Pemimpin oposisi Malaysia desak warga pilih Mahathir Mohamad
Merdeka.com - Kurang dari 24 jam sebelum batas waktu pengumpulan surat suara dalam Pemilihan Raya Umum Malaysia. Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, meminta para pemilih untuk memilih Mahathir Mohamad, yang tak lain adalah bekas musuh politiknya.
"Saya mendesak Anda semua untuk bergabung dengan gerakan rakyat menuntut perubahan," kata Anwar dalam sebuah pernyataan di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur, dikutip dari Straits Time, Rabu (9/5).
"Mahathir telah membuktikan kegigihannya, menerima keterbatasan pada masa lalu, meminta maaf dan mengorbankan waktu dan energinya untuk meningkatkan martabat rakyat serta negara," kata Anwar.
Anwar yang kini berusia 70 tahun, pernah dipecat oleh Mahathir pada 1998 dari jabatannya sebagai wakil perdana menteri dan dikeluarkan dari United Malays National Organisation (UMNO), partai terbesar di Malaysia. Akibat kasus korupsi dan sodomi dan akan dibebaskan pada 8 Juni.
Bergabungnya Anwar ke kubu Mahathir, dipandang sebagai momentum krusial bagi Najib Razak yang kadung rusak popularitasnya akibat skandal dana investasi negara 1MDB.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaTaufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaAnies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, politikus yang akrab disapa Cak Imin itu sudah teruji. Ia mengaku bangga.
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaPernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca Selengkapnya