Beda Susu Steril, Pasteurisasi, dan UHT; Mana yang Paling Bagus?

Merdeka.com - Susu termasuk salah satu produk kuliner yang populer di Indonesia. Anda bisa mendapatkan produk olahannya dengan mudah di pasar tradisional, toko kelontong, minimarket, sampai supermarket.
Jika ingin membeli susu cair saja, Anda akan dihadapkan pada banyak pilihan. Ada susu steril, susu pasteurisasi, dan susu UHT yang biasanya dikemas dalam kotak karton atau kaleng.
Tak sedikit konsumen yang belum bisa membedakan susu steril, susu pasteurisasi, dan susu UHT. Apa yang membedakan tiga produk ini? Berikut penjelasan lengkapnya.
Susu steril, Susu pasteurisasi, dan Susu UHT Sama-Sama Dipanaskan, tapi di Suhu Berbeda
Susu steril, susu pasteurisasi, dan susu UHT melalui proses pemanasan pada suhu yang berbeda. © unsplash.com/Aleksey Melkomukov
Sama-sama berbentuk cair, susu steril, susu pasteurisasi, dan susu UHT melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi sebelum dikemas. Tujuan pemanasan adalah membunuh bakteri dan mikroorganisme lain di dalam susu. Jadi, higienitas susu tetap terjaga.
Proses pemanasan juga menjadikan umur simpan susu lebih lama. Walaupun begitu, perlu diingat bahwa susu steril, susu pasteurisasi, dan susu UHT dipanaskan pada suhu yang berbeda.
Susu UHT dipanaskan pada suhu yang paling tinggi. Sementara suhu yang paling rendah digunakan untuk memanaskan susu pasteurisasi.
Susu UHT Dipanaskan di Suhu 135--150 Derajat Selama Beberapa Detik Saja
Susu UHT dipanaskan hingga suhu 135-150 derajat Celsius dalam waktu beberapa detik. © pixabay.com/mac231
Susu UHT memiliki umur simpan yang paling lama. Pasalnya, susu melalui proses pemanasan dengan suhu sangat tinggi yang disebut Ultra High Temperature.
Sebelum dikemas, susu dipanaskan hingga suhu 135-150 derajat Celsius dalam waktu beberapa detik. Tujuannya adalah membunuh seluruh bakteri dan memperpanjang umur susu tanpa harus disimpan di lemari pendingin.
Biasanya, susu seperti ini dikemas dalam karton atau botol yang kedap udara. Tujuannya adalah menjaga kesegaran dan higienitas.
Susu Steril Dipanaskan pada Suhu di Atas 100 derajat dalam Waktu Lebih Lama
Susu steril dipanaskan pada suhu di atas 100 derajat Celsius. © unsplash.com/Jack Cole
Susu steril adalah susu yang diproses dengan dipanaskan pada suhu di atas 100 derajat Celsius. Proses pemanasan memerlukan waktu yang lebih lama daripada susu UHT.
Karena proses sterilisasi tidak seintensif UHT, maka umur simpan susu steril sedikit lebih pendek daripada susu UHT.
Sama seperti susu UHT, susu steril juga tidak memerlukan refrigerasi. Produk ini dapat disimpan dalam suhu ruangan selama kemasan belum rusak dan segel belum dibuka.
Susu Pasteurisasi Dipanaskan pada Suhu 63--72 Derajat Celcius
Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu 63--72 derajat Celcius. © pexels.com/Charlotte May
Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu yang lebih rendah daripada susu UHT dan susu steril. Susu bisa dipanaskan dengan High Temperature Short Time (HTST) pada suhu sekitar 72 derajat Celsius selama sekitar 15 detik, kemudian segera didinginkan.
Proses pasteurisasi juga bisa dilakukan dengan metode Low Temperature Long Time (LTLT). Susu dipanaskan pada suhu sekitar 63 derajat Celsius selama sekitar 30 menit, kemudian didinginkan secara perlahan.
Tujuan dari proses pasteurisasi adalah mengurangi jumlah mikroorganisme dalam susu tanpa menghilangkan nutrisi dan rasa gurih susu. Umur simpannya lebih pendek daripada susu UHT dan susu steril, jadi harus selalu disimpan di lemari pendingin.
Susu Steril, Susu Pasteurisasi, dan Susu UHT; Mana yang Lebih Baik?
Susu cair yang kandungan susunya di bawah 100 persen biasanya sudah dicampurkan powdered milk atau susu bubuk. © pixabay.com/DariaHurst34
Jika ditanya mana yang lebih baik di antara susu steril, pasteurisasi, dan UHT; Anda harus melihat berbagai aspek terlebih dahulu. Jika dilihat dari keawetan produk, susu UHT yang memiliki umur simpan paling lama jelas lebih baik.
Bicara soal rasa, kemungkinan besar susu pasteurisasi menyisakan cita rasa gurih paling banyak, karena proses pemanasan yang dilaluinya tidak seintensif susu UHT dan susu pasteurisasi. Namun, susu cair jenis ini juga cenderung cepat basi.
Nutrisi dalam susu pasteurisasi mungkin masih lebih terjaga jika dibandingkan susu UHT dan susu steril. Terutama vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan beberapa vitamin B kompleks. Dua nutrisi ini rentan mengalami kerusakan jika dipanaskan.
Beberapa nutrisi seperti protein dan beberapa jenis mineral tetap stabil atau bahkan meningkat setelah pemanasan. Begitu juga kalsium yang tidak terpengaruh oleh pemanasan. Jika tujuan Anda mengonsumsi susu adalah mendapatkan kalsium dan protein, Anda tetap bisa memenuhinya dengan susu UHT dan susu steril. Selain itu, saat ini banyak fortified milk atau susu yang sudah diperkaya nutrisinya.
Lalu, mana jenis susu cair yang paling murni? Kemurnian susu tidak terkait secara langsung dengan proses pemanasan yang dilaluinya. Jika ingin memastikan susu yang akan Anda beli murni, cek persentase kandungan susu yang tertera di bagian belakang kemasan. Susu cair yang kandungan susunya di bawah 100 persen biasanya sudah dicampurkan powdered milk atau susu bubuk.
Mau coba jenis makanan dan minuman yang lain? Temukan produk kuliner yang Anda inginkan di Manis dan Sedap!
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Bertemu Selama Satu Jam, Jokowi Antar SBY ke Mobil
Sampai saat ini masih belum diketahui isi pertemuan di Istana Bogor itu.
Baca Selengkapnya


Survei LSI Denny JA: Head to Head Prabowo Ungguli Ganjar, Anies Makin Jauh Tertinggal
Dalam survei tersebut, Anies Baswedan hanya berhasil mendapatkan 14,5 persen.
Baca Selengkapnya


Potret Pati Polri Zaman Taruna Kini Bintang Satu, Ayahnya Ternyata Mantan Kapolri
Beredar di media sosial potret salah seorang pewira tinggi (Pati) Polri saat menyandang status Taruna. Siapakah sosoknya? Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnya


Potret Perwira Polisi Anak Eks Kasau jadi 'Tukang Bakso': Jauh-Jauh Kuliah ke Luar Negeri
Perwira polisi anak eks Kasau sukses mencuri perhatian publik.
Baca Selengkapnya


Sandal Tertua di Eropa Ditemukan Dalam Gua, Terbuat dari Anyaman
Sandal ini ditemukan bersama puluhan benda lainnya yang terbuat dari bahan organik.
Baca Selengkapnya

Malas Makan Sayur, Ini 5 Resep Infused Water yang Bisa Jadi Pengganti
Infused water merupakan pilihan minuman yang bisa menggantikan air putih namun lebih bernutrisi dan segar. Ini 5 Resep infused water yang mudah dibuat.
Baca Selengkapnya

Manfaat Sereh dan Jahe bagi Kesehatan Tubuh, Bantu Pencernaan hingga Cegah Kanker
Kegunaan sereh dan jahe tak hanya untuk masakan saja. Kandungan nutrisi dari keduanya juga baik untuk menjaga kesehantan tubuh.
Baca Selengkapnya

10 Manfaat Jahe Merah untuk Diet, Ampuh Kendalikan Nafsu Makan
Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat jahe merah untuk diet yang memiliki potensi untuk menurunkan berat badan.
Baca Selengkapnya

9 Resep Minuman Penurun Kolesterol dengan Bahan-Bahan Murah dan Terjangkau
Tak perlu bahan-bahan yang mahal. Cukup pakai buah, sayuran, dan biji-bijian yang mudah didapat.
Baca Selengkapnya

Resep Es Teler Alpukat Berbagai Bahan, Minuman Segar Menyehatkan
Cicipi nikmatnya es teler alpukat yang segarkaya nutrisi.
Baca Selengkapnya

Resep Infused Water dan Manfaat, Ketahui Efek Sampingnya bagi Kesehatan
Resep infused water ini bisa melegakan melepas dahaga, terdapat berbagai kandungan vitamin dan mineral baik dari minuman ini.
Baca Selengkapnya

Cara Mengolah Daun Lempeni, Bagus Buat Antikanker
Sudah pernah mendengar tentang lempeni? Ini adalah salah satu tanaman obat Indonesia yang dikenal sebagai antikanker.
Baca Selengkapnya