tetapi lebih dari itu.

Baca Selengkapnya
9 Cara Membesarkan Anak yang Cinta Musik dan Bisa Memainkannya
9 Cara Membesarkan Anak yang Cinta Musik dan Bisa Memainkannya

Kecintaan anak terhadap musik bisa dipupuk orangtua sejak dini dari lingkungan rumah.

Baca Selengkapnya
Inilah Potret Rumah Megah Soimah yang Menakjubkan, Dilengkapi Fasilitas Mewah
Inilah Potret Rumah Megah Soimah yang Menakjubkan, Dilengkapi Fasilitas Mewah

Penasaran dengan Rumah Soimah? Simak Keindahan Pendopo dan Ornamen Musik Khas Jawa di Dalamnya!

Baca Selengkapnya
Pria Berkostum TNI di Palembang Mengamuk Gara-Gara Kesal Dengar Musik Lomba 17-an
Pria Berkostum TNI di Palembang Mengamuk Gara-Gara Kesal Dengar Musik Lomba 17-an

Dua pria, satu berpakaian loreng dan satu lagi pakaian biasa, mendatangi rumah salah satu warga.

Baca Selengkapnya
VIDEO: HUT ke-78 TNI, Panglima & Para Jenderal Turun Gunung Bergoyang, Prabowo SBY Tak Mau Kalah
VIDEO: HUT ke-78 TNI, Panglima & Para Jenderal Turun Gunung Bergoyang, Prabowo SBY Tak Mau Kalah

Saat momen hiburan musik, ribuan prajurit hingga pimpinan TNI ikut bergoyang mengikuti lantunan musik

Baca Selengkapnya
'Dunia Saat Mata Terpejam' di Bali Karya Aksan Sjuman
'Dunia Saat Mata Terpejam' di Bali Karya Aksan Sjuman

"Melalui konser ini kami memberikan kebebasan bagi penonton atau penikmat musik dalam menginterpretasikan sesuai pemahaman masing-masing," kata Aksan.

Baca Selengkapnya