Penyebab Ngompol pada Orang Dewasa dan Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Mengompol kerap dikaitkan pada anak-anak. Kondisi ini dianggap wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Orang tua hanya membutuhkan kesabaran untuk mengajarkan si kecil agar tidak ngompol. Memang, seperempat anak-anak mengalami masalah enuresis nokturnal, atau buang air kecil saat tidur. Kondisi ini terjadi kandung kemih mereka menjadi lebih besar.
Namun lain halnya jika kebiasaan ini terus terbawa ketika mereka beranjak dewasa. Pasalnya ngompol yang terjadi pada orang dewasa menjadi tidak wajar. Dilansir healthline.com, penelitian menunjukkan, mengompol terjadi pada 1 hingga 2 persen orang dewasa. Kemungkinan jumlahnya lebih tinggi, hal ini karena sebagian orang dewasa malu untuk menuturkan permasalahannya pada dokter.
Jika mengalami ngompol hanya beberapa kali, maka tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika kondisi ini terjadi berulang kali atau sering, maka patut mendapatkan penanganan medis. Sebelumnya, Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab ngompol pada orang dewasa.
Masalah Hormon
Penyebab ngompol pada orang dewasa yang pertama adalah karena masalah hormon. Saat tidur, tubuh menghasilkan hormon antidiuretik (ADH) lebih banyak.
Fungsinya, agar ginjal memperlambat produksi urine, sehingga waktu tidur keinginan buang air kecil lebih sedikit. Namun, ada beberapa orang tidak menghasilkan ADH yang cukup, dan tubuh tidak meresponnya dengan baik. Kondisi inilah yang menyebabkan ngompol saat tidur.
Kesulitan bangun dan tidur, serta permasalahan kandung kemih di siang hari bisa menjadi pemicu terjadinya permasalahan terhadap ADH.
pexels
Kandung Kemih Kecil
Penyebab ngompol pada orang dewasa yang kedua yaitu karena kandung kemih yang kecil. Istilah kandung kemih kecil sebenarnya, bukan kandung kemih yang satu lebih kecil dari yang lainnya.
Hanya saja, beberapa orang memiliki volume kandung kemih yang lebih rendah, sehingga mudah penuh. Kondisi ini menjadikan seseorang memiliki keinginan untuk buang air kecil lebih sering, bahkan di malam hari. Oleh karenanya, ada beberapa orang tanpa sadar mereka mengompol.
Otot Terlalu Aktif
Penyebab ngompol pada orang dewasa yang ketiga yakni karena otot yang terlalu aktif. Otot terlalu aktif merujuk pada Otot detrusor. Di mana otot ini terasa lebih rileks ketika kandung kemih terisi dan berkontraksi ketika sudah waktunya untuk dikosongkan. Jika otot-otot ini berkontraksi pada waktu yang salah, hal ini memungkinkan kamu tidak dapat mengontrol buang air kecil. Kondisi ini disebut overactive bladder (OAB).
Kontraksi otot kandung kemih mungkin disebabkan oleh sinyal saraf abnormal antara otak dan kandung kemih atau iritasi pada kandung kemih, seperti alkohol, kafein, atau obat-obatan. Beberapa hal tersebut dapat membuat otot kurang stabil, hal itu yang menyebabkan Anda menjadi buang air kecil lebih sering.
Diabetes mellitus
Penyebab ngompol pada orang dewasa yang keempat adalah diabetes mellitus. Diabetes dengan gula darah yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi buang air kecil. Ketika gula darah tinggi, jumlah urin meningkat karena ginjal mencoba mengatur kadar gula. Hal ini dapat menyebabkan mengompol, buang air kecil berlebihan (lebih dari 3 liter per hari), dan buang air kecil lebih sering.
Sleep Apnea
Penyebab ngompol pada orang dewasa yang kelima yaitu karena sleep apnea. Sleep apnea merupakan gangguan tidur, seseorang kerap mengalami berhenti bernapas berulang kali selama tidur. Menurut sumber yang sama, satu studi menemukan, 7 persen orang dengan gangguan tidur ini kerap sekali mengompol pada malam hari, bahkan juga bisa siang hari. Untuk mengatasinya, Anda harus menjalani terapi pernapasan agar tidur lebih nyenyak, dan mengatasi kebiasaan mengompol
Obat-obatan Tertentu
Penyebab ngompol pada orang dewasa yang berikutnya bisa karena konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa obat dapat membuat Anda lebih sering buang air kecil dan meningkatkan kontraksi kandung kemih. Tentu saja ini menjadi penyebab ngompol. Obat-obatan tersebut, di antaranya obat tidur, antipsikotik, dan lain-lain.
Genetik
Mengompol dapat diturunkan dari keluarga, dari sumber yang sama menyebutkan tidak diketahui pasti gen mana yang bertanggung jawab untuk menurunkan kondisi ini. Namun jika Anda memiliki orang tua yang mengalami enuresis nokturnal, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya.
Kanker
Tumor dari kanker kandung kemih dan prostat dapat menyumbat saluran kemih. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan untuk menahan kencing, terutama pada malam hari. Kondisi ini tentunya harus ditangani dengan tepat dan perlu segera mendapatkan pertolongan medis.
Infeksi Saluran Kemih
Penyebab ngompol pada orang dewasa yang terakhir yaitu karena ISK. Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan buang air kecil menjadi lebih sering dan bahkan tak terduga. Kondisi semakin memburuk ketika ISK menyebabkan peradangan dan iritasi pada kandung kemih, sehingga memperburuk inkontinensia dan menyebabkan ngompol di malam hari.
Cara Mengatasi Ngompol pada Orang Dewasa
Penyebab ngompol pada orang dewasa ada beberapa hal. Namun hal ini bukan berarti tidak bisa diatasi. Anda bisa mengatasinya dengan beberapa hal, seperti:
Mengubah Gaya Hidup
Untuk mengatasi ngompol, Anda bisa mengurangi cairan pada sore dan malam hari. Perbanyak minum pada siang hari, pasalnya siang hari membuat Anda lebih mudah buang air kecil meski dalam jangka waktu yang sering. Kemudian tetapkan batas pada malam hari.
Bangun di Malam Hari
Anda juga bisa menyetel alarm agar terbangun satu atau dua kali untuk buang air kecil pada malam hari. Sehingga mengompol dapat diatasi.
Pengobatan
Jika kondisi ini sudah sangat mengganggu, maka tahap selanjutnya adalah konsultasi ke dokter. Ada empat jenis obat yang bisa diresepkan dokter, seperti antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih, obat antikolinergik, menenangkan otot kandung kemih yang teriritasi atau terlalu aktif, desmopresin asetat untuk meningkatkan kadar ADH, dan Penghambat 5-alfa reduktase, dapat mengecilkan prostat yang membesar.
Operasi
Jika segala cara sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, maka tindakan medis lainnya harus diambil. Salah satunya operasi stimulasi saraf sakral, clam cystoplasty (pembesaran kandung kemih), miektomi detrusor, dan perbaikan prolaps organ panggul.
(mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Permasalahan Pubertas dari Sisi Kesehatan, Ketahui Tips Berikut Ini
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara mengatasi masalah pubertas dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Kejang Demam pada Anak, Jangan Sembarangan Beri Pertolongan Pertama
Berikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya
Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaMengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Amandel Membesar pada Anak, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
Penyakit amandel membesar pada anak adalah kondisi di mana amandel mengalami peradangan dan pembengkakan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaCara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara
Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnya