Prancis mulai usut dugaan pembunuhan Yasser Arafat
Merdeka.com - Penyelidik Prancis telah mengumumkan memulai penyelidikan buat mengusut dugaan pembunuhan terhadap mendiang Yasser Arafat. Hal itu dilakukan buat membuktikan kebenaran tuduhan pembunuhan oleh intelijen Israel Mossad terhadap mantan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) itu.
Janda Arafat, Suha, dan anak perempuannya Zawra Juli lalu mengajukan surat permohonan bantuan penyelidikan kepada pemerintah Prancis. Setelah menimbang-nimbang, para penyidik setuju buat melakukan investigasi atas sebab kematian Yasser Arafat, seperti dilaporkan BBC, Rabu (29/8).
Pengacara keluarga Arafat telah meminta penyidik Prancis bekerja sama dengan para peneliti dari Institut Fisika Radiasi Universitas Lausanne. Pekan lalu, lembaga riset asal Swiss itu telah menerima persetujuan dari Suha dan Pemerintah Palestina buat membongkar makam Arafat dan meneliti kandungan zat radioaktif Polonium.
Presiden Mahmud Abbas sudah mengetahui hal itu dan secara resmi meminta bantuan langsung kepada Presiden Prancis Francois Hollande. "Kami berharap akan ada penyelidikan serius guna mengungkap kebenaran. Semua pihak boleh terlibat dalam pengusutan sebab kematian Arafat," kata Abbas.
Juli lalu, stasiun televisi AlJazeera melaporkan hasil investigasi mereka atas kematian mendiang Yasser Arafat delapan tahun lalu di Ibu Kota Paris, Prancis. Mereka merasa kematian Arafat janggal. Dari hasil penyelidikan terungkap fakta mungkin pemimpin PLO itu tewas diracun menggunakan zat radioaktif berbahaya polonium-210.
Dari catatan medis rumah sakit tempat Arafat dirawat, dia dilaporkan mengidap stroke. Menurut surat kabar the New York Times, ikon perjuangan Palestina itu diketahui wafat lantaran perdarahan dan infeksi dengan sebab tidak diketahui atau tidak wajar. Menurut para ahli, mereka curiga dia tutup usia lantaran mengidap AIDS atau diracun.
Tuduhan Arafat diracun dengan zat polonium-210 dilontarkan setelah para ahli dari Universitas Lausanne menemukan jejak bahan radioaktif itu di sikat gigi, pakaian, dan sorban milik lelaki itu. Dalam sikat gigi terkandung polonium sebanyak 54 milibecquerels. Sedangkan pada celana dalam terdapat 180 milibecquerels.
Israel menyangkal tudingan membunuh Arafat. Tetapi, banyak warga Palestina yakin pemimpin mereka dibunuh oleh agen intelijen Negeri Zionis itu lantaran dianggap penghambat dalam proses perdamaian.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penulis sekaligus pengamat politik Sam Youssef mengungkap sosok pria Palestina yang paling dicari.
Baca SelengkapnyaSosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyesalkan penembakan ini, menyebut Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca Selengkapnya