Pekerja muslim Somalia di Amerika dipecat sebab salat
Merdeka.com - Muhammad Mao asal Kota Hebron, Negara Bagian Kentucky, Amerika Serikat dipecat dari pekerjaannya sebagai kurir ekspedisi DHL. Dia diberhentikan sebab melakukan salat.
Situs usatoday.com melaporkan, Kamis (7/11), Mao pengungsi asal Somalia sudah bekerja di perusahaan pengiriman itu sejak tiga tahun lalu namun DHL membuat kebijakan baru seiring dengan pergantian pengawas baru. Dia meniadakan izin pekerja muslim melakukan salat.
"Padahal itu pekerjaan yang bagus," ujar Mao kini menjadi pengangguran. Dia juga sedang berjuang mencari nafkah bagi istri dan anak-anak serta keluarganya kini mengungsi ke Ethiopia.
Mao dan 24 pekerja asal Somalia lainnya mengadukan hal ini ke komisi perlindungan hak karyawan Amerika. Mereka menuding DHL telah melarang mereka melaksanakan kebebasan beragama padahal telah dilindungi secara hukum.
Dewan hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengawal para pekerja mendapatkan hak-hak mereka. "Kamu meminta semua upaya hukum diperbolehkan termasuk memastikan pekerja dihormati dan diberikan haknya,: ujar Booker Washington pengacara dari CAIR.
Padahal pengawas sebelumnya telah memberikan izin para pekerja muslim untuk salat sebab itu kewajiban selama lima waktu.
Sementara DHL tidak banyak bicara mengenai kasus ini. Lewat pengacaranya DHL hanya mengirimkan surat elektronik pada harian The Enquirer mereka memecat para karyawan muslim itu sebab dinilai tidak sopan, membangkang pada peraturan, dan memperlihatkan sikap bermusuhan. "Mereka juga tidak berhenti salat hingga tengah malam dan menanggapi dengan cara keras atas perubahan kebijakan," surat elektronik dari DHL menuliskan.
Lain halnya dengan pengaduan dari para pekerja muslim. Mereka tidak diizinkan untuk salat sementara karyawan non-muslim diberikan izin untuk bersantai sejenak dan merokok. "Pekerja muslim bahkan bekerjasama dengan sangat baik pada pihak kepolisian," ujar Washington.
Mao dan pekerja muslim lainnya mengatakan sebelumnya tidak pernah ada diskriminasi mereka terima. Sudah banyak orang menghargai keberagaman agama namun masih ada pula yang tidak toleransi.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaPasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaLahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaHasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.
Baca SelengkapnyaWanita keturunan Suriah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan berlalu lintas.
Baca Selengkapnya