Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berawal dari Bekal ke Hutan, Ternyata Ini Sejarah Ngaliwet Khas Sunda yang Unik

Berawal dari Bekal ke Hutan, Ternyata Ini Sejarah Ngaliwet Khas Sunda yang Unik Ilustrasi nasi liwet. ©Shutterstock

Merdeka.com - Ngaliwet merupakan istilah dalam bahasa Sunda yang berarti memasak nasi dengan cara yang berbeda. Biasanya tradisi tersebut dilakukan saat sedang bepergian ke sebuah tempat yang jauh dari tempat tinggal.

Dikutip dari travelingyuk.com, perbedaan antara ngaliwet dengan memasak nasi biasa adalah adanya pemberian beberapa bumbu tambahan yang makin menambah cita rasa gurih nan lezat.

Di balik tampilannya yang menggugah selera, ternyata tradisi ngaliwet memiliki cerita unik di dalamnya. Berikut ulasan selengkapnya.

Bekal saat Berladang

ilustrasi nasi liwet

Pixabay ©2020 Merdeka.com

Menurut Prof Murdijati Gardjito, seorang ahli kuliner Universitas Gadjah Mada, pada awalnya tradisi ngaliwet merupakan upaya penghematan masyarakat Sunda di Jawa Barat yang mayoritas bekerja sebagai penggarap ladang.

Dahulu mereka terbiasa membuat makanan yang cukup banyak, dengan beberapa tambahan lauk agar bisa dimakan ketika berada jauh dari tempat tinggal, tanpa harus memasak atau mencari keluar ladang.

“Karena orang zaman dulu yang tinggal di tanah sunda menempuh perjalanan jauh menuju ladang atau kebun, maka nasi liwet ini adalah menu bekal makan untuk menghemat, yang nasinya disajikan bersamaan dengan lauknya dalam satu wadah, sehingga bisa awet dari pagi hingga siang, dan tinggal menghangatkannya menggunakan ketel,” jelasnya seperti dikutip dari ilmubudaya.com.

Merekatkan Persaudaraan

Selain itu, terdapat makna lain dari tradisi ngaliwet, yakni terbentuknya rasa persaudaraan saat memakannya. Hal ini berkenaan dengan cara memakannya berdasarkan kebiasaan dari masyarakat Sunda.

Mereka akan menyediakan daun pisang yang panjang dan lebar untuk mewadahi nasinya setelah matang dan menyantapnya secara bersama-sama sambil duduk bersila.

Memanfaatkan Alam Sekitar

Cara memasak nasi liwet pun terbilang sederhana. Di saat dahulu rice cooker masih belum ditemukan, masyarakat Sunda terbiasa memasak nasi bercita rasa gurih tersebut dengan memanfaatkan alam sekitar.

Biasanya mereka akan memasaknya dengan castol, atau ketel tertutup yang akan digantungkan di atas kayu. Kemudian memanaskannya di atas tumpukan kayu-kayu kering, ranting pohon, atau dibakar menggunakan api unggun.

Di dapur-dapur rumah mereka, biasanya nasi liwet akan dimasak di atas kompor tanah liat tradisional bernama ‘hawu’ dengan menggunakan kayu bakar.

Cara Memasak Nasi Liwet

ilustrasi nasi liwet

Pixabay ©2020 Merdeka.com

Sebelum memulai masak nasi liwet, mula-mula perlu siapkan beberapa bahan terlebih dahulu

500 gr beras putih150 gram ikan asin atau teri yang sudah digoreng1.200 ml air8 siung bawang merah4 siung bawang putih3 lembar daun salam1 buah tomat2 batang sereh3 sendok makan minyak gorengWajan katelGaram secukupnyaSerta penyedap rasa

Cara Memasaknya

1. Pertama cuci beras terlebih dahulu hingga bersih. Kemudian masukkan air dan beras ke dalam pemasak (bisa rice cooker), air yang dimasukkan diukur satu buku jari agar nasi tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras, ukuran satu buku jari sudah jadi standar tingkat kematangan nasi.

2. Bawang merah, bawang putih, tomat, diiris tipis terlebih dahulu.

3. Siapkan wajan, lalu tuangkan minyak goreng, panaskan dulu dengan api sedang, lalu baru masukan bumbu yang sudah diiris tadi, masukkan juga 2 batang daun sereh dan 3 lembar daun salam.

4. Goreng bumbu hingga tercium aroma wangi.

5. Matikan api, lalu angkat bumbu-bumbu yang sudah digoreng tadi menggunakan saringan agar minyaknya turun.

6. Masukkan bumbu-bumbu yang sudah digoreng tadi ke dalam beras yang sudah dituangkan ke rice cooker. Aduk bumbu dengan beras agar meresap dan menyatu kombinasi beras dan bumbu yang sudah digoreng. Tak lupa masukkan pula 150 gram ikan asin atau ikan teri yang sudah digoreng.

7. Masukkan 1sdt garam dan 1 bungkus penyedap (bisa sesuai selera).

8. Tutup rice cooker tekan tombol memasak, lalu tunggu nasi liwet hingga matang dan siap disajikan.

Selain nikmat dimakan langsung, masyarakat Sunda biasanya menambahkan beberapa menu lainnya untuk pendamping seperti lalapan, ikan asin (biasanya jenis peda) ataupun daging ayam goreng.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang
30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang

Pantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna
Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna

Acara Ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung

Tradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Ngamplop saat Jenguk Tetangga Sakit di Sumedang, Uang yang Terkumpul Bisa untuk Beli Kendaraan
Uniknya Tradisi Ngamplop saat Jenguk Tetangga Sakit di Sumedang, Uang yang Terkumpul Bisa untuk Beli Kendaraan

Tradisi ini unik, karena uang sumbangan jenguk bisa untuk membeli kendaraan

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
20 Pantun Bali Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak
20 Pantun Bali Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

Dalam konteks budaya, pantun Bali lucu memainkan peran dalam melestarikan bahasa Bali dan seni sastra lisan tradisional.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang
Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang

Adab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.

Baca Selengkapnya