Viral Siswa SLB Dirundung di Cirebon, Warganet Soroti Pelaku saat Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Viral di media sosial, seorang siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) mendapat perundungan oleh siswa SMA di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Dalam tayangan yang beredar, pelaku yang tengah merokok itu terlihat menendang punggung korban dengan menggunakan sepatu yang ia kenakan. Parahnya tindak kekerasan itu terus dilanjutkan, walau korban tampak menangis.
Pelaku juga di sana terlihat tertawa, yang juga diikuti oleh rekannya yang tengah merekam video.
“Walaupun korban menangis, pelaku tetap menganiaya korban dengan sadis dan bahkan tertawa.” tulis akun Instagram @teraswarga, yang mengunggah video itu, dilansir Rabu (21/9).
Tubuh Korban Dinaikki Pelaku
Viral Siswa SLB Dirundung di Cirebon ©2022 Instagram @teraswarga/Merdeka.com
Selain menendang, pelaku yang diketahui berbadan besar itu juga menaikki pundak korban sembari tertawa.
“Terlihat, bocah bernama Zaki tersebut ditendang bahkan dinaiki oleh seorang siswa bertubuh besar.” tulis akun tersebut lagi.
Belum diketahui persis lokasi kejadian tersebut, namun berdasarkan unggahan peristiwa itu terjadi di areal persawahan, Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Pelaku Ditangkap Polisi
Sementara itu, dalam unggahan di akun lain, @andreli_48, pelaku perundungan tersebut terlihat dibekuk petugas kepolisian. Di sana, ia dijeput anggota polisi, dan menggiringnya ke kantor Polres Cirebon.
Pelaku tampak tak berkutik, dan pasrah saat digiring. Diketahui ia akan dimintai keterangan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Berdasarkan keterangan Kapolresta Cirebon, Kombes Arif Budiman, Rabu (21/9), total pelaku yang terlibat berjumlah tiga orang. Mereka pun mengunggah video tersebut ke media sosial, setelah melakukan perundungan.
Sampai berita ini ditulis belum diketahui kapan peristiwa itu dilakukan. Rencananya siang ini, pihak kepolisian akan menggelar jumpa pers.
Warganet Soroti Pelaku
Dalam kolom komentar video yang memuat penangkapan pelaku, banyak warganet yang merasa kesal akan ulah si perundung.
“Kandangin tuman” kata seorang warganet
“Untuk kluarga korban jgn mau diajak damai, damai sama aja ngasih peluang anak lain meniru bullying pada anak anda” ujar pengguna Instagram
“Mana ketawa²nya ky kmrn?ditangkep lgsg kek kerupuk,ciuuttt...” tulis warganet
“Perekamny juga donk yg bikin viraL, Jangan sampai Lolos” kata warganet
“Gak cuma digiring doang, muka pelaku wajib disebarkan disekolah2 terdekat, disebarkan dilingkungan warga masyarakat sekitar rumahnya dan juga pihak RT/RW bikin pengumuman secara langsung dibalai desa bhw ada warganya yg jadi tukang buli anak SLB.... Kalau perlu videonya disebar dan viralkan terus di group2 warga sekitar biar si bocah ini dpt balasan dan therapy shock yg setimpal..... ” kata pengguna instagram
View this post on Instagram (mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pelaku berinisial R, warga Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Sejauh ini, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang warga Kota Mataram jadi sorotan usai aksinya membuang sampah ke laut viral. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca SelengkapnyaKeduanya coba memeras calon penumpang yang akan menyeberang ke Lampung menggunakan bus. Kemudian dianiaya sejumlah calo atau preman.
Baca SelengkapnyaKorban digendong beberapa pria berpakaian seragam taruna.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnya