Uni Eropa Rekomendasikan Dua Obat Covid-19 Regenereon-Roche dan Celltrion
Merdeka.com - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) merekomendasikan dua obat antibodi COVID-19 buatan Regeneron-Roche asal Amerika-Swiss dan Celltrion asal Korea Selatan, saat kawasan itu membangun pertahanannya terhadap lonjakan kasus.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Jumat (12/11), restu Komisi Eropa itu menjadi yang pertama untuk pengobatan COVID-19 di benua tersebut setelah remdesivir produksi Gilead disetujui tahun lalu.
Reuters awal pekan ini melaporkan bahwa EMA akan segera mengesahkan kedua obat tersebut.
Ronapreve, koktail atau campuran obat antibodi buatan Regeneron-Roche, didukung oleh komisi obat-obatan manusia EMA untuk mengobati pasien COVID-19 orang dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun yang tidak membutuhkan bantuan oksigen dan berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Sedangkan Regkirona produksi Celltrion hanya direkomendasikan untuk orang dewasa dengan kondisi serupa.
Ronapreve juga dapat digunakan untuk mencegah COVID-19 pada orang di atas 12 tahun dengan bobot minimal 40 kg, kata EMA.
Kedua obat tersebut masuk ke dalam kategori kelas obat yang disebut antibodi monoklonal, yang menyerupai antibodi alami yang dihasilkan oleh tubuh manusia untuk melawan infeksi.
Selagi proses persetujuan berlangsung, kedua obat tersebut sudah tersedia untuk sejumlah pasien di Uni Eropa saat EMA membantu negara-negara anggota dalam penggunaan awal di beberapa kasus.
Koktail antibodi Regeneron mengantongi izin darurat di Amerika Serikat tahun lalu dan pada Agustus mendapatkan izin edar bersyarat di Inggris.
Uni Eropa tidak memiliki kontrak pasokan dengan Celltrion, yang obat antibodinya sejauh ini hanya disetujui di Korea Selatan.
Rekomendasi pada Kamis muncul setelah Eli Lilly pekan lalu mencabut permohonan izin atas obat antibodinya di Uni Eropa, lantaran rendahnya permintaan dari negara-negara anggota EU saat blok tersebut berfokus pada pemasok lain.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya