Polisi Spanyol Sita Drone Bawah Air untuk Selundupkan Narkoba dari Maroko
Merdeka.com - Kepolisian Spanyol menyita tiga drone bawah laut yang dirancang untuk menyelundupkan narkoba melalui laut dari Maroko. Drone tersebut diperkirakan bisa memuat sampai 200 kilogram barang.
Drone ini ditemukan setelah penyelidikan yang berlangsung 14 bulan, di mana delapan orang ditangkap di Cadiz, Malaga, dan Barcelona.
Polisi menyampaikan pihaknya telah berhasil mengungkap tersangka yang menciptakan alat tersebut dan memasoknya ke para penyelundup narkoba di seluruh Eropa.
Kepolisian Spanyol mengatakan ini pertama kalinya mereka menemukan kendaraan bawah laut yang bisa beroperasi tanpa awak.
"Alat-alat ini bisa memudahkan penyelundup narkoba mengangkut narkoba dalam jumlah besar secara jarak jauh di sepanjang Selat Gibraltar," jelas kepolisian dalam pernyataannya, dikutip dari BBC, Selasa (5/7).
Selat Gibraltar merupakan selat kecil di laut yang memisahkan Maroko dan Spanyol.
Selain menyita drone bawah laut, polisi juga menyita 14 kilogram hasis, 8 kilogram ganja, uang sekitar 157.300 Euro, dan enam drone udara.
Drone tersebut dilengkapi sistem navigasi GPS sehingga bisa dioperasikan para penyelundup narkoba dari berbagai tempatr di dunia menggunakan perangkat internet.
Salah satu yang ditangkap adalah seorang ayah dan putranya, yang menurut polisi salah satu dari mereka seorang pilot helikopter yang memiliki pengetahuan teknis yang dibutuhkan untuk menciptakan alat canggih tersebut.
Gang pencipta alat ini diduga memasok alat tersebut ke organisasi kriminal di Denmark, Italia, Prancis, dan Spanyol. Mereka juga memiliki spesialisasi merancang alat yang bisa digunakan di laut, udara, dan darat khusus untuk mengangkut narkoba.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Poltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca SelengkapnyaPenambahan itu membuat Indonesia akan memiliki total empat skuadron drone.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca Selengkapnya