Paus Fransiskus minta gereja tak lagi musuhi wanita yang aborsi
Merdeka.com - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Agama Katolik, mengimbau pegiat gereja terutama para imamat, agar tidak lagi memusuhi wanita yang melakukan aborsi maupun dokter yang membantu tindakan tersebut.
Paus meminta penganut Nasrani sedunia agar mengutamakan pengampunan saat memandang isu aborsi. Jika merujuk doktrin gereja, menggugurkan janin selama ini masuk kategori dosa besar. Pelakunya segera dikeluarkan dari paroki, sekaligus otomatis dianggap masuk neraka.
Tahta Suci menyarankan pengampunan khusus aborsi ini sebaiknya diberikan selama Tahun Yubileum Kerahiman, yang jatuh pada Hari Raya Santa Perawan Maria tak Bernoda (8 Desember 2015) hingga Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam (20 November 2016).
"Saya berharap selama Yubileum Kerahiman mendatang, setiap petinggi gereja dapat memberikan diskresi untuk mengampuni dosa aborsi. Apalagi bila mereka yang melakukannya juga mencari pengampunan untuk itu," kata Sri paus saat berkhotbah di Vatikan, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Selasa (1/9).
Dalam pandangan Sri Paus, tidak semua orang menggugurkan janin karena egoisme ataupun kurang menghargai kehidupan. Pengecualian itu misalnya korban perkosaan atau ibu yang mengalami masalah kesehatan hingga bayinya harus dikorbankan.
"Saya menyadari, cukup banyak (pelaku aborsi) justru melakukannya karena merasa tidak ada pilihan lain," imbuh Paus yang kini berusia 78 itu.
Paus asal Argentina ini memperluas wewenang pengampunan yang sebelumnya dirancang petinggi Vatikan. Awalnya, cuma beberapa uskup atau kardinal di wilayah tertentu yang akan diberi hak mengampuni aborsi selama Yubileum Kerahiman.
Vatikan pernah dikritik publik pada 2009, karena mendukung keputusan seorang uskup di Eropa mengeluarkan gadis 9 tahun dari gereja. Bocah ini terpaksa menggugurkan kandungan setelah diperkosa ayah tirinya.
Paus Fransiskus, bernama asli Jorge Mario Bergoglio, bukan kali ini saja merangkul kelompok masyarakat yang secara tradisional dimusuhi gereja. Tahun lalu, pemimpin Tahta Suci itu mengimbau gereja di seluruh dunia lebih toleran pada kaum homoseksual. Perlakuan serupa juga harus diberikan pada pasangan yang bercerai, pasangan kumpul kebo, anak dari keluarga perceraian, maupun anak pasangan sesama jenis.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PBNU menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia
Baca SelengkapnyaPara pelaku terancam hukuman sepuluh tahun penjara lantaran praktik aborsinya.
Baca SelengkapnyaPrajurti TNI putra Papua bagikan cerita saat menjalin asmara dengan anak Bupati. Seperti apa kisahnya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu pelaku nekat melakukan praktek aborsi ilegal padahal tidak memiliki kapasitas medis.
Baca SelengkapnyaJulius menyampaikan, keputusan yang menetapkan Muhyani hanya melakukan pembelaan diri sudah tepat
Baca SelengkapnyaJeffry Al-Buchori memiliki nama populer Uje, adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
Baca SelengkapnyaIa berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya
Baca SelengkapnyaArief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca Selengkapnya