Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cemeti Misterius di Pinggang Soeharto, Tak Pernah Lepas Saat Perang

Cemeti Misterius di Pinggang Soeharto, Tak Pernah Lepas Saat Perang Soeharto. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak kisah tentang Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Letnan Kolonel Soeharto. Salah satunya adalah benda yang tidak pernah lepas dibawa sang overste setiap bertempur.

Oleh: Hendi Jo

Kisah ini disampaikan Mayor (Purn) Sujud, mantan pengawal Komandan Brigade X. Sujud memberi kesaksian kepada jurnalis sejarah bernama T. Wedy Utomo.

"Dia mengikuti pertempuran yang dipimpin langsung oleh Pak Harto ketika Serangan Umum 1 Maret 1949," ungkap T.Wedy Utomo dalam Kisah-Kisah Perjuangan Perang Kemerdekaan 1945-1949.

Menurut Sujud yang saat itu berpangkat sersan, di hari yang penting tersebut, dirinya dan Soeharto masuk ke Yogyakarta langsung dari jurusan barat ke timur sampai masuk ke daerah Patuk dan Malioboro. Bersama mereka berdua ikut pula beberapa prajurit lain.

"Jumlahnya tidak begitu besar. Tapi oleh beliau telah diambil prajurit-prajurit pilihan yang tidak kepalang tanggung," kenang Sujud.

Soeharto Pimpin Langsung Pertempuran

Dengan kekuatan hanya satu peleton itu, Soeharto memimpin sendiri sebuah serangan pancingan terhadap kedudukan tentara Belanda di sekitar Jalan Wates. Berjam-jam lamanya pada siang hari, Soeharto terus memimpin pertempuran langsung di garis depan.

Hingga menjelang sore, dia memerintahkan pasukan TNI yang telah tersebar di dalam kota Yogyakarta untuk mundur ke jurusan masing-masing sesuai arah kedatangan mereka.

Menurut Sujud, ada kejadian unik saat Soeharto memimpin serangan di siang bolong itu. Kendati dia dihantam secara gencar oleh peluru-peluru tajam serdadu Belanda, namun benda maut itu tak satu pun berhasil menembus tubuhnya.

"Orang boleh percaya dan boleh juga tidak. Tetapi waktu itu Pak Harto seperti anti peluru," ujar Sujud.

Cemeti di Pinggang Soeharto

Semua anak buahnya, kata Sujud, menyaksikan pemandangan aneh itu. Tentu saja mereka sejenak terperangah. Namun sekilas Sujud melihat  dalam pertempuran itu, Soeharto tak pernah melepaskan cemeti di pinggangnya.  

Sujud menduga itulah jimat Soeharto. Barulah dia maklum, jika komandannya ternyata memiliki ‘senjata lain yang mumpuni’ dibanding senapan Owen, pegangan Soeharto yang merupakan bikinan Australia itu.

Sujud bukan satu-satunya anak buah yang mengenang Soeharto seolah kebal peluru. Mayor (Purn) Soerjono, salah satu anak buahnya juga memberi keterangan serupa. 

Aksi mantan komandannya itu diceritakannya dalam buku 'Pak Harto Untold Stories'.

"Boleh percaya atau tidak, tetapi Pak Harto seperti tidak mempan ditembak. Pak Harto selalu di barisan depan jika menyerang atau diserang Belanda," kata Soerjono.

Kisah-kisah soal pejuang yang kebal peluru ini memang jadi cerita tersendiri di kalangan prajurit selama perang kemerdekaan.

Tentu butuh penjelasan yang lebih ilmiah untuk membuktikan seorang prajurit benar-benar kebal peluru atau kebetulan peluru yang ditembakkan tidak kena sasaran.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya
Cerita Soeharto Menikahi Ibu Tien di Bawah Bayang-Bayang Serangan Udara Belanda di Solo
Cerita Soeharto Menikahi Ibu Tien di Bawah Bayang-Bayang Serangan Udara Belanda di Solo

Tak ada lampu, hanya beberapa lilin karena Solo mesti digelapkan saat malam pernikahan Soeharto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.

Baca Selengkapnya
Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto
Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto

Titiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan

Presiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik
Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik

Presiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.

Baca Selengkapnya
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.

Baca Selengkapnya
Petrus. Cara Orde Baru Habisi Preman & Pemalak
Petrus. Cara Orde Baru Habisi Preman & Pemalak

Tahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius

Baca Selengkapnya