Unjuk rasa pecah usai penista agama di Pakistan dibebaskan, Imran Khan angkat bicara
Merdeka.com - Serangkaian aksi unjuk rasa pecah di negara mayoritas Islam Pakistan setelah Mahkamah Agung membatalkan vonis hukuman mati terhadap wanita Kristiani yang dituduh menista agama. Massa unjuk rasa menuntut agar wanita bernama Asia Bibi tetap dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Pakistan.
Undang-undang Pakistan menetapkan bahwa pelaku penistaan agama harus dihukum mati. Namun untuk kasus menimpa Asia, putusan yang dihasilkan malah sebaliknya. Oleh sebab itu, kelompok agama garis keras menggelar protes keras dan mendesak agar UU tersebut tidak diubah.
Aksi protes digelar di beberapa kota besar di seluruh Pakistan. Dengan berbekal senjata kekuatan, massa memblokir jalan raya utama Islamabad dan jalan-jalan barikade di Karachi dan Lahore. Ribuan pendukung partai Tehreek-e-Labbaik (TLP) memimpin aksi protes ini.
Ulama partai TLP yang pemberani, Khadim Hussain Rizvi, ikut turun ke jalan untuk menuntut agar Asia dieksekusi di depan publik.
Polisi anti huru-hara dikerahkan ke lokasi aksi unjuk rasa dengan cepat dan langsung mengarah ke gereja-gereja di kota untuk melindungi umat minoritas Kristen. Mereka juga mendesak para demonstran untuk membubarkan diri dengan damai.
Menanggapi aksi protes ini, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan agar massa menahan diri dan tetap tenang. Khan menyampaikan seruan tersebut dalam siaran televisi beberapa jam setelah Mahkamah Agung memerintahkan pembebasan Asia.
Dalam pernyataannya, Khan meminta agar masyarakat tidak terhasut oleh ajakan melakukan aksi unjuk rasa yang dilatarbelakangi oleh politik. Menurut Khan, partai yang memimpin aksi ini tidak melakukannya untuk agama, melainkan untuk meningkatkan suara mereka.
"Mereka menghasut kalian untuk memperoleh keuntungan politik bagi mereka. Kalian tidak boleh terjebak oleh mereka demi negara. Mereka tidak melakukan ini demi agama," kata Khan, dikutip dari Sky News, Kamis (1/11).
Khan juga memastikan akan terus melindungi rakyat dan juga beberapa fasilitas umum dari pengrusakan.
"Kami tidak akan mengizinkan sabotase apapun dan kami tidak akan mengizinkan lalu lintas berhenti," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Asiaberadu pendapat dan melontarkan komentar menghina agama Islam, setelah tetangganya keberatan untuk minum dari gelas yang sama dengannya karena Bibi bukan seorang Muslim. Dia telah divonis hukuman mati sejak 2010 lalu dan terus mengajukan banding.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengajak seluruh umat Islam untuk betul-betul menjadikan Ramadan sebagai bentuk pengabdian pada sesama manusia.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSuara rakyat yang dipercayakan kepada AMIN harus dikawal hingga akhir.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaDua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya