Dinsos Jabar Beri Pelatihan Barista untuk Para Pengidap HIV/AIDS, Ini Alasannya
Merdeka.com - Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat (Dinsos) memberikan pelatihan keterampilan meracik kopi (barista) kepada orang dengan HIV/AIDS di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Dinsos Jawa Barat Dodo Suhendar menyampaikan, jika pelatihan ini bertujuan agar komunitas ODHA bisa tetap produktif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Kami memiliki beberapa program agar ODHA dapat kembali berinteraksi dan produktif dalam kehidupannya melalui pemberdayaan sosial. Pemberdayaan sosial harus dilanjutkan," ujarnya, lewat sambungan telepon, Sabtu (3/9), dilansir dari ANTARA.
Menggali Potensi Agar Tidak Menarik Diri
Shutterstock/wavebreakmedia
Komunitas ODHA memiliki potensi yang bisa dikembangkan sesuai kemampuannya. Dodo menyebut, mereka akan bisa kembali bekerja, bermusik, berolahraga hingga beraktivitas di bidang pelayanan jasa.
Menurut Dodo, selama ini mereka yang terinfeksi kerap menarik diri dari lingkungan sosial karena muncul stigma negatif. Hal ini akan membuat potensi yang ada di dalam diri terkubur.
"Mereka memiliki kendala dalam interaksi sosial, berkurang dalam kemandirian sosial karena stigma negatif. Salah satu tugas kita adalah membantu mereka untuk kembali aktif dan produktif dalam lingkungan sosialnya," kata Dodo Suhendar.
Membuka Jalan Agar Bisa Menikmati Bantuan Pemerintah
Dalam meluruskan stigma negatif dari ODHA, pihak dinsos disebut Dodo perlu berkolaborasi dengan semua pihak seperti dinas kesehatan hingga organisasi masyarakat. Hal ini akan membantu mereka untuk terberdaya, sekaligus produktif secara ekonomi yang bisa mematahkan stigma buruk.
Dirinya juga mengajak semua pihak untuk memetakan keberadaan ODHA dan potensi yang bisa dikembangkan di masyarakat. Terlebih, ODHA dari kalangan keluarga miskin juga berhak untuk mendapatkan bantuan sosial.
"Jika mereka dari keluarga tak mampu bisa memanfaatkan bantuan sosial. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mengakses bansos, bantuan sembako, BPJS hingga KIP (Kartu Indonesia Pintar)," katanya.
Diberi Pendampingan Ekonomi
Untuk saat ini, pendampingan pada ODHA dengan kelompok rentan ekonomi telah dilakukan oleh Jabar Quick Response. Nantinya mereka akan bisa mengakses layanan pendidikan, juga mendapatkan obat sebagai upaya penanganan HIV/AIDS.
"Kita juga memikirkan agar mereka tetap mendapatkan akses pendidikan, akses terhadap obat atau ARV, dan lainnya," ujar Perwakilan dari Jabar Quick Response (JQR) Yana Suryana
Menurut Yana, kondisi ini bisa membantu keadaan ODHA. Mereka bisa mendapatkan akses pengobatan ARV, dengan akses pelayanan yang lebih cepat dan bisa beradaptasi terhadap keadaan paska pandemi seperti sekarang.
HIV/AIDS di Jawa Barat
Sementara, berdasarkan data yang disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi, selama 2021, tercatat penambahan HIV positif sebanyak 5.444 orang, dan 4.165 orang kini rutin menjalani pengobatan.
Di semester pertama 2022 (Januari-Juni), tercatat adanya tambahan kasus sebanyak 3.744 orang dan 2.850 orang di antaranya telah melakukan pengobatan rutin.
Untuk lima besar wilayah di Jabar tercatat yang mengalami penambahan kasus HIV positif selama 2021 lalu berada di Kota Bandung (869), Kabupaten Bogor (429), Bekasi (390), Kota Bogor (388) dan Kabupaten Indramayu (353).
Sedangkan selama Januari sampai Juni 2022, lima besarnya adalah Kota Bandung (410), Kabupaten Bogor (365), Kota Bekasi (365), Kabupaten Indramayu (252) dan Kabupaten Bekasi (217).
Selama 2021, tes HIV dilaksanakan terhadap 576.155 orang. Sedangkan dari Januari - Juni 2022, tes dilakukan kepada 341. 643 orang.
"Tes (HIV) dilakukan di seluruh wilayah Jabar dengan konsentrasi pada Kota/ Kabupaten Bandung, Kota/ Kabupaten Bogor, Cirebon, dan Kabupaten Garut," kata Ryan.
Masih di tahun yang sama, terjadi penambahan baru AIDS sebanyak 337 orang, dan selama Januari-Juni 2022, penambahan penderita positif AIDS sebanyak 200 orang.
Jika diakumulasikan hingga bulan Juni 2022, penderita HIV positif di Jawa Barat sebanyak 55.069 orang, dan kasus AIDS sebanyak 12.223 orang.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 64 peserta barista dari Jabodetabek memperebutkan piala Kadis Cup Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (DTKE) Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKegiatan Kopi Darat Formasi Indonesia Moeda (FIM) dilaksanakan di Cafe Halaman, Kota Bandung pada, Senin (8/1/2024).
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Kafe Mempekerjakan Kaum Disablitas di Kupang, Alam Ganjar Unjuk Kebolehan Jadi Barista
Baca SelengkapnyaPenyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang memiliki kemampuan untuk berdaya, tetapi kurang mendapat kesempatan.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKedai kopi ini jadi salah satu contoh tempat nongkrong yang ramah bagi para penyandang disabilitas
Baca SelengkapnyaSelain itu ada pula program pelatihan, pengembangan, dan pendampingan UMKM dengan prioritas pelaku UMKM perempuan dan disabilitas.
Baca SelengkapnyaDPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya