Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duet Maut Perwira Polri dan TNI Kompak Berantas Judi & Korupsi di Medan

Duet Maut Perwira Polri dan TNI Kompak Berantas Judi & Korupsi di Medan Hoegeng. buku hoegeng/sinar harapan

Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus meningkatkan sinergi TNI dan Polri. Dengan kerja sama yang baik, semua tugas akan terlaksana dengan lancar.

Menurut Kapolri, sinergitas TNI-Polri ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. TNI dan Polri harus solid dalam menciptakan stabilitas keamanan di dalam negeri.

"Ini saya kutip apa yang menjadi penyampaian Bapak Presiden. Kalau Polri solid, bergandengan tangan dengan TNI, maka jaminan terhadap stabilitas keamanan, stabilitas politik pasti akan baik. Tapi kalau terjadi sebaliknya, tentunya juga masyarakat akan merasakan hal yang sebaliknya, yaitu keresahan atau kekhawatiran," kata Kapolri dalam arahannya, Rabu (3/5).

Sigit menegaskan, seluruh jajaran TNI dan Polri mulai dari level atas, menengah hingga bawah tidak boleh terpengaruh dengan segala bentuk provokasi dari pihak-pihak yang mencoba merusak sinergitas dan soliditas TNI-Polri.

Apalagi saat ini sudah mulai memasuki momentum Pemilu serentak tahun 2024. Sinergitas dan soliditas TNI-Polri ditegaskan harga mati untuk menciptakan iklim demokrasi yang aman dan damai di Indonesia.

039jadi kado terindah039 kapolri diberi kejutan oleh panglima tni lalu makan tumpeng

Kapolri berharap, personel TNI-Polri terus meningkatkan kegiatan bersama, yang selama ini telah berjalan dengan baik. Mulai apel bersama, patroli gabungan, hingga turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan kegiatan positif lainnya.

"Ini harus terus ditingkatkan. Sehingga kemudian upaya untuk membenturkan TNI-Polri ini, bisa kita jawab dengan meningkatkan kegiatan bersama, meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat sinergisitas dan soliditas. Jadi tolong ini betul-betul kita jaga," ujarnya.

Polisi Jujur Dikirim ke Medan

Ada kisah menarik soal sinergi TNI dan Polri. Sejak dulu para perwira kedua institusi ini sudah bekerja sama dengan baik. Ini adalah salah satu episode sejarah tentang bagaimana aparat TNI dan Polri bersinergi di lapangan.

Medan di tahun 1950an dikuasai bandar judi dan penyelundup. Parahnya lagi, para penjahat itu dibekingi oleh oknum polisi dan TNI. Mereka leluasa menjalankan praktik kejahatan karena tidak takut pada hukum. Penegak hukum disuap. Korupsi merajalela. Aparat hidup bermewah-mewahan dengan uang haram hasil suap.

Markas Besar Kepolisian menugaskan Hoegeng untuk menjabat Kepala Reskrim Kepolisian Sumatera Utara. Butuh seorang perwira polisi yang jujur dan tegas untuk memberantas semua kejahatan di Medan.

Sebelum berangkat, selain melapor pada Kapolri, Hoegeng pun diminta menghadap Jaksa Agung R.I. Soeprapto.

"Situasi di Medan ruwet sekali. Banyak smokel, judi, korupsi. Kamu tangani itu, sebab kami percaya padamu," kata Jaksa Agung.

Hoegeng pun sadar tugasnya tidak mudah. Benar saja, begitu datang ke Medan, seorang bandar judi sudah mencoba menyuapnya dengan barang-barang mewah.

Hoegeng diberi tahu rumah dan mobil sudah tersedia untuknya. Ketika Hoegeng menolak, giliran rumah dinasnya dikirimi aneka perabotan mewah. Mulai dari kulkas, piano, sofa, radio, hingga dipan dari kayu jati yang mahal. Tak akan cukup gaji perwira polisi membeli barang-barang tersebut di masa itu.

Hoegeng memerintahkan agar semua perabotan mewah itu segera dikeluarkan. Dia tidak sudi menerima suap. Ini genderang perang pertama yang ditabuhnya untuk para bandar judi dan penyelundup.

"Saya hanya berdoa agar Tuhan memberi saya kekuatan," kata polisi jujur itu tentang tugas berat yang bakal dihadapinya.

Berantas Oknum Aparat

Hoegeng bertindak cepat. Dia menemukan fakta-fakta soal keterlibatan aparat dalam berbagai praktik kejahatan. Hoegeng pun tidak tinggal diam.

Hal ini dituliskan dalam biografi Jenderal Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan yang ditulis Abrar Yusra dan Ramadhan KH dan diterbitkan Pustaka Sinar Harapan tahun 1993.

Seorang perwira polisi ketahuan menjadi beking penyelundup minyak ke Penang, Malaysia. Bukan rahasia lagi sehari-hari gaya hidupnya serba mewah. Rumahnya bak istana.

Saat hendak ditangkap, polisi ini bahkan sempat mencoba menggunakan dukun untuk mengerjai Hoegeng. Namun aksi ilmu hitam ini terbongkar dan digagalkan.

hoegeng

Di tempat lain, saat Hoegeng hendak menggerebek sebuah rumah judi, ternyata bekingnya seorang anggota TNI. Oknum tentara yang melindungi rumah judi sempat mencoba melarikan diri, namun terjatuh hingga kakinya patah. Tanpa ampun semua penjudi itu ditangkap.

"Suatu hal yang amat memalukan," kata Hoegeng soal oknum-oknum itu.

Duet Maut TNI-Polri

Yang menarik, semua yang dilakukan Hoegeng selalu mendapat dukungan dari Panglima Teritorium I/Bukit Barisan, Kolonel M Simbolon. Hoegeng tak pernah merasa khawatir bertindak karena sinergi benar-benar terjadi.

"Kolonel Simbolon terkenal bersih dan antikorupsi," kenang Hoegeng.

Setiap tentara yang kedapatan bersalah akan ditangkap dan diproses. Hukuman tegas menanti di kesatuan tanpa pandang bulu. Dari sana masyarakat mulai memberikan dukungan pada aparat TNI dan Polri yang bersih.

"Gebrakan memberantas smokel, perjudian dan korupsi mendapat dukungan masyarakat luas," beber Hoegeng.

Tak cuma itu, para pimpinan TNI dan Polri di Sumut membentuk satu forum anti-korupsi untuk bekerja bersama. Hoegeng mengingatnya benar-benar sebagai kenangan manis saat bertugas.

Semoga sinergi TNI-Polri dalam memberantas korupsi, beking dan perjudian bisa terus berlanjut.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika &  Riak-riak Kecil
Jokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika & Riak-riak Kecil

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Di Depan Jokowi, Kapolri Jenderal Sigit Tegaskan Sinergitas TNI-Polri Harga Mati
Di Depan Jokowi, Kapolri Jenderal Sigit Tegaskan Sinergitas TNI-Polri Harga Mati

Hal itu disampaikan Sigit di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral
Jokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral

Netralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Sinergi TNI-Polri Mutlak: Hilangkan Ego Sektoral
Jokowi Tegaskan Sinergi TNI-Polri Mutlak: Hilangkan Ego Sektoral

Jokowi menilai Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya