Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Konjungtivitis beserta Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyebab Konjungtivitis beserta Gejala dan Cara Mencegahnya ilustrasi mata merah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Konjungtivitis, atau yang umumnya dikenal sebagai "pink eye", adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata.

Ketika pembuluh darah kecil pada konjungtiva meradang, mereka akan semakin terlihat. Inilah yang menyebabkan bagian putih mata Anda jadi tampak kemerahan atau berwarna pink.

Kondisi mata merah ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, reaksi alergi, atau dalam kasus pada bayi bisa disebabkan karena saluran air mata yang tidak terbuka sempurna.

Konjungtivitis sering dialami oleh anak-anak. Dan Anda juga harus tahu bahwa penyakit ini bisa sangat menular, meskipun jarang menjadi kondisi yang serius. Konjungtivitis juga jarang mempengaruhi penglihatan Anda, terutama jika Anda dapat mengobatinya dengan cepat.

Berikut ini, kami akan menyampaikan penjelasan tentang penyebab konjungtivitis beserta gejala dan cara mencegahnya.

Penyebab Konjungtivitis

Dilansir dari mayoclinic.org, penyebab konjungtivitis antara lain adalah:

  • Virus
  • Bakteri
  • Alergi
  • Percikan bahan kimia di mata
  • Benda asing di mata
  • Pada bayi baru lahir, saluran air mata tersumbat
  • Konjungtivitis virus dan bakteri

    Sebagian besar penyebab konjungtivitis biasanya dikarenakan oleh adenovirus, meski juga dapat disebabkan oleh virus herpes simpleks, virus varicella-zoster, dan berbagai virus lainnya, termasuk virus penyebab coronavirus 2019 (COVID-19).

    Konjungtivitis virus dan bakteri dapat terjadi bersamaan dengan pilek atau gejala infeksi pernapasan, seperti sakit tenggorokan. Mengenakan lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan benar atau bukan milik Anda sendiri juga dapat menjadi penyebab konjungtivitis bakteri.

    Kedua jenis ini sangat menular. Mereka menyebar melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan cairan yang mengalir dari mata seseorang yang terinfeksi.

    Konjungtivitis alergi

    Penyebab konjungtivitis berikutnya karena alergi. Ini mempengaruhi kedua mata dan merupakan respons terhadap benda penyebab alergi seperti serbuk sari. Sebagai respons terhadap alergen, tubuh akan menghasilkan antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE). Antibodi ini memicu sel khusus yang disebut sel mast di lapisan mukosa mata dan saluran udara untuk melepaskan zat inflamasi, termasuk histamin. Pelepasan histamin pada tubuh dapat menghasilkan sejumlah tanda dan gejala alergi, termasuk konjungtivitis ini.

    Jika Anda memiliki konjungtivitis alergi, Anda mungkin mengalami rasa gatal yang hebat, radang mata, serta bersin dan hidung berair. Sebagian besar konjungtivitis alergi dapat dikontrol dengan obat tetes mata alergi.

    Konjungtivitis akibat iritasi

    Iritasi dari percikan bahan kimia atau benda asing di mata Anda dapat menjadi penyebab konjungtivitis. Terkadang membilas dan membersihkan mata untuk menghilangkan bahan kimia atau benda akan menyebabkan kemerahan dan iritasi. Tanda dan gejalanya, yang biasanya berupa mata berair dan keluarnya lendir, biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu hari.

    Jika pembersihan mata yang pertama tidak menyelesaikan gejala, atau jika bahan kimianya bersifat kaustik seperti alkali, Anda harus menemui dokter atau spesialis mata sesegera mungkin. Percikan bahan kimia ke mata dapat menyebabkan kerusakan mata permanen. Gejala persisten juga dapat menunjukkan bahwa Anda masih memiliki benda asing di mata Anda - atau mungkin goresan di atas kornea atau penutup bola mata (sklera).

    Gejala Konjungtivitis

    Dilansir dari cdc.gov, gejala konjungtivitis dapat berupa:

  • Warna merah muda atau merah di bagian putih mata
  • Pembengkakan konjungtiva (lapisan tipis yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata) dan/atau kelopak mata
  • Peningkatan produksi air mata
  • Merasa seperti ada benda asing di mata atau keinginan untuk menggosok mata
  • Gatal, iritasi, dan/atau terbakar
  • Discharge (nanah atau lendir)
  • Kerak pada kelopak mata atau bulu mata, terutama di pagi hari
  • Lensa kontak yang terasa tidak nyaman dan/atau tidak menempel pada mata
  • Namun, bergantung pada penyebabnya, gejala lain dapat terjadi.

