Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Fakta Mancika, Beladiri Tradisional Cianjur yang Tak Boleh Melukai Lawan

7 Fakta Mancika, Beladiri Tradisional Cianjur yang Tak Boleh Melukai Lawan Beladiri Mancika. Akun Facebook Maenpo Cikalong Mancika ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Seni beladiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk mempertahankan diri dari musuh. Beladiri juga seringkali hanya menyelamatkan salah satu pihak dan melukai pihak lawan. Namun di Cianjur Jawa Barat, terdapat seni beladiri yang memiliki prinsip humanis karena tidak mencederai lawan.

Seni beladiri khas Jawa Barat tersebut bernama Mancika atau Maenpo Cikalong, berasal dari daerah Cikalong, Cianjur. Beladiri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang dari kalangan bangsawan bernama Raden Jayaperbata pada 1816.

Dalam perjalanannya, seni beladiri berkembang hingga menjadi seni beladiri tradisional yang setara dengan pencak silat dan diakui dunia.

Sejarah Mancika

mancika

http://maenpocikalongdibandung.blogspot.com/ 2020 Merdeka.com

Sebelumnya, diriwayatkan dalam buku Silat Tradisional Maenpo Cikalong Gan Uweh: Kaidah Madi, Sabandar, Kari diceritakan bahwa, Raden Jayaperbata pernah diajar oleh kurang lebih 17 pendekar silat di wilayah Cianjur dan sekitarnya.

Merasa masih belum cukup, Ia memutuskan untuk pergi ke wilayah Jakarta (dahulu masih bernama Batavia) guna mempelajari lebih dalam ilmu silat tradisional tersebut.

Dalam buku tersebut, diketahui juga di wilayah Jakarta, Raden Jayaperbata menemui 4 guru yang melatih seni Pencak Silat dan salah satu gurunya merupakan kakak ipar dari Raden Jayaperbata.

Empat guru itu adalah Raden Ateng Alimudin kakak iparnya sendi dari Kampung Baru Jatinegara, Abang Maruf dari Kampung Karet, Abang Madi dari Gang Tengah, dan Abang Kari dari Kampung Benteng, Tangerang, tutur Abah, sapaan akrab Azis Asyarie.

Mengalami Transformasi dengan Islam

beladiri mancika

Akun Facebook Maenpo Cikalong Mancika/2020 Merdeka.com

Menurut Abah Aziz, dilansir dari maenpocikalongdibandung.blogspot.com, raden Jayaperbata pernah mengalami kegundahan dalam mempraktikan kemampuan pencak silatnya ketika dihadang lawan. Namun rata-rata ilmunya mencelakakan lawan, sehingga Raden Jayaperbata pun melakukan perenungan, agar ilmu yang didapat tidak untuk mencelakakan lawan.

Selain itu menurut Abah Aziz, Raden Jayaperbata saat itu sedang mendalami ilmu agama dan baru pulang melaksanakan ibadah haji. Namun Ia merasa ajaran silat yang telah didalaminya seakan bertentangan dengan ajaran tasawuf yang didapatnya selama berhaji.

Sehingga menurut abah, Raden Jayaperbata melakukan perenungan selama 40 hari 40 malam di sebuah gua kecil di Kampung Jelebud untuk merenungi ilmu silatnya agar tidak mencelakakan lawan.

Hal itu dirasa bertentangan dengan inti ajaran islam dan tasawuf yang beliau dalami, tulis Guru Besar Silat Tradisional Maenpo Cikalong aliran Gan Uweh tersebut.

Mengusung Konsep Menyelamatkan Lawan

beladiri mancika

Akun Facebook Maenpo Cikalong Mancika/2020 Merdeka.com

Seni beladiri yang dipopulerkan oleh Abah Aziz dikatakan terbilang terbilang unik. Pasalnya Mancika memiliki prinsip membela diri tanpa mencelakakan lawan. Melakukan pertahanan dari serangan lawan bukan untuk mencelakakan lawan, tetapi berusaha untuk menyelamatkan lawan.

Diketrahui juga menurut Abah Dalam perenungan yang telah dilakukan, Raden Jayaperbata mendapat petunjuk dari Allah Swt (Ilham) untuk mempraktikan ilmu silat yang tidak bersifat melukai atau mencederai lawan. Melainkan membuat lawan tak berdaya tanpa merasa sakit. Ilmu silat itu diberi nama Maenpo Cikalong.

Teknik Khusus Mancika

mancika

maenpocikalongdibandung.blogspot.com/2020 Merdeka.com

Dalam praktiknya, seni beladiri Mancika betul-betul memperhatikan keadaan lawan. Melalui teknik olah geraknya dengan mengandalkan kepekaan rasa bukan semata tenaga, sehingga para pengguna Beladiri ini senantiasa berhati-hati dalam mempraktikannya.

Lanjut Abah, yang unik dari Mancika ialah para pengguna Mancika lebih memposisikan diri untuk mengontrol situasi pertarungan. Pergerakan lawan bisa dikuasai dan ditebak dengan mudah.

Menyebar ke Berbagai Daerah di Indonesia

Cikalong, Pecak Silat Mancika terus berkembang lewat Abah Azis. Beliau berupaya mendirikan sebuah padepokan bernama Maenpo Cikalong Pancer Bumi. Menyebarkan ilmu ke berbagai daerah seperti Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta.

Nama Cikalong disematkan sebagai penanda di mana ilmu silat ini ditemukan. Sementara Maenpo diartikan sebagai silat dalam bahasa Sunda khas Cianjur.

Saat ini Maenpo Cikalong terbagi menjadi beberapa aliran. Abah Azis merupakan penerus Maenpo Cikalong aliran Gan Uweh.

Diakui UNESCO

beladiri mancika

Akun Facebook Maenpo Cikalong Mancika/2020 Merdeka.com

Dilansir dari akun Facebook Maenpo Cikalong Mancika, seni beladiri tersebut telah diakui secara resmi olehUNESCO pada 12 Desember 2019 lalu. Hal ini kembali menorehkan Provinsi Jawa Barat khususnya bagi Kota Cianjur bahwa di wilayahnya terdapat seni beladiri yang diakui Dunia.

"Alhamdulillah pencak silat resmi diakui UNESCO, sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia pada 12 Desember 2019. Maenpo Cikalong MANCIKA bersyukur berkesempatan menyumbangkan sedikit tenaga dalam memperjuangan bangsa indonesia mendapat pengakuan ini. Pada Mei 2017 Abah Azis juga telah ikut serta dalam delegasi MASPI, mempromosikan pencak silat di markas besar UNESCO, Paris. Semoga pengakuan ini menambah semangat semua insan silat di tanah air untuk melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa." tulis akun Facebook Maenpo Cikalong Mancika.

Diwacanakan untuk Jadi Kurikulum Sekolah

beladiri mancika

Akun Facebook Maenpo Cikalong Mancika 2020 Merdeka.com

Dilansir dari Cianjurkab.id, Seni Beladiri Maenpo Cikalong (Mancika) akan dimasukan kedalam kurikulum (Muatan Lokal) di sekolah-sekolah di Cianjur. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman beberapa waktu lalu.

Menurut Herman ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi terhadap budaya tradisional Cianjur yang mendunia. "Ini bentuk keseriusan dalam melestarikan kekayaan budaya Cianjur," ungkap Herman.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Mengenal Nyikep Madura, Tradisi Warga Selipkan Senjata Tajam di Balik Baju

Mengenal Nyikep Madura, Tradisi Warga Selipkan Senjata Tajam di Balik Baju

Baru-baru ini viral orang tadarus dengan membawa senjata tajam di balik bajunya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul

50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul

Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.

Baca Selengkapnya
Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Baca Selengkapnya
Cinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu

Cinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu

Kasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.

Baca Selengkapnya