Pakistan panggil Dubes AS karena cuitan Trump soal lindungi teroris
Merdeka.com - Pemerintah Pakistan berang dengan tudingan dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menganggap mereka melindungi kelompok teroris dan mengancam bakal memangkas bantuan jutaan dollar. Alhasil, Duta Besar AS untuk Pakistan, David Hale, mendadak dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan sebagai balasan atas pernyataan Trump.
Dilansir dari laman AFP, Selasa (2/1), kabar pemanggilan terhadap Hale disampaikan oleh juru bicara kedutaan besar AS di Ibu Kota Islamabad. Namun, mereka enggan membeberkan isi pembicaraan dalam pertemuan itu.
Kementerian Luar Negeri Pakistan juga belum memberikan tanggapan tentang pernyataan Trump. Hanya saja, Perdana Menteri Shahid Khaqan Abbasi langsung menggelar rapat mendadak dengan Dewan Keamanan Nasional. Dia memanggil sejumlah panglima dan perwira senior angkatan bersenjata, serta sejumlah pejabat tinggi.
Pemerintah Pakistan menyangkal tuduhan dilayangkan oleh Trump. Mereka menyatakan selama ini sudah sangat banyak membantu Amerika Serikat dengan melawan Al Qaidah, tetapi akhirnya hanya dianggap sebagai sahabat yang tidak jujur.
Sejak peristiwa teror Gedung World Trade Centre di Kota New York pada 11 September 2001, Amerika Serikat merangkul Pakistan buat memerangi Al Qaidah dan Taliban. Namun, AS dan Afghanistan menuduh kalau Pakistan justru mendukung dan membina Taliban dan sejumlah kelompok bersenjata lain. Contohnya adalah kelompok bersenjata Haqqani. Kelompok itu dipimpin oleh Wakil Pemimpin Taliban, Sirajuddin Haqqani, dan beroperasi di wilayah semi otonomi dihuni sejumlah suku di sebelah barat laut Pakistan.
Pihak AS menganggap kelompok itu bertanggung jawab atas sejumlah nyawa prajurit yang tewas dalam serangan dan penyergapan. Mereka juga menuduh kalau badan intelijen Pakistan sengaja memelihara kelompok Haqqani. Diduga mereka melakukan itu supaya Afghanistan mau menjadi sekutu buat menandingi seteru mereka, India. Kendati demikian, Pakistan mengklaim sudah mengusir milisi Haqqani dari kawasan itu dalam operasi militer digelar empat tahun lalu.
India juga mencoba merayu Afghanistan supaya mau berpihak kepada mereka menghadapi Pakistan. Caranya adalah dengan membangun fasilitas umum seperti jalan hingga bendungan. Bahkan mereka juga membantu membuatkan gedung parlemen dan melatih pasukan Afghanistan.
Pakistan menganggap AS tidak berkaca kalau penduduk di negara itu banyak yang tewas karena program melawan kelompok teroris. Mereka kini mulai merapat kepada China karena berani memberi hibah dan menanamkan modal miliaran dolar.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPakistan Balas Serang Iran, Sehari Setelah Digempur dengan Rudal
Iran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaTentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan
Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca Selengkapnya