7 Cara Mengendalikan Emosi Diri Sendiri, Jadikan Pribadi yang Lebih Tenang

Merdeka.com - Setiap manusia pasti akan memiliki emosi. Kemampuan untuk mengekspresikan emosi ini sangat penting bagi kita. Karena ekspresi dari emosi ini akan mempengaruhi kondisi mental kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Emosi merupakan respons yang dirasakan dari dalam tubuh terhadap situasi tertentu. Emosi memainkan peran kunci dalam reaksi, karena sangat berpengaruh pada kehidupan. Ketika merasakan emosi yang positif, tentu akan berdampak baik pada setiap hal yang Anda lakukan.
Namun, jika sedang merasakan emosi negatif, Anda akan merasakan setiap kegiatan yang dilakukan seperti sebuah beban sehingga membuat cepat lelah, banyak mengeluh, dan tidak bersemangat.
Emosi negatif ini tentu tidak boleh berlama-lama dirasakan, akibatnya tidak hanya terjadi pada diri sendiri, namun juga orang lain bisa terkena imbasnya. Maka dari itu, penting untuk mengendalikan emosi agar tidak merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Dilansir dari Healthline, berikut ini kami rangkum beberapa cara mengendalikan emosi diri sendiri untuk melatih kepribadian menjadi lebih tenang.
Pikirkan Dampak Emosi
www.psychologytoday.com
Cara mengendalikan emosi yang pertama adalah dengan memikirkan dampak emosi yang Anda keluarkan. Sebenarnya, tidak ada emosi yang buruk. Adanya emosi membuat hidup kita lebih berwarna, unik, dan menyenangkan.
Munculnya emosi yang meluap-luap adalah hal yang normal terjadi. Misalnya ketika apa yang Anda inginkan benar-benar terwujud sesuai ekspektasi atau bahkan lebih, ketika sesuatu yang sangat buruk terjadi, atau ketika harus kehilangan sesuatu yang berharga.
Namun jangan sampai emosi yang Anda keluarkan menjadi di luar kendali. Emosi yang di luar kendali biasanya dapat menyebabkan:
konflik hubungan atau pertemanan kesulitan berhubungan dengan orang lain masalah di tempat kerja atau sekolah dorongan untuk menggunakan zat untuk membantu mengelola emosi Anda ledakan emosionalAnda perlu mengetahui bagaimana emosi bisa menjadi tidak terkendali sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Dengan begini, lebih mudah mengidentifikasi akar masalah dan bisa mencari cara untuk mencegahnya di waktu yang akan datang.
Identifikasi Apa yang Anda Rasakan
©2015 Merdeka.com/www.nydailynews.com
Cara mengendalikan emosi yang kedua adalah dengan mengidentifikasi emosi. Meluangkan waktu sejenak untuk memeriksa suasana hati dapat membantu mendapatkan kembali kendali emosi.
Ketika tiba-tiba merasa sangat kesal, bisa saja melakukan hal-hal yang negatif yang bisa merusak dan merugikan diri sendiri atau bahkan orang lain. Anda bisa saja melempar ponsel, memukul meja, atau menendang keranjang sampah.
Anda perlu menenangkan diri dan mulai bertanya pada diri Anda:• Apa yang saya rasakan saat ini?• Apa yang terjadi sehingga membuat saya merasa seperti ini?• Apakah situasi ini memiliki yang masuk akal?• Apa yang ingin saya lakukan tentang perasaan ini?• Apakah ada cara yang lebih baik untuk menghadapi situasi seperti ini?
Dengan memikirkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Anda akan mencoba menelusuri ulang situasi, sehingga dapat membantu Anda mengubah reaksi ekstrem negatif.
Terima Emosi Anda
www.forbes.com
Cara mengendalikan emosi yang ketiga adalah dengan menerima emosi. Jika Anda mencoba untuk menjadi lebih baik dalam mengelola emosi, mungkin mencoba meremehkan perasaan untuk diri sendiri.
Ketika mengalami hiperventilasi ketika menerima kabar baik atau menjerit dan terisak ketika dalam sebuah situasi, mungkin akan lebih baik jika Anda mengatakan, "Tenang saja," atau "Ini bukan masalah besar, jadi jangan menjadi panik" pada diri sendiri.
Tapi langkah tersebut justru akan membuat kondisi mental merasa tidak nyaman. Dengan menerima emosi yang muncul, dapat membantu mental merasa lebih nyaman. Meningkatkan kenyamanan pada emosi yang kuat memungkinkan untuk mengeluarkan emosi sepenuhnya tanpa bereaksi dengan cara yang ekstrem.
Menerima emosi juga menciptakan kepuasan hidup yang lebih besar, dan mengurangi gejala kesehatan mental. Terlebih lagi, orang-orang yang menganggap emosinya sangat membantu dapat mengarah ke tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
Buat Tulisan tentang Suasana Hati
©2015 Picjumbo/Victor Hanacek
Cara mengendalikan emosi yang keempat adalah dengan membuat tulisan tentang suasana hati Anda. Menuliskan perasaan dan respons yang memicunya dapat membantu menemukan pola yang mengganggu.
Terkadang, cukup dengan melacak kembali kondisi mental pada pikiran. Menuangkan perasaan di atas kertas dapat membuat Anda untuk merenungkannya lebih dalam. Ini juga membantu untuk mengenali suatu keadaan tertentu, seperti masalah di tempat kerja atau konflik keluarga.
Dengan mengidentifikasi pemicu emosi secara spesifik, memungkinkan Anda menemukan cara untuk mengelola emosi menjadi lebih produktif.
Ambil Napas
©©2012 Shutterstock/Robert Kneschke
Cara mengendalikan emosi yang kelima adalah dengan mengambil napas dalam-dalam. Ada banyak yang bisa dikatakan dalam ketika bernapas dalam-dalam, apakah Anda sangat bahagia atau sangat marah sehingga sampai sulit untuk mengungkapkannya.
Memperlambat dan mengatur napas, tidak akan membuat emosi hilang. Namun, tetap saja latihan pernapasan ini dapat membantu Anda mengendalikan diri dari reaksi ekstrem akibat emosi yang meluap-luap.
Ketika merasakan emosi mulai mengambil kendali, cobalah:
Tarik napas perlahan. Napas dalam berasal dari diafragma, bukan dada. Ini dapat membantu untuk memvisualisasikan napas Anda naik dari dalam perut Anda. Tahan napas. Tahan napas Anda selama tiga hitungan, lalu keluarkan secara perlahan. Ucapkan mantra. Beberapa orang merasa terbantu untuk mengulangi mantra, seperti "tenang, tenang" atau "santai, santai."Tahu Kapan Harus Mengekspresikan Diri
©2015 Merdeka.com/www.salon.com
Cara mengendalikan emosi yang ke enam yaitu kita harus tahu kapan harus mengekspresikan diri. Ada waktu dan tempat untuk semuanya, termasuk emosi yang kuat. Menangis tak terkendali adalah respons yang cukup umum ketika kehilangan orang yang dicintai. Berteriak ke bantal, bahkan meninju, dapat membantu Anda meredakan kemarahan dan ketegangan ketika mengalami hari yang sangat buruk.
Akan tetapi, pada situasi lain perlu adanya pengendalian diri. Tidak peduli seberapa frustrasi, berteriak pada atasan atas tindakan disipliner yang tidak adil, tidak akan membantu. Anda harus sadar akan lingkungan dan situasi di sekitar, sehingga dapat membantu Anda belajar kapan boleh membiarkan perasaan itu keluar dan kapan harus menahannya.
Meditasi
©©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Yuri Arcurs
Cara mengendalikan emosi yang ketujuh adalah dengan bermeditasi. Jika sudah berlatih meditasi, itu bisa menjadi salah satu metode untuk mengatasi perasaan emosi ekstrem.
Meditasi dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang semua perasaan dan pengalaman. Ketika bermeditasi, Anda berusaha untuk memahami perasaan tersebut, menyadarinya tanpa menyalahkan diri sendiri atau berusaha mengubahnya atau membuatnya pergi.
Seperti disebutkan di atas, belajar untuk menerima semua emosi dapat membuat pengendalian emosi jadi lebih mudah. Meditasi membantu meningkatkan keterampilan untuk menerima itu. Cara meditasi juga menawarkan manfaat lain, seperti membantu menjadi lebih rileks dan tidur yang lebih nyenyak.
(mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Airnya Jernih Bak Kaca, Intip Eksotisnya Curug Goa Lumut Endah di Pamijahan Bogor
Saking jernihnya, kondisi bawah sungai bisa terlihat
Baca Selengkapnya

Kisah Makam Tionghoa Selamat dari Amukan Tsunami Krakatau, Semasa Hidup Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Saat bencana erupsi dan tsunami berlangsung, banyak warga yang berlindung di dekat makam.
Baca Selengkapnya

Efek Samping Tawas untuk Ketiak, Perlu Diwaspadai
Penggunaan tawas untuk ketiak yang berlebihan bisa meningkatkan risiko berbagai macam gangguan kesehatan.
Baca Selengkapnya

Biji Buah-buahan yang Baik untuk Kesehatan, Jangan Langsung Dibuang
Sumber kebaikan buah ternyata tak hanya berasal dari dagingnya saja. Beberapa biji buah-buahan juga memiliki kandungan yang tak kalah sehat.
Baca Selengkapnya

Mencicipi Borondong Ibun, Pop Corn Tradisional Bandung yang Sudah Ada Sejak 1960-an
Borondong Ibun jadi salah satu camilan legendaris yang harus dicicipi saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya

Cara Sholat Hajat dan Doanya, Amalan Pengabul Doa
Sholat hajat adalah sholat sunah yang dapat memudahkan terkabulnya doa.
Baca Selengkapnya

Self Diagnose pada Kesehatan Mental Bisa Berbahaya, Ini Dampaknya
Self diagnose yang dilakukan seseorang bisa menyebabkan kondisi mental tidak terdiagnosis dengan tepat dan malah semakin parah.
Baca Selengkapnya

13 Tahun Menanti Buah Hati, Momen Haru Wanita Menangis saat Tau Positif Hamil Ini Viral
Lewat akun tiktoknya, ia menunjukkan ekspresi saat menangis tersedu mengetahui bahwa ia hamil.
Baca Selengkapnya

Doa setelah Sholat Dhuha, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya
Sholat sunah dhuha memiliki banyak sekali manfaat kebaikan. Terlebih, jika dilakukan dengan amalan-amalan tambahan seperti membaca doa dan berzikir.
Baca Selengkapnya

Arti Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Adab Mengucapkannya, Perlu Diketahui
Terdapat arti Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhdalam yang bijak.
Baca Selengkapnya

Cara Stem Gitar Mudah dan Anti Gagal, Pemula Wajib Tahu
Stem gitar adalah hal penting yang harus dilakukan dalam bermain gitar.
Baca Selengkapnya

Komitmen adalah Perjanjian untuk Melakukan Suatu Hal, Perlu Dipahami
Komitmen adalah hal penting yang dibutuhkan dalam berbagai keperluan.
Baca Selengkapnya