    Konjungtivitis virus

  • Dapat terjadi bersama dengan gejala pilek, flu, atau infeksi saluran pernapasan lainnya
  • Biasanya dimulai pada satu mata dan dapat menyebar ke mata lainnya dalam beberapa hari
  • Kotoran dari mata biasanya encer daripada kental
  • Konjungtivitis bakteri

  • Lebih sering dikaitkan dengan keluarnya cairan (nanah), yang dapat menyebabkan kelopak mata saling menempel
  • Terkadang terjadi dengan infeksi telinga
  • Konjungtivitis alergi

  • Biasanya terjadi di kedua mata
  • Dapat menghasilkan rasa gatal yang hebat, dan bengkak pada mata
  • Dapat terjadi dengan gejala alergi, seperti hidung gatal, bersin, tenggorokan gatal, atau asma
  • Cara Mencegah

    Cara mencegah penularan konjungtivitis

    Terapkan kebersihan yang baik untuk mengontrol penyebaran mata merah muda. Misalnya dengan:

  • Jangan menyentuh mata dengan tangan Anda.
  • Sering-seringlah mencuci tangan.
  • Gunakan handuk bersih dan waslap setiap hari.
  • Jangan berbagi handuk atau waslap.
  • Ganti sarung bantal Anda sesering mungkin.
  • Buang kosmetik mata Anda, seperti maskara.
  • Jangan berbagi kosmetik mata atau barang perawatan mata pribadi.
  • Perlu diingat bahwa mata merah tidak akan terlalu menular seperti flu biasa. Jadi tidak apa-apa jika ingin kembali bekerja, sekolah atau aktivitas lain, dan tetaplah konsisten mempraktikkan kebersihan yang baik.

    Mencegah konjungtivitis pada bayi

    Mata bayi baru lahir rentan terhadap bakteri yang biasanya ada di dalam kandungan ibu. Bakteri ini tidak menimbulkan gejala pada ibu. Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri ini dapat menyebabkan bayi mengembangkan bentuk konjungtivitis serius yang dikenal sebagai ophthalmia neonatorum, yang membutuhkan perawatan untuk mempertahankan penglihatan. Itu sebabnya tak lama setelah lahir, salep antibiotik dioleskan ke mata pad bayi yang baru lahir. Salep ini akan membantu mencegah infeksi mata.

    (mdk/ank)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Mengenal Papiledema dan Penyebabnya, Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga
    Mengenal Papiledema dan Penyebabnya, Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga

    Papiledema bisa menimbulkan gejala seperti penglihatan kabur, ganda, atau hilang, sakit kepala, mual, dan muntah.

    Baca Selengkapnya
    Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
    Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

    Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

    Baca Selengkapnya
    7 Penyebab Malaria Kambuh yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
    7 Penyebab Malaria Kambuh yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

    Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    5 Penyebab Hidung Sering Mengalami Gatal dan Cara Mengatasinya
    5 Penyebab Hidung Sering Mengalami Gatal dan Cara Mengatasinya

    Kondisi hidung gatal bisa disebabkan oleh alergi, iritasi, ISPA, polip, maupun tumor hidung.

    Baca Selengkapnya
    Apa itu Hiperpigmentasi dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
    Apa itu Hiperpigmentasi dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

    Hiperpigmentasi merupakan permasalahan kulit yang cukup meresahkan. Yuk, cari tahu cara mencegahnya di sini!

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Penularan Difteri, Kenali Ciri-Ciri Penderitanya
    Cara Mencegah Penularan Difteri, Kenali Ciri-Ciri Penderitanya

    Difteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.

    Baca Selengkapnya
    5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya
    5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya

    Bisul tanpa mata adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah yang terasa sakit.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Mata Lelah dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui
    Penyebab Mata Lelah dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui

    Gejala mata lelah termasuk mata kering, iritasi, sensasi terbakar, dan bahkan sakit kepala.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya
    Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

    Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

    Baca Selengkapnya