Paraguay pindahkan kembali kedutaan dari Yerusalem ke Tel Aviv, Israel meradang
Merdeka.com - Paraguay memutuskan untuk memindahkan kembali kedutaannya ke Tel Aviv, setelah beberapa bulan menetap di Yerusalem. Sebelumnya, negara Amerika Latin itu bergabung dengan Amerika Serikat untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Keputusan Paraguay ini menjadi pukulan besar bagi Israel. Sebab, negara tersebut sedang berupaya agar seluruh dunia mau mengakui Yerusalem sebagai ibu kotanya. Sejauh ini, AS, Guatemala, dan Paraguay yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Beberapa jam selepas Paraguay mengumumkan pemindahan kembali kedutaannya ke Tel Aviv, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung memerintahkan penutupan kedutaan negara tersebut di Yerusalem. Israel juga menarik kembali perwakilannya dari Paraguay.
Reaksi Israel dinilai Paraguay terlalu berlebihan. Padahal negara tersebut hanya ingin mendukung perdamaian antara Israel dan Palestina yang selama ini terlibat konflik.
"Reaksi Israel tidak proporsional. Presiden Mario Abdo Benitez ingin menjadikan langkah ini sebagai bentuk dukungan agar Palestina dan Israel membentuk perdamaian menyeluruh, kekal, dan adil," kata Menteri Luar Negeri Paraguay, dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (6/9).
Berbeda dengan Israel, Palestina menyambut keputusan Presiden Abdo yang baru dilantik bulan lalu itu dengan baik. Dalam sebuah pertemuan, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyampaikan apresiasinya terhadap perubahan langkah diambil Paraguay.
"Keputusan Paraguay (memindahkan kembali kedutaan ke Tel Aviv) adalah sebuah pencapaian diplomatik Palestina yang baru," kata Maliki.
Sebagaimana diketahui, status Yerusalem saat ini sedang diperdebatkan oleh Israel dan Palestina. Yerusalem sebelumnya merupakan Ibu Kota Palestina. Namun sejak Presiden Donald Trump mengeluarkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, maka terjadi perpecahan pendapat di antara berbagai negara dunia.
Sebagian besar negara di dunia tidak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan enggan memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv. Sementara Israel menganggap semua kota, termasuk sektor timur yang dianeksasi setelah perang 1967, sebagai ibu kotanya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaPemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaTentara bayaran Israel berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, dan Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaUsulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca Selengkapnya