Taiwan kurangi penerbangan ke Korsel gara-gara MERS
Merdeka.com - China Airlines dan EVA Airways memotong jumlah penerbangan maskapai mereka ke Korea Selatan lantaran adanya wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Virus yang dikenal dengan flu onta ini rupanya turut membuat takut dua maskapai besar milik China ini.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (10/6), mereka benar-benar memangkas habis jadwal penerbangan ke Korea Selatan. China Airlines kali ini hanya melakukan 27 penerbangan selama seminggu dari yang dulunya sekitar 42 penerbangan per minggu, sementara EVA Airways diketahui memiliki tujuh penerbangan dari yang tadinya sebanyak 20 penerbangan.
Awal bulan ini, 15 persen penerbangan ke Korea Selatan maskapai China Airlines dibatalkan lantaran adanya virus MERS itu.
"Pemerintah kami sudah memberikan peringatan perjalanan bagi para warga kami yang hendak ke sana (Korsel)," ujar otoritas kesehatan Taiwan.
Hingga berita ini dibuat, sudah sembilan orang meninggal akibat flu onta ini. Selain itu, muncul tambahan 13 kasus penderita baru. Total orang yang mengidap MERS kini tembus ratusan.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Todung, di luar negeri ada 3 metode pencoblosan pemilihan.
Baca Selengkapnya