Merdeka.com - Ilmuwan dari CNRS dan University of Tolouse, Jean Jaurès, menganalisis ulang tulang yang diawetkan di British Museum, London setelah penemuan kerangka manusia di Pemakaman Jebel Sahaba, di Lembah Nil, Sudan pada 1960-an. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu saksi awal perang prasejarah.
Sejak saat itu, pemakaman yang berusia 13.000 tahun ini dianggap sebagai salah satu saksi paling awal dari perang prasejarah.
Analisis ulang juga dilakukan terhadap pemakaman tersebut. Hasilnya menunjukkan pemburu-nelayan-pengumpul terlibat dalam konflik kecil dan berulang.
Sedangkan pada kerangka tulang yang ditemukan di pemakaman tersebut, analisis ulang mengungkap ada trauma yang sembuh pada kerangka tersebut. Hal ini menunjukkan pemilik kerangka tersebut berjuang dan selamat dari beberapa serangan kekerasan.
Ahli bernama Isabelle Crevecoeur, Daniel Antoine bersama rekannya menggunakan teknik mikroskop terbaru untuk menganalisis kembali sisa-sisa kerangka 61 orang yang awalnya digali pada 1960-an.
Para ahli tersebut mengidentifikasi 106 cedera dan trauma yang sebelumnya tidak tercatat di kerangka tersebut.
Mereka akhirnya mampu membedakan cedera proyektil (dari panah atau tombak), trauma (dari pertempuran jarak dekat), dan jejak yang terkait dengan pembusukan alami.
Dari 41 orang yang dimakamkan di Jebel Sahaba, setidaknya satu luka sembuh atau tidak sembuh. Di antara 41 orang yang terluka, 92 persen memiliki bukti penyebab luka tersebut akibat proyektil dan pertempuran jarak dekat, yang mengindikasi kekerasan antarpribadi.
Advertisement
Ahli percaya pada akhir Pleistosen Akhir, sekitar 126.000 hingga 11.700 tahun lalu, tindakan kekerasan sporadis dan berulang antara kelompok Lembah Nil tidak selalu berakibat fatal. Akan tetapi, jumlah luka yang disembuhkan konsisten dengan tindakan kekerasan tersebut.
Ahli menduga pertempuran yang pernah dilakukan kerangka ini merupakan konflik atau serangan skala kecil yang berulang antara kelompok yang berbeda.
Setidaknya, setengah dari luka di kerangka tersebut diidentifikasi sebagai luka tusukan oleh proyektil seperti tombak dan anak panah. Luka ini mendukung teori penulis jika penyebabnya oleh kelompok yang menyerang dari jauh, bukan akibat konflik rumah tangga.
Reporter magang: Yobel Nathania [pan]
Baca juga:
Ada Kota Terkutuk Berusia 7500 Tahun di Iran, Warga Takut Mendekat
Fosil Dinosaurus Pertama di Jepang Ditemukan, Paruhnya Mirip Bebek dan Makan Tumbuhan
Batu Pahatan Tangan Terbesar di Dunia Tersembunyi Selama 2000 Tahun, Berat 1650 Ton
Penemuan Cincin Kuno Bertuliskan Allah Ungkap Hubungan Islam dan Viking di Masa Lalu
Misteri Tembok Kuno Sepanjang 150 KM di Yordania, Diduga dari Era Khalifah Umayyah
Lakukan Observasi, Arkeolog Inggris Sebut Situs di Sumut Bagian dari Sejarah Dunia
Patung Kayu Tertua di Dunia Lebih Tua dari Piramida Simpan Simbol Misterius
Arkeolog Terkejut Saat Temukan Kutukan Orang Yahudi Berusia 1.500 Tahun, Ini Wujudnya
Temuan 6 Mata Kapak Prasejarah di Inggris Merombak Catatan Sejarah Peradaban Manusia
Cari Cincin Kawin Kakek yang Hilang, Bocah Ini Malah Temukan Perhiasan 1.500 Tahun
Batu Misterius Mirip Telur Dinosaurus Ditemukan, Bisa Berubah Warna Saat Kena Hujan
Sekitar 5 Jam yang laluMisterius, Mumi Berjari Tiga Ditemukan di Sebuah Terowongan Gurun Pasir
Sekitar 7 Jam yang laluTumbuh di Halaman Masjid, Sebiji Mangga Ini Terjual Hampir Rp2 Juta
Sekitar 7 Jam yang laluKuburan Gajah Berusia 5,5 Juta Tahun Ditemukan, Dipenuhi Tulang Induk dan Bayi Gajah
Sekitar 9 Jam yang laluMenteri Irak Umumkan Bangsa Sumeria Luncurkan Pesawat Luar Angkasa 7.000 Tahun Lalu
Sekitar 11 Jam yang laluTentara India Klaim Temukan Jejak Kaki Makhluk Misterius Yeti, Ini Lokasinya
Sekitar 12 Jam yang laluCerita Veteran Amerika Mengaku Pernah Dua Tahun Kerja Bareng Alien, Begini Sosoknya
Sekitar 13 Jam yang laluMisteri Kota dari Tanah Liat Berdiri di Tengah Gurun Niger, Ada Lorong-Lorong Rahasia
Sekitar 15 Jam yang laluIni Pohon Tertua di Bumi, Masih Tumbuh Meski Usianya Lebih Tua dari Piramida Mesir
Sekitar 16 Jam yang laluJalan-Jalan di Pantai, Wanita Ini Temukan Gigi Mastodon Purba Sepanjang Kaki Manusia
Sekitar 1 Hari yang laluDiduga Terima Setoran Rp650 Juta, Perwira Brimob Polda Riau Dicopot
Sekitar 4 Jam yang laluUsai Ancam Kombes Hengki, Hercules Minta Maaf
Sekitar 5 Jam yang laluPolisi Tersangka Pelecehan Anak di Parigi Moutong Jalani Proses Etik
Sekitar 8 Jam yang laluIni Alasan Brimob Polda Riau Dimutasi, Propam Usut Dugaan Setor Rp650 Juta ke Atasan
Sekitar 9 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 3 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 4 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 6 Hari yang laluLiga 1: Wani! Song Ui-young Siap Hadapi Tekanan Besar Suporter Persebaya
Sekitar 2 Jam yang laluSetelah Hadapi Jeonbuk Hyundai Motors, Persis Solo Bakal Beruji Coba Vs Klub Liga 1
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami