Turki bakal tangkap 42 jurnalis
Merdeka.com - Stasiun televisi pemerintah Turki mengumumkan pihak berwenang sudah mengeluarkan surat penangkapan bagi 42 jurnalis setelah peristiwa kudeta militer dua pekan lalu.
Stasiun televisi TRT hari ini mengumumkan di antara 42 nama itu ada mantan anggota parlemen sekaligus jurnalis terkenal Nazli Ilicak, sosok yang kerap mengkritik Presiden Recep Tayyip Erdogan. Stasiun televisi CBS News melaporkan, Senin (25/7), Ilicak juga menentang tudingan pemerintah yang menyebut Fethullah Gulen dalang di balik kudeta militer.
Gulen juga sudah membantah dirinya terlibat dalam peristiwa kudeta 15 Juli lalu.
Ilicik pernah dipecat dari koran pemerintah, Harian Sabah, pada 2013 karena mengkritik sejumlah menteri yang terlibat skandal korupsi.
Sejak kudeta gagal itu usai, rezim Erdogan sudah menangkap lebih dari 13 ribu orang yang dianggap terlibat kudeta, 9.000 di antaranya adalah tentara, 2.100 hakim dan jaksa, serta 1.845 polisi. Sekitar 50 ribu orang juga dipecat dari pekerjaannya karena dianggap terlibat kudeta.
Selain itu Erdogan juga menutup 15 universitas, 934 sekolah, 109 asrama siswa, 19 organisasi, 35 intitusi kesehatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaNurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan.
Baca SelengkapnyaSosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Artikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.
Baca SelengkapnyaLahir di Tarutung, Tapanuli, Sumatra Utara pada 26 Agustus 1914, Albert sudah menekuni dunia jurnalistik sejak usianya menginjak remaja.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaCalon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya