Pasien Sembuh Corona di Jerman akan Diberi Sertifikat Agar Bisa Kembali ke Masyarakat
Merdeka.com - Peneliti Jerman di Pusat Penelitian Infeksi Helmholtz (HZI) di Braunschweig tengah berencana memperkenalkan sertifikat kebal virus corona untuk memfasilitasi transisi pasien yang sembuh setelah keluar dari karantina dan kembali ke masyarakat.
Proyek para peneliti ini menyelidiki prevalensi antibodi virus corona. Kerangka kerja penelitian menyatakan bahwa "setelah terinfeksi virus corona, pasien memiliki antibodi terhadap patogen dalam darah mereka. Ini bertahan dalam jangka waktu yang lama dan merupakan indikasi untuk infeksi di masa lalu. ”
Darah akan secara teratur diuji antibodinya terhadap patogen Covid-19. Demikian dilansir dari Alarabiya, Selasa (31/3).
Antibodi akan menunjukkan peserta yang diuji dalam penelitian telah terinfeksi virus, telah pulih dan karenanya siap untuk kembali ke masyarakat. Para peneliti berencana untuk menguji 100.000 subjek mulai April, dan berencana menerbitkan dokumentasi untuk mereka yang telah sembuh dari infeksi virus.
Para peneliti mengasumsikan bahwa pasien yang sembuh dari penyakit Covid-19 tidak dapat terinfeksi kembali dengan virus, karena saat ini tidak ada data yang tersedia terkait apakah ada "kekebalan Covid-19 yang tidak dikenal dalam populasi di luar infeksi yang terdata."
Penelitian bertujuan memberikan gambaran kekebalan yang lebih akurat terhadap virus corona dan pengembangan pandemi.
"Individu yang kebal dapat diberikan semacam sertifikat vaksinasi, yang akan memungkinkan mereka dibebaskan dari pembatasan kegiatan mereka, misalnya," kata Kepala Departemen Epidemiologi HZI, Profesor Gérard Krause, kepada kantor berita Jerman, Spiegel.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSerahkan 500 Sertifikat Tanah di Kendal, Wamen Raja Juli Antoni: Sertifikasi Era Jokowi Naik Dua Kali Lipat
Masyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut seperti dengan melakukan fotocopy.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKantah Kabupaten Badung Terbitkan Sertifikat Elektronik untuk Masyarakat
Presiden RI Joko Widodo menerbitkan sertifikat tanah elektronik pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaWamen Raja Juli Serahkan Sertifikat Tanah Makam Sunan Bonang
Sudah sepatutnya makam yang kerap menjadi tujuan wisata religi masyarakat memiliki kepastian hukum.
Baca Selengkapnya