Kenali Penyebab GTM pada Anak, Ketahui Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Pemberian makan pendamping ASI (MPASI) telah direkomendasikan oleh WHO sejak tahun 2002 agar dilaksanakan sejak bayi berusia 6 bulan. Batasan ini diberikan karena menunggu kesiapan bayi menerima makanan pertamanya, seperti mampu mengangkat kepala, mampu duduk dengan tegak, mampu meraih benda-benda, menunjukkan gerakan mengunyah dan memiliki pola tidur yang teratur.
Namun sayangnya, masa MPASI kerap menjadi hal yang tak mudah dan memberikan tantangan tersendiri bagi orang tua. Hal ini tak lain karena anak kerap melakukan gerakan tutup mulut (GTM) atau ogah-ogahan makan. Di mana hal tersebut kerap membuat orang tua merasa sedih dan frustasi.
Untuk mengatasi anak yang sulit makan, hal utama yang perlu kamu tahu tentu saja penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya kamu bisa memilih cara terbaik untuk membuat anak menjadi lebih antusias dengan benar dan tepat.
Berikut penyebab GTM pada anak, lengkap dengan cara mengatasinya yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Selasa, (02/11/2021).
Penyebab GTM pada Anak
Kesulitan makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami kesulitan mengonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai secara fisiologis (alamiah dan wajar) yaitu mulai dari membuka mulut tanpa paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap dipencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu.
Setiap orang tua tentu sangat sedih bila anak mereka mogok makan, bukan hanya sedih bingung pun tak luput ia rasakan. Bertanya dalam hati apa yang mebuat anak enggan untuk makan, apakah menunya tak suka, atau kah teksturnya yang salah dan seterusnya. Ada beberapa hal yang perlu orang tua tahu mengenai penyebab anak melakukan GTM.
Dalam hal ini ada tiga faktor yang dapat menyebabkan masalah kesulitan makan pada anak. Faktor pertama adalah faktor organis yakni adanya penyakit berupa gangguan pencernaan. Faktor kedua adalah faktor psikologis yang meliputi cara pemberian makan anak, suasana makan, dan variasi makan. Terakhir adalah faktor pengatur makanan meliputi jenis makanan yang diberikan pada anak, waktu makan, dan frekuensi makan anak.
Cara Mengatasi GTM pada Anak
Balita memang masanya anak menjadi lebih pemilih dengan apa yang disukainya dan apa yang tidak. Kamu dapat berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi untuk mendapat saran terbaik. Berikut beberapa tips awal mengatasi anak yang pilih-pilih makanan.
1. Kurangi EkspektasiSebagaimana orang dewasa yang tidak tahu rasa yang belum pernah dicoba, anak-anak pun begitu. Anak-anak dapat menolak dari tampilan atau rasa suatu makanan. Anak juga akan lupa rasa makanan yang ia makan seminggu lalu.
Jika kamu dapat mengurangi ekspektasi terhadap nafsu makan anak, anak akan merasa tekanannya berkurang dan mungkin akan berani mencoba menu baru yang sebelumnya ditawarkan.
2. Porsi Harus KecilAnak-anak tidak perlu makan sebanyak dari yang seharusnya. Berdasarkan usia, porsi anak beragam. Misalnya sayuran hanya butuh 1-2 sendok teh hingga 1/4 cangkir. Dan tidak apa-apa jika anak makan lebih dari itu.
3. Beri Jarak Antara Camilan dan Makan BesarCara selanjutnya yaitu, buat agar memicu rasa lapar anak dan membuatnya terbiasa dengan pola tersebut.
4. Beri Minum Air Putih di Antara MakanGanti susu atau minuman lainnya dengan air putih saat makan. Rasa manis yang dikandung susu akan membuat anak mudah merasa kenyang.
5. Berikan Menu KeluargaHal ini membuat anak dapat mengambil makanan sendiri dan ketika Isi piringnya sudah habis, ia dapat mengambil menu yang lain.
(mdk/nof)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa rekomendasi makanan padat anak saat tumbuh gigi yang sehat dan kaya nutrisi baik.
Baca SelengkapnyaMarasmus adalah kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaMengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.
Baca SelengkapnyaGatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca Selengkapnya