Pegiat HAM legendaris China, Liu Xiaobo, wafat
Merdeka.com - Setelah sempat kritis akibat mengidap kanker hati, pejuang hak asasi manusia legendaris China, Liu Xiaobo, meninggal pada umur 61 tahun. Liu masih dalam masa hukuman penjara selama sebelas tahun karena dituding melakukan tindakan subversi oleh pemerintah komunis China.
Dilansir dari laman BBC, Kamis (13/7), Liu baru dipindahkan dari penjara ke rumah sakit di timur laut China pada Juni lalu. Pemerintah China melarang Liu berobat ke luar negeri, padahal banyak negara menyatakan siap menanggung perawatannya. Padahal dokter dari Jerman dan Amerika Serikat sudah menjamin Liu bisa bepergian. Namun, China tetap menyangkalnya.
Liu adalah seorang profesor yang memilih terjun ke dunia aktivis pro demokrasi. Atas kegiatannya, dia dianggap ancaman oleh pemerintah komunis China yang otoriter.
Liu sudah merasakan keluar masuk penjara. Dia adalah salah satu orang yang menggerakkan unjuk rasa di Lapangan Tiananmen pada Juni 1989. Namun, pemerintah komunis China memilih mengambil tindakan keras buat memberangus gerakan pro demokrasi yang berakhir dengan pembantaian dan perburuan para pegiatnya.
Beberapa dari mereka memilih kabur ke luar negeri. Sayangnya, kabar soal Liu tidak banyak terdengar lantaran pemerintah komunis China lebih dulu melakukan sensor dalam pemberitaan.
Demi menyelamatkan rekan-rekannya, Liu dan beberapa aktivis mencoba bernegosiasi dengan tentara supaya mereka dibolehkan pergi dari Lapangan Tiananmen.
Liu kemudian ditahan dan dilepas pada 1991. Desakan Liu supaya pemerintah China melepaskan rekan-rekannya yang pegiat pro demokrasi mesti dibayar mahal. Dia ditangkap lagi dan dikirim ke kamp kerja paksa di timur laut China selama tiga tahun. Di sela-sela hukuman, tepatnya pada 1996, Liu diberi izin buat menikah dengan seorang pujangga China, Liu Xia, di kamp kerja paksa itu.
Sayangnya, Liu selalu terpisah dari sang istri. Ketika menerima hadiah Nobel bidang perdamaian pada 2010, Liu sedang dalam tahanan. Pemerintah komunis otoriter China juga menjadikan Xia sebagai tahanan rumah. Keduanya baru bertemu kembali ketika Liu sudah dalam keadaan kritis. Namun, Xia masih bisa berada di samping suaminya, menemaninya berjuang di sisa usia Liu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China merupakan mitra dekat Indonesia yang telah menjalin hubungan bilateral erat
Baca SelengkapnyaManusia purba yang hidup China timur 1,5 juta tahun yang lalu melakukan berbagai aktivitas tidak hanya untuk bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo menyampaikan penghargaan atas kehormatan yang diberikan China
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Xiaomi dikabarkan sudah mendaftar izin penjualan mobil listrik pertamanya yang diberi nama SU7.
Baca SelengkapnyaLontong Cap Go Meh juga menjadi lambang kebersamaan dan kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo menyampaikan penghargaan atas kehormatan yang diberikan kepada delegasi RI.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaAda yang sampai tidur di kamar memakai payung karena rembesan air cukup deras.
Baca Selengkapnya