Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tangis perdana Fadil di hari pertama invasi

Tangis perdana Fadil di hari pertama invasi Dua perawat tengah mengurus bayi baru lahir di Rumah Sakit Syifa, Kota Gaza. (moniquejacques.com)

Merdeka.com - Hiba Ziad cuma bisa berteriak histeris mendengar hujan bom seolah tidak berhenti mengguyur Jalur Gaza. Situasi kian mencekam saat Israel melancarkan invasi ke wilayah berpenduduk sekitar 1,7 juta orang itu Kamis sore pekan lalu.

Serangan negara Zionis kian bertubi-tubi lewat artileri, jet tempur, pesawat pengebom nirawak, dan kapal perang. Di dalam rumah mertuanya Hiba tidak kuasa lagi menahan emosi. Dia meraung-raung ketakutan. Akibatnya, perutnya teras mengeras. Sang bayi dalam rahim ingin segera keluar meski menurut perkiraan dokter baru keluar akhir bulan ini.

Sungguh tidak mungkin bagi sang suami, berprofesi sebagai pengacara hak asasi manusia, mengantar Hiba ke rumah sakit. Sebab, pertempuran berkecamuk hebat. Akhirnya dia menelepon ambulans minta dijemput.

Tidak sampai setengah jam, ambulans tiba dan segera melarikan Hiba ke Rumah Sakit Syifa di jantung Kota Gaza. Sepanjang perjalanan Hiba mengaduh kesakitan. Tim dokter langsung memutuskan Hiba mesti menjalani operasi caesar buat melahirkan. “Sebab kondisi kejiwaan saya tidak stabil,” kata Hiba saat dihubungi merdeka.com Sabtu pekan lalu.

Operasi berlangsung di tengah hiruk pikuk dan kesibukan luar biasa dokter-dokter di rumah sakit terbesar di Gaza itu. Mereka mesti menangani korban luka datang mengalir seolah tidak pernah berhenti.

Sejak Israel menggelar operasi militer bersandi Jaga Perbatasan Selasa dua pekan lalu, korban tewas sudah 469 orang dan lebih dari tiga ribu lainnya cedera.

Kondisi di Rumah Sakit Syifa juga memprihatinkan. Pasokan obat-obatan sangat menipis dan peralatan medis tidak memadai. Belum lagi jatah listrik di seantero Gaza sejak perang meletup hanya 2-8 jam sehari. Pemadaman kerap berlangsung. Kalau sedang listrik padam, tim dokter mengoperasi dengan bantuan penerangan dari telepon seluler.

Untung saja operasi berjalan lancar. Hiba dan bayinya selamat. Dia menamai putranya pertamanya itu Fadil, berarti keutamaan.

Di tengah suara ledakan dan rentetan senjata, Fadil menangis buat perdana. Dia seolah ingin memberitahu dunia, dia telah lahir di hari pertama invasi Israel ke Gaza.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pilu Menyayat Hati dari Tenda Pengungsi Gaza
Kisah Pilu Menyayat Hati dari Tenda Pengungsi Gaza

Musim dingin segera tiba. Perjuangan dan penderitaan dari jutaan warga Palestina belum juga berakhir.

Baca Selengkapnya
Tentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
Tentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom

Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.

Baca Selengkapnya
Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya

Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Israel Serang Kamp Pengungsi di Gaza Saat Malam Natal, 70 Orang Tewas
Israel Serang Kamp Pengungsi di Gaza Saat Malam Natal, 70 Orang Tewas

Israel melakukan pengeboman intensif pada Minggu (24/12) malam sampai Senin (25/12) dini hari.

Baca Selengkapnya
Jumlah Sesungguhnya Warga Palestina Jadi Korban Haus Darah Israel di Gaza Terungkap, Sungguh Biadab!
Jumlah Sesungguhnya Warga Palestina Jadi Korban Haus Darah Israel di Gaza Terungkap, Sungguh Biadab!

Badan Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024) kemarin mengungkap fakta terbaru.

Baca Selengkapnya
Berpisah Selama 90 Hari, Ayah di Gaza Menangis Tersedu Akhirnya Bisa Bertemu Anak dalam Keadaan Selamat
Berpisah Selama 90 Hari, Ayah di Gaza Menangis Tersedu Akhirnya Bisa Bertemu Anak dalam Keadaan Selamat

Momen sedih pertemuan ayah dan anak di Gaza, Palestina yang terpisah selama agresi militer.

Baca Selengkapnya
Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza
Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza

Di balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.

Baca Selengkapnya
Mantan Pimpinan Militer Israel Akui Negaranya Kalah Perang Lawan Hamas, Netanyahu Harus Dilengserkan
Mantan Pimpinan Militer Israel Akui Negaranya Kalah Perang Lawan Hamas, Netanyahu Harus Dilengserkan

Israel juga berencana menarik seluruh pasukan daratnya di Gaza dan menggencarkan serangan udara.

Baca Selengkapnya
Puluhan Komandan Militer Israel Terbunuh di Gaza, Kalah Lawan Hamas Saat Operasi Darat
Puluhan Komandan Militer Israel Terbunuh di Gaza, Kalah Lawan Hamas Saat Operasi Darat

Selain itu, hampir 600 tentara Israel juga dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka.

Baca Selengkapnya