Merdeka.com - Siapa yang tak mengenal tahu? Setiap masyarakat Indonesia pasti mengenal makanan ini. Makanan ini memang dapat dengan mudah kita dapatkan di pasar dan juga tempat-tempat makan. Harganya pun terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Tahu bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan. Makanan ini juga cocok dimasukkan ke dalam masakan lainnya. Selain lezat, makanan yang berasal dari kedelai ini juga mengandung banyak nutrisi. Beberapa nutrisi yang terkandung di dalamnya antara lain protein, zat besi, kalsium dan rendah sodium, kolesterol, dan kalori.
Lalu bagaimana proses pembuatan tahu ini? Berikut penjelasan mengenai bagaimana proses pembuatan tahu secara garis besar yang kami lansir dari berwirausaha.net.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan tahu antara lain adalah:
Alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tahu adalah:
Advertisement
ELDOM
Setelah bahan-bahan dan peralatan untuk proses pembuatan tahu sudah siap, kini kita masuk ke proses pembuatan tahu. Secara garis besar langkah-langkah dalam proses pembuatan tahu yaitu:
Penyakit kardiovaskular
Dilansir dari laman Medical News Today, isoflavin kedelai telah terbukti membantu mengurangi kadar kolesterol jahat LDL, meskipun terlihat tidak meningkatkan HDL atau kadar kolesterol baik.
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai setiap hari dapat menurunkan penanda risiko penyakit kardiovaskular, termasuk berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan kolesterol total. FDA telah menetapkan 25 g protein kedelai sehari sebagai asupan minimum yang diperlukan untuk memengaruhi kadar kolesterol.
Mengonsumsi tahu sebagai alternatif protein hewani dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Hal ini dapat menurunkan risiko aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.
Diabetes tipe 2
Orang dengan diabetes tipe 2 sering mengalami penyakit ginjal, sehingga menyebabkan tubuh mengeluarkan protein dalam jumlah yang banyak melalui urine.
Bukti dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang hanya mengonsumsi protein kedelai dalam makanannya mengeluarkan lebih sedikit protein daripada mereka yang hanya mengonsumsi protein hewani.
Para peneliti mengusulkan bahwa ini bisa bermanfaat bagi pasien diabetes tipe 2.
Advertisement
©Shutterstock
Fungsi ginjal
Protein, dan terutama protein kedelai, dapat meningkatkan fungsi ginjal, dan dapat bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal. Satu analisis meta dari sembilan percobaan menunjukkan efek positif kedelai pada beberapa penanda biologis penderita penyakit ginjal kronis.
Ini mungkin karena kandungan proteinnya, tetapi juga karena pengaruhnya terhadap kadar lipid dalam darah.
Osteoporosis
Isoflavon kedelai dapat membantu mengurangi keropos tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang, terutama setelah menopause. Selain itu, ini juga dapat mengurangi beberapa gejala menopause lainnya.
[ank]Wawali Kota Tangerang Tegaskan Pasar Tradisional Penting bagi Warga, Ini Alasannya
Sekitar 16 Jam yang lalu5 Buah yang Baik untuk Penderita Stroke, Penuhi Asupan Nutrisi
Sekitar 1 Hari yang laluPara Pemilik Nama Asep Akan Kumpul di Garut dan Buat Forum Khusus
Sekitar 1 Hari yang laluDampak Stroke pada Kesehatan Mental, Dapat Mengganggu Fungsi Kognitif
Sekitar 1 Hari yang laluBacaan Doa Khitanan Latin dan Artinya, Pelengkap Kewajiban
Sekitar 1 Hari yang laluJelang Iduladha, Penyakit LSD Mulai Serang Hewan Ternak Sapi di Sumedang
Sekitar 1 Hari yang laluArti Masya Allah dan Astagfirullah beserta Penggunaannya, Jangan Sampai Keliru
Sekitar 1 Hari yang laluPuluhan Warga Tertipu Loker Kebun Binatang Bandung, Modusnya Ngaku Orang Dalam
Sekitar 1 Hari yang laluWisata Religi Banten yang Penuh Makna dan Sejarah, Jangan Sampai Terlewat
Sekitar 1 Hari yang laluSejarah 27 Mei 1905: Pecahnya Pertempuran Tsushima antara Jepang dan Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluFaktor yang Mempengaruhi Harga Emas, Mulai dari Kondisi Global hingga Inflasi
Sekitar 1 Hari yang laluAwalnya Tak Sengaja, Warga Tangerang Raup Cuan dari Kaus yang Dilukis Cairan Pemutih
Sekitar 2 Hari yang lalu4 Tahap Infeksi Sifilis beserta Gejalanya, Wajib Diwaspadai
Sekitar 2 Hari yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 5 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 3 Hari yang laluKalah dari Persebaya, Bali United Tak Agendakan Uji Coba Lagi Sebelum Melawan PSM
Sekitar 4 Jam yang laluCari Suasana Baru, Persib Lanjutkan TC di Yogyakarta
Sekitar 6 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami