Karyawan Jadi Juragan, Intip Cerita Sukses Pria di Bogor Dirikan Bengkel Cat Motor
Merdeka.com - Usaha yang keras serta banyak belajar dari kesalahan membuat Martin Surya sukses berwirausaha di bidang aksesoris sepeda motor. Sebelumnya ia merupakan mantan karyawan di sebuah perusahaan otomotif, dengan tugas utama mengecat pelek kendaraan dan kini dirinya berhasil menjadi juragan.
Saat ini, pria asal Bogor, Jawa Barat itu membuka usaha pengecatan pelek sepeda motor sendiri, dan mampu mempekerjakan sejumlah karyawan.
“Dari pengalaman yang saya dapat selama 10 tahun di perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya, membuat saya berani memulai ini. Kebetulan bidangnya juga tidak berbeda (pengecatan pelek sepeda motor),” kata Martin, mengutip YouTube Liputan6, Selasa (25/10).
Belajar dari Kesalahan untuk Lebih Baik
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Diceritakan Martin, saat masih bekerja di perusahaan sebelumnya ia sempat beberapa kali melakukan kesalahan dan mendapat surat peringatan (SP).
Namun di usahanya ini dirinya bertekad untuk memperbaiki kesalahannya, dan fokus di bidang pengecatan pelek sepeda motor, setelah sepuluh tahun mengumpulkan ilmu dari tempat kerja sebelumnya.
“Dulu di tempat kerja itu saya sering dapat SP (surat peringatan), SP itu kan bukti dari sebuah kesalahan. Saya mikir bahwa orang yang dulu punya salah, bukan berarti gak bisa maju,” terangnya lagi.
Alat-Alat Sempat Minjam saat Awal Buka Usaha
Martin mengatakan, jika di awal-awal usaha bengkelnya tidak berjalan dengan mulus. Bahkan tiga tahun itu usahanya dijalankan dengan berat. Di awal ia juga sempat meminjam kunci untuk reparasi hingga usahanya perlahan berkembang.
“Awalnya saya main ke teman saya yang pernah kerja di pabrik pelek, kemudian kami memutuskan untuk membuat ini. Di tiga tahun awal itu cukup berat, dengan bengkel 2x3 meter, semprotan satu dan kompresor satu juga kunci yang minjam ke bengkel sebelah,” katanya.
Sebelumnya Martin mengaku tidak mendapat dukungan dari sejumlah pihak, namun ia bertekad bahwa ingin memiliki usaha sendiri yakni di bidang pengecatan pelek sepeda motor.
“Awalnya memang nggak didukung, tapi saya piker-pikir akhirnya saya buka usaha sendiri saja deh,” katanya lagi.
Bantu Pekerjakan Karyawan Terdampak Pandemi Covid-19
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Di masa pandemi sendiri cukup memengaruhi usaha variasi sepeda motornya. Namun dirinya tidak menyerah dan memanfaatkan media sosial untuk ajang promosi. Tak disangka, sejumlah konsumen mulai berdatangan hingga bengkelnya ramai.
Dari situ, dirinya mengaku mencoba menambah karyawan perlahan termasuk mengajak kalangan yang terdampak pandemi.
“Pandemi kemarin cukup terdampaknya, dan mungkin bukan hanya saya saja, dari situ saya coba iseng-iseng upload ke TikTok itu dan ternyata mulai berdatangan. Kemudian saya rekrut teman-teman yang ada di rumah yang kena PHK juga,” lanjutnya.
Cat 500 sampai 800 Unit Motor Per Bulan
Adapun di masa pandemi kemarin bengkel dirinya mampu mengecat 500 sampai 800 unit sepeda motor per bulan, dengan pemasukkan yang lumayan.
“Pandemi kemarin Puji Tuhan bisa mengecat 500 sampai 800 pelek, dengan range rata-rata Rp250-Rp350 ribu per pasangnya,” cerita Martin.
Sejumlah pekerja juga merasa terbantu secara ekonomi, setelah bekerja di perusahaan pengecatan milik Martin.
“Dulu saya sempat bekerja di Tambun, Bekasi selama 15 tahun, tapi terkena dampak PHK massal di tahun 2018. Sempat nganggur satu tahun dan di tahun 2019 saya bergabung. Di sini merasa terbantu banget, dari ekonomi yang pas-pasan kini alhamdulillah cukup,” kata salah satu karyawan, Jay.
Dirinya kemudian mengajak agar tidak takut memulai usaha, walaupun sebelumnya pernah melakukan kesalahan.
“Tetap semangat dan jangan sia-siakan kesempatan yang ada, terus maju dan berani berubah,” tandasnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?
Baca SelengkapnyaYana Suryana, menderita luka serius di perut akibat sabetan senjata tajam pencuri sepeda motor di Jalan Roda Hias, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan perjalanan, sang jenderal mengendarai motornya sendiri ditemani sosok spesial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaPencuri sepeda motor di Tangerang Selatan, Banten berhasil membuat korbannya bingung.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam Jalan Medoho belum seberapa parah di banding daerah lainnya.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya