Ayo ikut pengajian sastra di Bandung
Merdeka.com - Tiap bulan, di Bandung ada acara pengajian sastra lo. Acara ini biasa digelar Majelis Sastra Bandung alias MSB, yaitu komunitas berisi para pecinta sastra. Pengajian sastra ini diikuti berbagai komunitas-komunitas sastra lain yang ada di Bandung.
Pengajian sastra MSB berisi pembacaan puisi, bedah karya, diskusi buku sastra baru terbit, buku puisi, cerpen, novel, filsafat, sejarah sastra, dan lainnya. Tidak jarang mereka mengundang sastrawan senior untuk sharing ilmu. Sastrawan yang pernah diundang di antaranya penulis novel Ca Bau Kan, Remy Sylado.
Salah satu pegiat MSB, Ratna M Rochiman, menuturkan hampir semua perwakilan komunitas sastra di Bandung rutin menghadiri acara pengajian sastra bulanan. Di antaranya Komunitas Arena Studi Apresiasi Sastra (Asas) UPI, Komunitas Mahasiswa Pecinta Sastra (Sasaka), Komunitas Sastra UIN dan lainnya.
“Alhamdulillah kita dapat ilmu menulis, bahkan MSB membuat kita dikenal sebagai siapa, juga silaturahmi dengan teman-teman dari komunitas lain,” kata Ratna, saat ditanya kesan mengikuti MSB, kepada Merdeka Bandung Kamis (8/10).
Ratna bergabung dengan MSB sejak 2010. MSB sudah seperti keluarga baginya. Sesama anggota menjalin persaudaraan. “Saking dekatnya kita seperti keluarga, kita merasa nyaman sebagaimana dengan saudara sedarah,” katanya.
Pengajian sastra MSB tidak dipatok jadwal yang jelas, bisa awal bulan, bisa pertengahan ataupun akhir bulan. Info pengajian disebar melalui media sosial facebook dan twitter. Sedangkan tempat pertemuan berlangsung fleksibel. MSB sudah dua tahun ini bergerilya, menggelar pengajian dari satu tempat ke tempat lainnya. Sebelumnya mereka bermarkas di Kebon Seni Taman Sari Bandung, di lahan parkir Kebon Binatang Bandung.
Bulan lalu MSB menggelar halal bisastra, berkaitan dengan lebaran. Buku yang dibedah adalah kumpulan carita pondok (cerita pendek) Angin Tepis Wiring. Dalam sekali pengajian dihadiri 50 sampai 100 orang, kebanyakan anak muda.
Menurutnya, geliat anak muda Bandung terhadap sastra cukup baik. “Geliatnya cukup bagus, selalu ada orang baru setiap ada pengajian meski jumlahnya tidak banyak banget, tapi selalu ada,” tuturnya.
MSB sendiri bukan organisasi yang terstruktur rigid. Komunitas ini ini sangat cair, tidak pernah mencatat jumlah anggota. Menurut dia, sebagaimana namanya MSB adalah majelis atau muara pertemuan semua orang atau komunitas pecinta sastra.
Majelis Sastra Bandung berdiri di Gedung Indonesia Menggugat, 25 Januari 2009. Pendirinya para seniman Bandung yakni penyair Matdon, Dedy Koral, Aendra Medita, Hermana HMT, Hanief, Ayi Kurnia, dan Yusef Muldiyana. Pengajian sastra menjadi aktivitas rutin komunitas ini. Tujuannya menggali kembali gairah para penyair muda Bandung terhadap sastra, khususnya puisi.
Rois Amr MSB, Matdon, mengatakan pendirian majelis ini dilatarbelakangi meredupnya ruang diskusi sastra di Bandung. Padahal Bandung memiliki banyak penyair muda potensial. Sebagian mereka berkarya secara gerilya, sebagian berhasil menembus dunia kepenyairan, namun sebagian lagi tak menggembirakan.
Ia berharap program rutin pengajian sastra membuat para penyair muda mau berdarah-darah atau serius berkarya. “Seorang manusia akan diakui eksistensinya dengan berkarya,” tandasnya.
Beberapa buku kumpulan para penyair MSB sudah diterbitkan, yang terbaru adalah "Menulis Puisi Lagi" yang terbit bertepatan dengan ulang tahun MSB yang ke-6 pada 20 Januari 2015.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak muluk-muluk, di usia senjanya ia ingin menyaksikan Kota Bandung yang bersih dan indah seindah julukan Kota Kembang
Baca SelengkapnyaKeberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, tempat-tempat bersejarah di Bandung masih berdiri kokoh dan bisa menjadi rekomendasi tempat berlibur sambil belajar terbaik di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belajar budaya nggak harus mahal, datang saja ke Teras Sunda Cibiru.
Baca SelengkapnyaBanjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaHari Buku Sedunia dirayakan setiap tanggal 23 April.
Baca SelengkapnyaSelain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.
Baca SelengkapnyaMembatik tidak hanya mendatangkan cuan tetapi juga melahirkan pengalaman hidup yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Asma Sedunia bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang penyebab, pencegahan, dan pengelolaan asma.
Baca Selengkapnya