Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sembilan Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri

Sembilan Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri Penyerangan masjid di Sri Lanka. ©REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Merdeka.com - Sembilan menteri Muslim di Sri Lanka serta wakil-wakil mereka mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah itu diambil setelah mereka menilai pemerintah gagal menjamin keamanan komunitas muslim di negara itu pasca-serangan bom Paskah yang terjadi pada Minggu, 21 April lalu.

Keputusan itu diambil setelah beberapa biksu garis keras Budha, termasuk Galagoda Aththe Gnanasara Thero, mengatakan saatnya bagi pemerintah memecat gubernur dan seorang menteri yang beragama muslim. Gnanasara, yang telah lama dituduh menghasut kejahatan kebencian terhadap kaum muslim, dibebaskan dari penjara atas amnesti presiden bulan lalu, demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (4/6).

Surat pengunduran diri sembilan menteri dan dua gubernur provinsi datang setelah ribuan orang yang dipimpin para biksu Buddha mulai berdemonstrasi pagi ini di pusat kota Kandy, 115 kilometer sebelah timur ibu kota Sri Lanka, Kolombo.

Tiga pekan lalu, kelompoknya menghancurkan properti milik muslim yang menurutnya sebagai balasan atas peristiwa teror bom Paskah.

"Sangat mengganggu melihat politisi muslim dipaksa untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka atas dasar tuduhan yang tidak terbukti," kata Alan Keenan, Direktur Proyek Sri Lanka, International Crisis Group.

"Ini menjadi preseden yang meresahkan, terutama di Sri Lanka, di mana pelanggaran berulang terhadap hak-hak minoritas dan pembangkang politik telah berkontribusi langsung pada dekade-dekade kekerasan politik ekstrem di Sri Lanka," katanya kepada Al Jazeera.

Penyelidikan Bom Paskah Tetap Harus Berlanjut

Alan Keenan melanjutkan, polisi harus menyelidiki tuduhan bahwa beberapa politisi muslim mungkin terkait dengan ledakan Paskah.

Meski demikian, polisi juga dituduh gagal melakukan intervensi dalam serangan di Kottaramulla dan Minuwangoda, meskipun jam malam pemerintah telah diberlakukan.

Pada konferensi pers pada Senin 3 Juni, Rauff Hakeem, pemimpin partai politik Islam utama Sri Lanka, The Sri Lanka Muslim Congress, mengatakan: "Semua kabinet muslim, non-kabinet dan wakil menteri - semua yang mewakili muslim - akan mengundurkan diri."

Dia menambahkan bahwa komunitas Muslim membayar mahal karena kejahatan beberapa individu bahkan setelah mematuhi pasukan keamanan dan pemerintah tentang berbagai aturan, seperti penutupan madrasah.

Dalam kesempatan yang sama Alan Keenan mengatakan bahwa politisi muslim akan melanjutkan posisi mereka sebagai Anggota Parlemen. Para mantan menteri akan berada di belakang parlemen dan akan berhenti memegang jabatan menteri.

"Kami akan terus mendukung pemerintah ini tetapi akan memberi mereka tenggang waktu satu bulan untuk menyelesaikan penyelidikan mereka," katanya.

"Sampai saat itu kita tidak merasa cocok untuk tetap di pemerintahan ini," lanjutnya.

Lebih dari 250 orang tewas dalam serangan terkoordinasi terhadap gereja-gereja dan hotel-hotel pada Minggu Paskah, 21 April 2019. Insiden tersebut disalahkan pada kelompok muslim lokal, National Thowheed Jamath ( NTJ ) namun belum terdapat progres lebih lanjut terkait penyelidikan.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sambut Ramadan, Cak Imin: Momentum Kita Menjadi Manusia Penuh Ketulusan & Keikhlasan

Sambut Ramadan, Cak Imin: Momentum Kita Menjadi Manusia Penuh Ketulusan & Keikhlasan

Cak Imin mengajak seluruh umat Islam untuk betul-betul menjadikan Ramadan sebagai bentuk pengabdian pada sesama manusia.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan

Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan

Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Momen Menjelang Buka Puasa Pertama di Area Masjidil Haram, Jalanan Dipenuhi Jemaah Meski Jauh dari Waktu Berbuka

Momen Menjelang Buka Puasa Pertama di Area Masjidil Haram, Jalanan Dipenuhi Jemaah Meski Jauh dari Waktu Berbuka

Situasi Masjidil Haram pada hati pertama pun nampak penuh dengan jamaah yang ingin menghabiskan waktu

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN Bali Adukan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu

Tim Hukum AMIN Bali Adukan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu

Timnas AMIN menduga ada kecurangan penggelembungan suara yang dilakukan oleh paslon lainnya di Bali

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.

Baca Selengkapnya