Workshop dan kompetisi film gratis dari Kinescope Indonesia
Merdeka.com - Majalah Kinescope Indonesia kali ini mengadakan kegiatan pelatihan dan sekaligus kompetisi film pendek yang bertajuk "bikinfiiilm" -Kinescope Short Movie Project Competition 2014. Kegiatan pelatihannya sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2014 nanti di Jakarta. Tak kurang 200 orang peserta akan mendapatkan pelatihan tentang proses pembuatan film, yang akan menyediakan empat kelas berbeda, yaitu penyutradaraan, penulisan naskah, penggunaan kamera dan penyuntingan.
Tak kurang, nama-nama beken di dunia perfilman Indonesia yang dikenal cukup idealis dalam profesinya, akan terlibat sebagai mentor sekaligus juri dari kegiatan ini. Sebut saja Angga Dwimas Sasongko, sutradara muda yang melejit dengan filmnya "Hari Untuk Amanda", Swastika Nohara, yang baru saja meraih penghargaan penulis skenario asli terbaik dalam ajang Piala Maya 2013. Lalu ada Dandhy Laksono, jurnalis senior yang malang melintang dalam dunia film dokumenter dengan "WatchDoc" nya, dan terakhir ada Cesa David Lukmansyah, yang sebelumnya juga meraih penghargaan penyunting film terbaik dalam ajang FFI dan Piala Maya 2013 lalu.
"Ini hanya sebuah upaya kecil dari Majalah Kinescope untuk mencoba membangun gairah terhadap perfilman Indonesia dan mencoba menjaring bibit-bibit muda dalam proses regenerasi praktisi film di Indonesia," ujar Citra Nasution, Project Manager "BikinFiiilm" saat ditemui di sela-sela rapat panitia kegiatan ini.
Setelah kegiatan pelatihan ini, peserta kegiatan akan ditugaskan membuat film pendek dan akan diperlombakan untuk mendapatkan beberapa kategori pemenang, yaitu The Best Movie, The Most Favorit Movie, The Best Directing, The Best Scriptwriting, The Best Cinematography dan The Best Editing. Acara malam penghargaan kegiatan ini rencananya akan digelar pada tanggal 2 Mei 2014, di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta, sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal yang sama.
Dalam kegiatan kali ini, majalah Kinescope Indonesia berkolaborasi dengan sebuah perusahaan financial yang mendukung penuh kegiatan ini melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka. Bahkan mereka menyediakan hadiah lomba sebesar total Rp60 juta rupiah.
"Kali ini kami bekerjasama dengan perusahaan, karena kami menganggap bahwa siapapun boleh berkontribusi untuk membangun secara positif anak-anak muda di negeri ini, demi masa depan mereka. Dan mereka memiliki sebuah tema yang unik dan bisa menjadi sebuah gaya hidup baru anak-anak muda yang lebih baik. Untuk lengkapnya, silakan buka website bikinfiiilm untuk tau tentang tema kegiatannya," ucap Reiza Patters, Pemimpin Redaksi Kinescope Indonesia.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menginspirasi pihak-pihak untuk bisa membuat kegiatan sejenis dan jangan lupa, kegiatan ini gratis tanpa dipungut bayaran apapun. Karena buat kami, apapun yang sifatnya memberikan ilmu dan pengetahuan, harus diupayakan untuk tidak memberatkan bagi publik," ujar Reiza seraya menutup wawancara.
(mdk/mzh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggambar adalah kegiatan kreatif yang dapat dinikmati oleh siapa saja, termasuk Anda yang masih pemula.
Baca SelengkapnyaHari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Baca SelengkapnyaDengan tema 'Mata-Mata Ganjar' festival ini dirancang sebagai platform untuk menghargai kreativitas masyarakat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulu gambar toong sempat viral di masanya, anak-anak yang ingin menonton diharuskan membayar sebesar Rp5 sampai Rp10 rupiah
Baca SelengkapnyaIni yang Pertama Kali Dilakukan Prabowo untuk Jalankan Program Makan Siang Gratis
Baca SelengkapnyaSejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca SelengkapnyaFestival Nusantara 2024 sengaja digelar di mal agar lebih dekat menjangkau masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaAnggaran makan siang gratis itu pasti lebih tinggi dari seluruh anggaran Kemendikbudristek.
Baca Selengkapnya