4 Fakta 'Primbon Manuk', Tata Cara Memelihara Burung Ala Naskah Kuno Cirebon
Merdeka.com - Naskah kuno biasanya merupakan penggambaran dari keadaan masa lampau seputar agama, kerajaan, politik maupun pemerintahan. Namun lain halnya dengan naskah kuno yang ditemukan di Cirebon dalam acara Pembahasan Draf Final Kegiatan Pengembangan Penyusunan Monograf/Katalog Naskah Keagamaan Cirebon II di Gedung Kementerian Agama beberapa waktu lalu.
Dalam naskah tersebut terungkap bahwa pada beberapa poin pembahasan terdapat bab naskah untuk memelihara burung peliharaan raja di Cirebon pada masa lalu.
Seperti dilansir pada akun resmi blajakarta.kemenag.go.id, semua naskah tersebut murni peninggalan masa lampau dan terdapat kurang lebih 200-an naskah kuno yang berisi seputar toleransi, kerukunan, nasionalisme, kesetaraan gender, dan salah satu yang paling menarik adalah temuan seputar tata cara memelihara burung.
Berusia Ratusan Tahun
Naskah berjudul Primbon Manuk tersebut diduga berusia ratusan tahun mengingat kertas yang digunakan merupakan kertas kuno Eropa dan bergaya prosa Eropa abad pertengahan dengan menggunakan aksara Jawa pada seluruh isi naskahnya.
Sayang naskah tersebut mengalami sobek pada halaman 32, 33, dan 34 sehingga terdapat beberapa tulisan yang sukar untuk dibaca. Naskah tersebut tidak memiliki ilmunikasi, ilustrasi, watermark, garis tebal (chain lines), penomoran, nama penyalin hingga nama pengarang.
Terdapat Aksara Arab
Pada naskah Primbon Manuk juga terdapat beberapa halaman yang menggunakan aksara Arab, tepatnya di halaman ke 7 paragraf ke 9 yang berbunyi Pasir lalu di halaman 9 paragraf ke 3 berbunyi Rara Magnet. Tinta pada aksara Arab pun berwarna hitam dan merah.
Berisi Tentang Tata Cara Merawat Burung
Menurut situs historyofcirebon.id, naskah kuno tersebut menjelaskan tentang tata cara merawat dan teknik dasar bagaimana agar burung peliharaan memiliki kemampuan untuk berkicau secara maksimal.
Selain berisi seputar anjuran dalam memaksimalkan kicauan, dalam teks tersebut juga berisi tentang watak dan karakter dari burung dan manfaat memelihara burung.
Liputan6.com 2020 Merdeka.com
Isi Teks Tentang Membuat Suara Burung Berkicau Maksimal
Dalam bagian halaman pertama teks tersebut terdapat aksara yang berbunyi:
Iki basaning hanglo manuk. Cauna ta laluku, Hapa nika kongkonan, Rokdaya kona rokang. Hikiparanti ngidengi manuk, gambri tutas habane kaya lagi hana ngalas wongkono. Kudesti hasta kanaka, kerut siwalan tunggal. Hasan ira saking nabi papanutan, sawarga nira hing panasaran. Sangaliweran haliweran. Sang raja rame muniya, sang raja sihana hing kene, hiya hisun panutan ira, hiya hisun pangeran nira. Panuli tiniyupaken ping telu. Hiki paranti nginumi manuk....
(Ini caranya mengkerik lidah burung. Mantra: Cauna ta laluku hapa nika kongkonan, rokdaya kona rokang. Ini alat mengkudang atau melatih burung supaya keras dan bagus suaranya seperti ketika berada di hutan. Mantra: Kudhesti hasta kanaka, serut siwalan tunggal. Hasal ira saking nabi papanutan, sawarga nira hing panasaran. Sangaliweran haliweran. Sang raja rame muniya, sang raja sihana hing kene, hiya hisun panutan ira, hiya hisun pangeran nira. Lalu ditiupkan sebanyak 3 kali. Ini cara memberi minum burung...)
Petikan akhir teks halaman 22:
...Katemu papatang, bramana luhur, harane, laksane ge ... Dhenana manuk, cangke ... Kang saparo brama lulut. Harane nekakaken lalara....
(...Bagian ke empat, Bramana Luhur, namanya seperti ge (ni). Jika ada burung, mulut yang sebagian merah muda. Artinya mendatangkan penyakit...).
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan kuno Jawa mengungkapkan warisan pengetahuan dalam bidang pengobatan tradisional, terutama untuk meredakan penyakit batuk. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 70 pantun lucu bahasa Jawa yang kocak dan bikin ngakak, serta punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaDi balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSejumlah metode pengobatan menyeramkan di masa lalu ternyata masih diterapkan di kedokteran masa kini.
Baca SelengkapnyaMandikan burung murai sehari sekali, bersihkan kandangnya, dan beri obat kutu jika diperlukan.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Baca SelengkapnyaMeskipun citarasa buah mengkudu tidak begitu enak, namun buah ini memiliki banyak manfaat yang luar biasa. Inilah metode yang tepat untuk mengolahnya.
Baca SelengkapnyaTradisi nyumbun dari Suku Duano Jambi ini mengandung makna mendalam.
Baca Selengkapnya