Sempat Dikucilkan Warga, Ini Cerita Pilu Dokter RSPI yang Terinfeksi Covid-19
Merdeka.com - Seorang tenaga kesehatan yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPI Sulianti Saroso, membagikan kisah pilunya saat dinyatakan terinfeksi virus corona (Covid-19). Dokter benama Nurhidayati (30) ini menjelaskan, dirinya sempat mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari warga di lingkungan tempat tinggalnya, tepatnya di kawasan Bekasi Barat.
Dirinya dinyatakan positif setelah hasil swab yang dilakukan pada tanggal 18 April 2020 keluar. Nurhidayati mengalami gejala awal berupa meriang, hidung tersumbat, penciuman berkurang, lemas, pusing dan nyeri tenggorokan.
Pengalaman memilukannya ini terjadi saat dokter muda ini harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Berikut cerita lengkapnya:
Sempat Dikucilkan Tetangga
Nurhidayati menyebutkan jika pengalaman yang dirasakan pertama adalah pengucilan oleh warga. Bahkan, beberapa warga sampai tak berani datang atau mendekat ke rumahnya.
Unsplash ©2020 Merdeka.com
"Untuk tetangga jauh mereka benar-benar menjauh, mengucilkan sampai tidak ada orang yang lewat depan rumah saya," kata Nurhidayati dalam seminar virtual "Penyintas COVID-19 Bicara" yang diadakan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Minggu (27/9/2020).
Meminta Bantuan RT Setempat
Ketika mengetahui orang-orang sekitar tidak berani lewat depan rumahnya, dirinya langsung meminta bantuan kepada ibu RT serta tetangga terdekat untuk mengedukasi. Edukasi ini dilakukan lewat whatsapp dan membangun pemahaman yang benar tentang penularan COVID-19.
"Saya memberikan informasi via Whatsapp dan telepon ke bu RT untuk memberikan penjelasan kalau sudah ada jarak, beda rumah, tidak akan tertular," tuturnya.
Berusaha Menenangkan Warga
Ia mengungkapkan jika peran Ketua RT di lingkungan tempat tinggal sangatlah penting bagi penyintas Covid-19 seperti dirinya. Terutama untuk membangun suasana tenang kepada masyarakat yang terlanjur memberikan stigma negatif terhadapnya.
Sementara itu, terkait asal mula dirinya tertular, Nurhidayati menjelaskan jika dirinya mengaku hanya melakukan perjalanan dari kantor ke rumah dan sebaliknya. Ia menduga, kemungkinan tertular Covid-19 di lingkungan kerja. Terlebih, ia bekerja sebagai dokter umum di IGD RSPI, rumah sakit rujukan Covid-19.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa itu terjadi, pasien yang juga suami korban sedang disuntik hingga tertidur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaDokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaPasien ini mengalami sembelit sepanjang hidupnya dan obat pencahar tidak mempan mengatasinya.
Baca Selengkapnya