Merdeka.com - Pemerintah India memblokir akses internet untuk sekitar 27 juta orang di Negara Bagian Punjab selama empat hari berturut-turut.
Pemblokiran ini menjadi salah satu yang paling besar di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir dari CNN, Senin (20/3), pemblokiran ini bertujuan untuk mencari kelompok separatis Sikh yang sedang dalam pelarian.
Pemerintah Punjab pada awalnya mengumumkan larangan mengakses internet selama 24 jam pada Sabtu (18/03). Pengumuman tersebut bersamaan dengan operasi penangkapan Amritpal Singh, pemimpin populer dalam gerakan separatis Khalistan yang berupaya mendirikan negara berdaulat bagi para pengikut agama Sikh.
Selama beberapa dasawarsa, penganut Sikh telah menuntut negara merdeka bernama Khalistan. Bentrokan kekerasan kerap terjadi antara pemerintah dan pengikut gerakan ini.
Pemblokiran internet ini berdampak kepada semua masyarakat di India Utara. Meskipun demikian, pemerintah setempat memperpanjang pemblokiran hingga Selasa siang (21/03).
Polisi Punjab membenarkan pelarangan penggunaan internet sementara ini untuk menjaga hukum dan ketertiban serta menghentikan penyebaran "berita palsu".
Sementara itu, ratusan pendukung Singh terekam dalam video sedang memegang pedang dan tongkat, berjalan di jalanan Punjab. Video ini telah disiarkan di televisi lokal.
Polisi dan paramiliter dikerahkan di beberapa distrik negara bagian untuk menjaga hukum dan ketertiban.
Menurut polisi Punjab, sedikitnya 112 orang ditangkap pada Minggu (19/03). Sedangkan Singh masih jadi buron.
Penutupan internet menjadi semakin umum di India. Sebuah laporan yang dirilis oleh Access Now awal bulan ini mengatakan India memberlakukan 84 penutupan internet pada 2022.
Laporan tersebut juga mengatakan penutupan itu memengaruhi kehidupan sehari-hari jutaan orang selama ratusan jam.
India memiliki lebih dari 800 juta pengguna internet. Artinya, internet menghubungkan sebagian besar populasi dari pedesaan dengan kota-kota berkembang.
Langkah pemblokiran akses internet ini disebut oleh kritikus sebagai pukulan terhadap kebebasan berbicara dan akses informasi yang sejak awal dikomitmenkan oleh negara itu.
Reporter magang: Yobel Nathania
Baca juga:
Pria di India Ngaku Jadi Pejabat Tinggi, Dikawal Paramiliter & Naik Mobil Anti Peluru
Kopi dan Permen Bikin Dua Pilot India Kena Sanksi Dilarang Terbang
Ternyata India & Indonesia Jadi Negara Penikmat Konten Korea Tertinggi di Asia
Istrinya Selingkuh Nikahi Pria Lain, Sang Suami Balas Dendam Nikahi Istri Pria Itu
Di Manakah Peradaban Tertua di Dunia: Irak, Mesir, atau India?
Maskapai India Ikat Seorang Penumpang di Kursi Selama Penerbangan, Ini Sebabnya
Advertisement
Ini Satu-Satunya Tempat di Dunia yang Menjual Daging Ayam Laboratorium
Sekitar 6 Jam yang laluWajah Firaun Tutankhamun Terungkap Setelah 3.300 Tahun, Begini Hasil Rekonstruksinya
Sekitar 7 Jam yang laluFBI Pernah Menyerah Menjelaskan Soal UFO ke Publik
Sekitar 7 Jam yang laluHelm Perang Tentara Yunani Kuno Ditemukan, di Dalamnya Masih Ada Tengkorak Menempel
Sekitar 9 Jam yang laluBukan Homo Sapiens, Ini Manusia Purba yang Pertama Kali Lakukan Praktik Pemakaman
Sekitar 9 Jam yang laluBuaya Ini Jadi Yang Pertama Hamil Tanpa Pasangan
Sekitar 11 Jam yang laluMenyeramkan, Mumi Bocah Perempuan Berusia 300 Tahun Ini Tiba-Tiba Membuka Mata
Sekitar 12 Jam yang laluDesa Prancis Geger, Ada Tulisan Berusia Dua Abad pada Batu Setinggi Manusia
Sekitar 13 Jam yang laluArkeolog Terbangkan Drone ke Gua Purba Terpencil, Yang Mereka Temukan Mencengangkan
Sekitar 13 Jam yang laluJual Miras Oplosan, 2 Warga di Tasikmalaya Terancam Penjara 15 Tahun
Sekitar 31 Menit yang laluJangan Tertipu, Begini Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu
Sekitar 4 Jam yang laluBikin Oli Abal-Abal, Komplotan Ini Cuan Rp6,5 Miliar Sebulan
Sekitar 7 Jam yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 8 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluPersebaya Menyetujui Larangan Kehadiran Suporter Tamu di Liga 1 2023/2024
Sekitar 2 Jam yang laluLiga 1: Kesehatan Berangsur Membaik, Umuh Muchtar Mengaku Selalu Kepikiran Persib
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami