Temuan Tulang Berusia 13.000 Tahun Ungkap Salah Satu Perang Pertama Zaman Prasejarah

Selasa, 21 Maret 2023 20:02 Reporter : Merdeka
Temuan Tulang Berusia 13.000 Tahun Ungkap Salah Satu Perang Pertama Zaman Prasejarah kerangka tulang 13.000 tahun. ©Arkeonews

Merdeka.com - Ilmuwan dari CNRS dan University of Tolouse, Jean Jaurès, menganalisis ulang tulang yang diawetkan di British Museum, London setelah penemuan kerangka manusia di Pemakaman Jebel Sahaba, di Lembah Nil, Sudan pada 1960-an. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu saksi awal perang prasejarah.

Sejak saat itu, pemakaman yang berusia 13.000 tahun ini dianggap sebagai salah satu saksi paling awal dari perang prasejarah.

Analisis ulang juga dilakukan terhadap pemakaman tersebut. Hasilnya menunjukkan pemburu-nelayan-pengumpul terlibat dalam konflik kecil dan berulang.

Sedangkan pada kerangka tulang yang ditemukan di pemakaman tersebut, analisis ulang mengungkap ada trauma yang sembuh pada kerangka tersebut. Hal ini menunjukkan pemilik kerangka tersebut berjuang dan selamat dari beberapa serangan kekerasan.

2 dari 3 halaman

Pertempuran jarak dekat

dekat rev1

Ahli bernama Isabelle Crevecoeur, Daniel Antoine bersama rekannya menggunakan teknik mikroskop terbaru untuk menganalisis kembali sisa-sisa kerangka 61 orang yang awalnya digali pada 1960-an.

Para ahli tersebut mengidentifikasi 106 cedera dan trauma yang sebelumnya tidak tercatat di kerangka tersebut.

Mereka akhirnya mampu membedakan cedera proyektil (dari panah atau tombak), trauma (dari pertempuran jarak dekat), dan jejak yang terkait dengan pembusukan alami.

Dari 41 orang yang dimakamkan di Jebel Sahaba, setidaknya satu luka sembuh atau tidak sembuh. Di antara 41 orang yang terluka, 92 persen memiliki bukti penyebab luka tersebut akibat proyektil dan pertempuran jarak dekat, yang mengindikasi kekerasan antarpribadi.

3 dari 3 halaman

Luka tusukan

Ahli percaya pada akhir Pleistosen Akhir, sekitar 126.000 hingga 11.700 tahun lalu, tindakan kekerasan sporadis dan berulang antara kelompok Lembah Nil tidak selalu berakibat fatal. Akan tetapi, jumlah luka yang disembuhkan konsisten dengan tindakan kekerasan tersebut.

Ahli menduga pertempuran yang pernah dilakukan kerangka ini merupakan konflik atau serangan skala kecil yang berulang antara kelompok yang berbeda.

Setidaknya, setengah dari luka di kerangka tersebut diidentifikasi sebagai luka tusukan oleh proyektil seperti tombak dan anak panah. Luka ini mendukung teori penulis jika penyebabnya oleh kelompok yang menyerang dari jauh, bukan akibat konflik rumah tangga.

 

Reporter magang: Yobel Nathania [pan]

Baca juga:
Ada Kota Terkutuk Berusia 7500 Tahun di Iran, Warga Takut Mendekat
Fosil Dinosaurus Pertama di Jepang Ditemukan, Paruhnya Mirip Bebek dan Makan Tumbuhan
Batu Pahatan Tangan Terbesar di Dunia Tersembunyi Selama 2000 Tahun, Berat 1650 Ton
Penemuan Cincin Kuno Bertuliskan Allah Ungkap Hubungan Islam dan Viking di Masa Lalu
Misteri Tembok Kuno Sepanjang 150 KM di Yordania, Diduga dari Era Khalifah Umayyah
Lakukan Observasi, Arkeolog Inggris Sebut Situs di Sumut Bagian dari Sejarah Dunia
Patung Kayu Tertua di Dunia Lebih Tua dari Piramida Simpan Simbol Misterius
Arkeolog Terkejut Saat Temukan Kutukan Orang Yahudi Berusia 1.500 Tahun, Ini Wujudnya
Temuan 6 Mata Kapak Prasejarah di Inggris Merombak Catatan Sejarah Peradaban Manusia
Cari Cincin Kawin Kakek yang Hilang, Bocah Ini Malah Temukan Perhiasan 1.500 Tahun

Topik berita Terkait:
  1. tag
  2. Sains
  3. Arkeologi
  4. Be Smart
  5. Jakarta
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini