Sejarah 24 Juli 1911: Penemuan Machu Picchu sebagai Kebudayaan Bangsa Inca
Merdeka.com - Setiap masyarakat-bangsa di dunia memiliki kebudayaan, meskipun bentuk dan coraknya berbeda-beda dari masyarakat-bangsa yang satu ke masyarakat-bangsa lainnya. Kebudayaan secara jelas menampakkan kesamaan kodrat manusia dari berbagai suku, bangsa, dan ras.
Sebagai ciptaan manusia, kebudayaan adalah ekspresi eksistensi di dunia. Pada kebudayaan, manusia menampakkan jejak-jejak dalam panggung sejarah. Demikian juga halnya dengan kebudayaan bangsa Inca.
Salah satu kebudayaan yang menarik dari bangsa Inca adalah Machu Picchu. Machu Piccu berhasil di temukan oleh oleh seorang arkeolog Amerika bernama Hiram Bingham pada tanggal 24 Juli 1911.
Lebih jauh berikut ini informasi mengenai sejarah 24 Juli 1911 tentang penemuan Machu Picchu sebagai kebudayaan bangsa Inca telah dirangkum merdeka.com melalui file.upi.edu dan berbagai sumber lainnya.
Sejarah Machu Picchu
Machu Picchu merupakan peninggalan peradaban bangsa Inca yang terletak di Pegunungan Andes, tepatnya di Lembah Urubamba, Peru. Situs paling suci peradaban Inca ini bertengger di atas sungai Urubamba yang dibandung oleh Kaisar Inca Pachacuti apda tahun 1450 M.
Bahasa Peru atau Quechua mengartikan Machu Picchu sebagai puncak tua. Hal ini tak lain karena letak Machu Picchu yang menduduki daerah pegunungan. Ketinggian bangunan Machu Picchu bila diukur dari permukaan laut mencapai 2.340 mdpl. Karena tingginya situs suci tersebut, tak semua orang bisa mengunjunginya.
Banyak orang berpendapat situs tersebut sangat layak dikategorikan sebagai 7 keajaiban dunia. Pendapat tersebut diperkuat dengan ketetapan oleh Swiss Foundation bahwa Macchu Pichu memang pantas menduduki posisi tersebut.
Dalam sejarahnya, Machu Picchu pertama kali ditemukan oleh seorang arkeolog Amerika bernama Hiram Bingham pada 24 Juli 1911 M. Fungsi dari Machu Pichu sendiri adalah sebagai benteng, tempat upacara keagamaan sekaligus tempat peristirahatan kekaisaran. Namun, setelah bangsa Inca mengalami keruntuhan tempat tersebut ditinggalkan dan dilupakan.
Proses Penemuan
Setelah ditinggal dan dilupakan oleh bangsanya pasca mengalami keruntuhan. Machu Pichu kemudian ditemukan dengan tidak sengaja oleh seorang arkeolog Amerika yang telah disebutkan sebelumnya.
Penemuan tersebut berawal dari tugas kuliah yang sedang ia kerjakan membawanya melakukan ekspedisi ilmiah di wilayah pegunungan Andes.
Tujuan awal dari kunjungannya ke wilayah pegunungan tersebut hanyalah untuk menjelajahi dan mempelajari vegetasi-vegetasi yang ada di sana. Namun, dalam prosesnya Tuhan berkehendak lain menjadikannya dia sebagai penemu peradaban bangsa Inca yang membuka mata dunia.
Bingham sebutan akrab arkeolog dari Amerka tersebut kemudian membawa seorang pemandu wisata yang menguasai seluk beluk pegunungan Andes, kemudian mereka bersama-sama menjelajahi setiap pegunungan Andes tersebut yang wilayah hutanya masih lebat penuh dengan ilalang dan semak belukar.
Secara tak sengaja pada saat itu, mata Bingham melihat bangunan bernuansa kuno. Pada saat itu, bangunan tersebut masih sangat samar tertutup oleh pepohonan dan ilalang yang tinggi.
Pada awalnya dan pemandu wisata tersebut menganggap pengalaman melihat bangunan kuno hanyalah pengalaman mistis yang tidak nyata. Namun, setelah didekati bangunan tersebut nyata dan menakjubkan. Setelah itu, banyak penelitian-penelitian yang dilakukan untuk menguak fakta bangunan tersebut.
(mdk/nof)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arkeolog Temukan Buku dari Bambu Berusia 2.000 Tahun, Isinya Bikin Kagum Dunia Modern
Baca SelengkapnyaPeti mati yang ditemukan di dalam makam berusia lebih dari 430 tahun ini dihias dengan sangat indah.
Baca SelengkapnyaAlun-alun ini merupakan struktur unik berupa lingkaran batu, tempat dilakukan persembahan kepada dewa-dewa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Benda tersebut ditemukan setelah arkeolog melakukan pengalian tanah di bawah rumah pendiri Amerika Serikat itu.
Baca SelengkapnyaMengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaAda yang ditemukan di bawah kebun anggur hingga saluran air.
Baca SelengkapnyaMahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Baca SelengkapnyaSusunan batu ini dibuat 4.000 tahun sebelum Stonehenge dibangun dan sekitar 2.000 tahun setelah Zaman Es berakhir.
Baca Selengkapnya