Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diadakan Jelang Puasa, Tradisi Nyorog Jadi Simbol Hormat Warga Betawi ke Orang Tua

Diadakan Jelang Puasa, Tradisi Nyorog Jadi Simbol Hormat Warga Betawi ke Orang Tua ilustrasi lebaran. liputan6.com

Merdeka.com - Menjelang bulan suci Ramadan sejumlah daerah di Indonesia turut menyambutnya dengan tradisi lokal, tak terkecuali di Betawi. Di sana tradisi Nyorog menjadi rutinitas yang tak bisa ditinggalkan.

Nyorog merupakan cara orang Betawi untuk menghormati orang tua, maupun sanak keluarga yang memiliki usia jauh di atasnya. Biasanya kalangan muda akan menghantarkan berbagai macam barang, termasuk makanan dan buah-buahan, beberapa hari menjelang masuknya hari puasa pertama.

Mengutip laman Dinas Kebudayaan Jakarta, Selasa (29/3), beberapa bingkisan yang umum dibawa ke sanak saudara dan keluarga tua yakni kue-kue, bahan makanan mentah berupa gula, susu, kopi, sirup, beras, ikan bandeng dan daging kerbau, termasuk kuliner tradisional Betawi yang dimasukkan ke dalam rantang, misalnya saja sayur gabus pucung.

Sebagai Ajang Silaturahmi

sayur gabus pucung

Sayur gabus pucung jadi salah satu kuliner yang wajib dibawa saat acara Nyorog jelang Ramadan

©ResepKoki/Instagram/genikayu

Bagi masyarakat Betawi, orang tua dan keluarga merupakan hal yang terpenting dan wajib untuk dihormati. Membawa sejumlah bingkisan, termasuk makanan menjadi salah satu sarana untuk mempererat tali silaturahmi yang lama terputus jarak.

Saat makanan tersebut dibawakan ke orang yang lebih tua, maupun sanak keluarga. Terdapat momen di mana anak ke ayah dan ibu, maupun ke mertua berinteraksi dan bersantap bersama sembari saling memaafkan.

Dilansir dari laman Seni Budaya Betawi, tradisi Nyorog masih terus dipertahankan di wilayah Betawi pinggiran maupun tengah Ibu Kota Jakarta, seperti di Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.

Berangkat Dari Tradisi Sedekah Bumi

Dari beberapa catatan, Nyorog sendiri berakar dari  tradisi ‘Sedekah Bumi’ dan ‘Baritan’. Keduanya merupakan ritus upacara adat yang menyimbolkan refleksi antara interaksi manusia, lingkungan, dan kepercayaan kepada sang pencipta.   Sebelum agama Islam masuk ke ke Pulau Jawa, masyarakat sering membawakan makanan untuk sesajen yang akan dipersembahkan kepada Dewi Sri atau lambang kemakmuran. Kegiatan tersebut kemudian ungkapan rasa syukur kepada setiap rezeki yang sudah didapatkan manusia (sekarang kalangan muda).   Setelah datangnya Islam, Nyorog lantas diartikan sebagai upaya penghormatan dan silaturahmi kepada orang yang lebih tua atau para sesepuh kampung yang dihormati. Ada pun sumber lain yang menyebutkan tradisi nyorog telah dilakukan masyarakat Betawi sejak tahun 1800-an. Tradisi tersebut diperkenalkan para wali saat menyebarkan ajaran Islam.

Tak Hanya Dilakukan saat Jelang Ramadan

Tradisi Nyorog sendiri sebenarnya tak hanya dekat dengan bulan Ramadan saja, melainkan juga dilaksanakan dalam momen sakral lain seperti acara pernikahan.

Biasanya,  Sebelum lamaran, sorogan (bebawaan) akan diberikan dari pihak mempelai lelaki ke mempelai perempuan. Seserahan itu akan berbentuk bahan makanan disertai dengan bingkisan.

Salah satu fungsinya ialah untuk mempererat tali kedekatan, antara ke dua belah keluarga mempelai. Selain itu juga sebagai upaya untuk mengikat mempelai pria dan wanita, menjelang pengesahan status suami dan istri.

Dekat Dengan Nilai Islam

Dikutip dari JISA: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN SU Medan jurnal.uinsu.ac.id, tradisi Nyorog begitu dekat dengan tradisi masyarakat sosial Islam di pinggiran Jakarta.

Sedekah menjadi salah satu alasan tradisi ini masih dilakukan warga, khususnya menjelang bulan Ramadan. Dengan bersedekah, akan membuat para pelestarinya lebih siap dalam menjalankan ibadah puasa.

Kemudian unsur silaturahmi di Nyorog juga merupakan perintah dalam kitab suci Al Quran, hingga seluruh anggota keluarga bisa saling mengenal saudaranya satu sama lain.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning

Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah
Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah

Ruwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Momong Pedet Asal Sleman, Bentuk Apresiasi Peternak Terhadap Peliharaannya
Mengenal Tradisi Momong Pedet Asal Sleman, Bentuk Apresiasi Peternak Terhadap Peliharaannya

Tradisi itu diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap hewan ternak sapi sebagai makhluk Tuhan

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya