Teka teki pemimpin tertinggi takhta suci
Merdeka.com - Pengunduran diri Paus Benediktus XVI kemarin membuat banyak pihak terkejut. Bahkan pihak terdekat dia mengaku tidak percaya pemimpin tertinggi Katolik itu meletakkan jabatannya.
Alasan pemimpin Vatikan itu enggan menjabat lagi sebab usia semakin uzur. Dia memang Paus tertua baru diangkat usia 78 tahun. Bandingkan dengan pendahulunya Paus Yohanes Paulus II mulai memimpin negara kecil itu dua dekade lebih muda.
Bahkan usia Benediktus XVI sekarang lebih tua dua tahun saat Yohanes Paulus II meninggal. Paus mengatakan dia tidak lagi punya daya untuk melanjutkan jabatan itu. Meski pengunduran dirinya sudah jelas namun banyak pihak meragukan. Selentingan mengatakan ada yang mengancamnya untuk mundur walau sulit dibuktikan, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail (11/2).
Keputusan ini menghentak sejagat. Belum pernah ada lagi Paus mengundurkan diri sejak Gregory XII enam abad lalu, apalagi dengan alasan kesehatan. Di depan para kardinal hendak mengangkat tiga santo baru, Benediktus XVI menyampaikan ini saatnya meletakkan jabatan itu.
Paus menyebut dirinya Rottweiler Tuhan ini undur diri di usia 85 tahun. Para kardinal mendengarkan pengakuannya itu mengatakan mereka langsung tidak tenang sebab pemimpinnya bakal pensiun dini. Benediktus XVI bakal beristirahat di sebuah tempat di Ibu Kota Roma, Italia sembari menunggu para kardinal mengangkat pemimpin Vatikan yang baru.
Spekulasi pengganti Paus mulai bermunculan. Kandidat paling kuat yakni Kardinal Peter Turkson asal Ghana. Nama lain juga muncul yakni Kardinal Timothy Patrick Dolan dari Kota New York, Amerika Serikat, seperti dilansir irishcentral.com (11/2).
Kardinal Dolan paling terkenal di Negeri Paman Sam disebut sosok paling pantas menggantikan Benediktus XVI. Dia satu-satunya warga Negara Adidaya terlibat langsung dengan pemerintah Vatikan. Pengalamannya memang belum seberapa, namun dia termasuk kardinal paling diperhitungkan di negara kecil itu.
Sementara Kardinal Peter Turkson bertugas di wilayah Nsuta-Wassaw, Ghana, menjadi kandidat juga kuat. Kardinal itu terkenal lantaran sisi humanis dan memiliki saluran televisi khusus menyiarkan ajaran Kristus. Dia juga menentang aborsi dan sangat mendukung kontrasepsi.
Kandidat lainnya yakni Kardinal Marc Ouellet seorang berdarah Prancis-Kanada. Sama dengan Turkson, Ouellet juga menentang aborsi dikatakannya sebagai kejahatan kelas wahid.
Namun kandidat paling menjanjikan diantara ketiganya yakni Kardinal Francis Arinze. Kardinal asal Nigeria ini telah menjadi bagian dari Vatikan sejak zaman Yohanes Paulus II. Dia pula bersaing dengan Benediktus XVI pada 2005 di kursi pemimpin Vatikan.
Arinze terkenal berhati mulia. Dia mengatur distribusi makanan dan obat-obatan untuk wilayah konflik di negaranya. Toleransinya pada keyakinan tradisional sangat tinggi. Meski banyak orang Nigeria memeluk Katolik, nyatanya agama tradisi sulit dihilangkan.
Vatikan belum memberikan pernyataan resmi seputar kandidat Paus selanjutnya namun para kardinal berjanji secepatnya mengumumkan pengganti Benediktus XVI sebelum Maret berakhir.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang Prajurit TNI AD asal Biak Provinsi Papua mengaku baru dua kali menginjakkan Kakinya ke Ibu Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 23 Maret pada 1978 silam, Adam Malik dilantik menjadi Wakil Presiden Indonesia ketiga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Persiapan Petugas PLBN NTT Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Baca SelengkapnyaDewas KPK akan menggelar sidang vonis dugaan tiga pelanggaran etik Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri pada Rabu, 27 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnya