Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terhalang Cerita Hoaks Belanda saat Tugas di AS, Kapolri Tunjukkan Foto Jenazah Muso

Terhalang Cerita Hoaks Belanda saat Tugas di AS, Kapolri Tunjukkan Foto Jenazah Muso Kepala Kepolisian Negara, Soekanto. buku Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Belanda memanfaatkan Pemberontakan PKI Madiun 1948 untuk melakukan propaganda guna melemahkan perjuangan Indonesia. Terbukti, saat bertugas di Amerika Serikat, Kepala Kepolisian Negara, Soekanto mendapatkan hambatan karena propaganda Belanda.

Propaganda yang mengatakan bahwa pemberontakan di Madiun merupakan ulah Republik Indonesia. Belanda menyebarkan berita bohong alias hoaks tersebut untuk menghambat upaya Indonesia mendapatkan bantuan dan pengakuan internasional.

"Belanda menyatakan bahwa Republik Indonesia yang telah diproklamasikan sudah 'tidak ada' dan tidak perlu diberi bantuan," seperti dikutip dalam buku Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Foto Jenazah Muso

Soekanto punya cara sendiri untuk menghadapi propaganda Belanda. Dia minta dikirimkan foto jenazah Muso yang tertembak. Foto tersebut merupakan jepretan dari Pitoyo yang dikirim kepada oleh Soemarto.

Bukan tanpa alasan Soekanto membutuhkan foto itu. Tujuannya mematahkan propaganda Belanda di Amerika Serikat. Foto itu bisa membuktikan bahwa pemberontakan di Madiun merupakan ulah PKI, bukan Republik Indonesia.

Beruntung, Soekanto mengenal Jay Lovestone, seorang Penasihat Pemerintah Amerika Serikat. Jay Lovestone merupakan bekas komunis yang ternyata mengenal Muso karena pernah dilatih bersama di Moskow.

Jay Lovestone mengenali foto jenazah Muso yang dibawa Soekanto. Soekanto mendesak Jay untuk menyakinkan pemerintah Amerika Serikat bahwa cerita yang disebarkan Belanda merupakan suatu kebohongan.

Blunder Belanda

Soekanto berhasil meyakinkan pemerintah Amerika Serikat dengan foto jenazah Muso. Ditambah adanya peristiwa Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948. Belanda melakukan pengeboman dan pendudukan kota Yogyakarta yang merupakan Ibukota Republik Indonesia.

Sikap Amerika Serikat yang sempat goyah mendukung Republik Indonesia lantaran pemberontakan Madiun 1948, justru berbalik.

"Pihak Amerika menyatakan bahwa tindakan Belanda itu tidak dapat dibenarkan dan Amerika pun menyangkal tuduhan-tuduhan Belanda terhadap RI terkait pemberontakan PKI Madiun," seperti dikutip dalam buku Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Sikap Amerika Serikat dalam mendukung Republik Indonesia terlihat ketika utusannya menemui Soekanto. Dalam pertemuan dengan utusan Amerika Serikat, Soekanto menegaskan bahwa rakyat Indonesia akan melanjutkan perjuangan dengan melakukan gerilya.

Saat mendengar ucapan Soekanto, utusan Amerika Serikat bertanya berapa lama perlawanan dilakukan dan bagaimana dengan peluru yang terbatas.

"Polisi dapat bertahan sepuluh tahun, bahkan punya semboyan satu peluru harus membunuh seorang Belanda," tegas Soekanto ketika ditanya.

Reporter Magang: Muhamad Fachri Rifki

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Datangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks

Datangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks

Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Beredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya

Baca Selengkapnya
VIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'

VIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'

Ganjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Pemilu Damai 2024: Mahasiswa se-Indonesia Serukan Stop Berita Hoaks, Kecurangan Pemilu hingga Money Politik di Patung Kuda

FOTO: Aksi Pemilu Damai 2024: Mahasiswa se-Indonesia Serukan Stop Berita Hoaks, Kecurangan Pemilu hingga Money Politik di Patung Kuda

Koalisi Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Polres Rohul Sampaikan Bahaya Hoaks Jelang Pemilu 2024 kepada Pemilih Pemula

Polres Rohul Sampaikan Bahaya Hoaks Jelang Pemilu 2024 kepada Pemilih Pemula

Kasat Reskrim menyampaikan bahwa pada era digital saat ini berita palsu dapat dengan mudah menyebar ke masyarakat

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks MURI Beri Penghargaan ke Prabowo karena Tiga Kali Kalah Sebagai Capres

CEK FAKTA: Hoaks MURI Beri Penghargaan ke Prabowo karena Tiga Kali Kalah Sebagai Capres

Beredar klaim MURI memberikan penghargaan kepada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali sebagai capres

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks YLKI Bisa Bantu Lunasi Utang Pinjol

CEK FAKTA: Hoaks YLKI Bisa Bantu Lunasi Utang Pinjol

Tulus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya hoaks soal pelunasan pinjol oleh YLKI

Baca Selengkapnya